Efek Compton merupakan gejala hamburan dari penembakan suatu materi
dengan sinar-X. Efek ini ditemukan
oleh Arthur Holly Compton pada tahun 1923.
Jika sejumlah elektron yang dipancarkan ditembak dengan sinar-X, maka sinar-X ini akan terhambur. Hamburan sinar-X ini memiliki frekuensi yang
lebih kecil daripada frekuensi
semula.
Penerapan Efek Compton dalam Kehidupan Sehari-Hari
Nuklir Compton Telescope (NCT) adalah eksperimen balloon-borne untuk mendeteksi sinar
gamma dari sumber astrofisika
seperti supernova, pulsar, AGN, dan
lain-lain. Teleskop ini
diluncurkan dengan balon ketinggian
tinggi ke ketinggian mengambang
sekitar 40km.
Teleskop Compton menggunakan sebuah array-12-3D kadar tinggi Germanium Detektor spektral
resolusi untuk mendeteksi sinar gamma. Pada bagian
bawahnya setengah detektor
dikelilingi oleh Bismuth germanate sintilator untuk
melindungi dari sinar gamma atmosfer.
Teleskop memiliki medan pandang (FOV) dari
25% dari langit.
Dua prototipe detektor
berhasil diuji dan diterbangkan pada tanggal 1 Juni 2005 dari Scientific Balloon
Flight Facility, Fort Sumner, New Mexico.
Pada tanggal 19 Mei 2009, instrumen penuh berhasil diluncurkan dari Fort Sumner di New Mexico dan mampu mengamati kepiting pulsar. Sayangnya itu gagal untuk memulai pada bulan April 2010 di Alice Springs, Australia, ketika balon pecah menambatkan untuk derek di angin tinggi.
Pada tanggal 19 Mei 2009, instrumen penuh berhasil diluncurkan dari Fort Sumner di New Mexico dan mampu mengamati kepiting pulsar. Sayangnya itu gagal untuk memulai pada bulan April 2010 di Alice Springs, Australia, ketika balon pecah menambatkan untuk derek di angin tinggi.
No comments:
Post a Comment