Tuesday 17 December 2013

VIRUS

VIRUS
Pada tahun 1889, ahli mikrobiologi Belanda bernama Martinus Beijerinck mengemukakan konsep virus berdasarkan studinya terhadap penyakit mosaik tembakau (Tobacco Mosaic Disease). Seorang pemenang nobel, Sir Peter Medawar, mengemukakan perasaan para ahli mikrobiologi mengenai virus dalam pernyataanya, “A virus is a piece of bad news wrapped in a protein.” Virus adalah potongan berita buruk yang terbungkus dalam protein.
V i r u s
Virus memiliki untaian asam nukleat yang terbungkus mantel protein, membuatnya sulit untuk dihancurkan. Mikroorganisme membutuhkan DNA dan RNA untuk bereproduksi. Sebuah virus tidak dapat membuat faktor pembawa sifat tanpa adanya inang, karena virus memiliki DNA atau RNA, tetapi tidak keduanya.
Virus (bahasa Latin dari ‘racun”) merupakan parasit obligat intraseluler yang hanya dapat bereplikasi di dalam sel inang yang hidup. Sekali masuk ke dalam sel inang hidup, virus ikut campur dalam metabolisme sel inang, membuat virus sulit untuk dikontrol secara kimiawi. Kamu tidak dapat membunuh virus dengan antibiotik. Obat yang digunakan untuk menghancurkan kemampuan replikasi virus pada sel inang dapat terlalu beracun dan berakibat negatif, bahkan bisa mengakibatkan kematian sel inang tersebut.
Sebelum virus memasuki sel, partikel virus bebas disebut virion. Virion tidak dapat tumbuh atau membawa fungsi biosintetis atau biokimia karena virion bersifat inert secara metabolis. Virus bukan merupakan sel. Ukurannya bervariasi dari 20 nanometer (virus polio) sampai 300 nanometer (virus smallpox) dan tidak dapat diidentifikasi menggunakan mikroskop cahaya.
STRUKTUR VIRUS
Komponen utama virus adalah:
  • Inti asam nukleat: dapat berupa DNA atau RNA yang membawa informasi genetik (genome) virus. Genome RNA hanya dimiliki oleh virus.
  • Kapsid: merupakan mantel protein yang menyelubungi virus dan melindungi asam nukleat dari pengaruh lingkungan. Kapsid juga berperan dalam proses pengikatan virus kepada sel inang. Kapsid terdiri dari satu atau lebih protein unik untuk tiap jenis virus dan menentukan bentuk virus.
  • Dinding Luar: adalah lapisan terluar virus, berupa membran bilayer. Jika virus tidak memiliki dinding luar, maka disebut sebagai virus telanjang. Penyakit akibat virus telanjang misalnya chickenpox, penyakit ruam saraf, mononucleosis, dan herpes simplex. Faktor lingkungan yang dapat merusak dinding luar virus antara lain:
  • > Bertambahnya temperatur
    > Temperatur beku
    > pH di bawah 6 atau di atas 8
    > Larutan lipid
    > Beberapa disinfektan kimia (klorin, hidrogen peroksida, fenol)

No comments:

Post a Comment

Total Pageviews