BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Sel surya pada dasarnya adalah suatu elemen aktif yang mengubah
cahaya matahari menjadi energi listrik.Pada umumnya satu keping sel surya
mempunyai ketebalan 3 mm, tersusun atas kutub positif dan negatif yang terbuat
dari irisan bahan semikonduktor.Prinsip kerja suatu sel surya dalah dengan
memanfaatkan efek fotovoltaik, yaitu suatu efek yang dapat mengubah secara
langsung cahaya matahari menjadi suatu energi listrik.
Dalam aplikasi suatu sel surya yang terintegrasi biasanya diperlukan
sutu accumulator untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh sel surya
tersebut pada waktu sel surya mendapatkan cahaya matahari. Sehingga dengan
menyimpan energi yang dihasilkan pada waktu siang tersebut akan menghasilkan
cadangan energi pada waktu tidak ada sinar matahari. Dalam percobaan ini,kita akan mengetahui prinsip
kerja dari sel surya.
Teknologi yang memanfaatkan matahari dengan sel surya dinamakan sel surya
di sebut fotovoltaik, sel surya terbuat dari bahan silikon yang dilapisi bahan
kimi khusu.krtika sinar matahari menyinari sel maka elektron elektron
dilepaskan dan mengaliri ke seluruh lapisan lapisan kimia yang ada di permukaan
sel sehingga menghasilkan arus listrik yang kecil yang di himpun di dalam
konduktor logam.apabila banyak sel surya maka akan menghasilakn arus listrik
yang besar. Di indonesia penggunaan atau pembangkit listrik tenaga matahari
sudah mulai berkembang hanya di desa pedalaman saja yang sulit di jangkau oleh
orang maka dengan menggunakan pemanfaatan energi matahari ini sebagai
pembangkit sangart berguna sekali dan mendorong unttuk mengurangi bahan bakar
fosil.
1.2 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengaruh variasi resistor terhadap besar tegangan
yang dihasilkan solar cell.
2. Untuk mengetahui
aplikasi dari efekvoltaik.
3. Untuk mengetahui
prinsip kerja dari solar cell.
4. Untuk mengetahui
pengaruh variasi jarak dai sumber cahaya ke solar cell terhadap tegangan yang dihasilkan solar cell.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Sel surya fotovoltaik merupakan suatu alat yang dapat mengubah
energi sinar matahari secara langsung menjadi energy listrik. Pada sasnya sel
tersebut merupakan suatu diosda semi konduktor
yang bekerja menurut suatu proses kusus
yang dinamakan proses tidak seimbang (non-equilibium process) dan
berlandaskan efek (photovoltaic effect).Dalam
penggunaannya,sel-sel surya itu dihubungkan satu sama lain,sejajar dan atau
dalam seri,tergantung dari apa yang diperlukan untuk menghasilkan daya dengan
kombinasi tegangan dan arus yang dikehendaki.
Sel surya atau sel photovoltaic, adalah sebuah alat semikonduktor
yang terdiri dari sebuah wilayah-besar diodep-n junction,
di mana, dalam hadirnya cahaya matahari mampu menciptakan energilistrik
yang berguna. Pengubahan ini disebut efek
photovoltaic.Bidang riset berhubungan dengan sel surya dikenal sebagai photovoltaics.
Sel surya memiliki banyak aplikasi.Mereka terutama cocok
untuk digunakan bila tenaga listrik dari grid tidak tersedia,
seperti di wilayah terpencil, satelit pengorbit bumi, kalkulator genggam, pompa air, dll. Sel surya (dalam bentuk
modul atau panel surya) dapat dipasang di atap gedung di
mana mereka berhubungan dengan inverter ke grid listrik
dalam sebuah pengaturan net metering.
Untuk apa yang agak besar,gagasan ini menghadapi
keterbatasa-keterbatasan yang pada asasnya berlandaskan intensitas yang
terkandung dalam seminar surya yang rendah pada saat mencapai permukaan bumi
yang,yang berjumlah sekitar 100 watt per m2. Daya guna konversi
energy radiasi surya menjadi energy listrik berdasarkan efek fotofoltaik pada
saat ini sudah mencapailebihkurang 25%.Dengan demikian maka produksi daya
listrik yang maksimal dapat dihasilkan oleh sel surya berjumlah 250 watt per m2.
Untuk memperoleh daya sebesar 1000 watt atau
1kW,diperlukan luas sebanyak 4 m2.Untuk 1000 kW atau 1 MW diperlukan
4000 m2. Belim terhitung keperluan tanah bagi alat-alat pembantu dan
lain sebagainya. Satu ha (10.000 m2)akan dapat menghasilkan 2,5 MW.
Untuk mendapatkan 100 MW,diperlukan 40 ha,sedangkan 1000 MW (1GW)akan memakai
tanah seluas 400 ha! Tanah demikian luas mungkin tersedia di padang pasir.
Lepas dari soal harga,sel surya fotovoltaik pada umumnya tidak akan dapat
dimanfaatkan untuk sistem-sistem besar bagi penggunaannya di permukaan bumi,karena memerlukan luas
wilayah yang terlampau besar. Untuk pemakaian demikian sel surya fotovoltaik
akan terbatas pada system-sistem relatifkecil terutama di tempat terpencil atau
untuk penggunaan-penggunaan khusus.Pembatasan yang dikemukakan
sebelumnya,kiranya dapt diatasi,bilamana listrik tenaga surya ituditempatkan
pada sebuah satelit yang berada pada suatu orbit. Dalam gagasan ini,pada sebuah
satelit,yang diperkirakan bergerak di luar geosfer secara sikron dengan gerakan
bumi,terpasang pusat listrik tersebut. Dengan cara ini diperoleh tiga
keuntungan. Pertama,bahwa intensitas radiasi surya di luar geosfer jauh lebih
tinggi,yaitu sampai enam kali daripada di permukaan bumi.
Keuntungan ke dua adalah, bahwa persoalan luas tempat
tidak lagi menjadi masalah. Manfaat ke tiga adalah,bahwa dapat di atur
sedemikian rupa,bahwa satelit menerima energy matahari hampir 24 jam sehari. Dalam pemasokan listrik menggunkan panel surya ini merupakan salah
satu jawaban untuk membantu pemerintah dalam
pemasokan listrik untuk masyarakat. Padamakalah ini kita menggunakan panel surya yang bertype dimana
pemanfaatan panelsurya ini untuk menyimpan energi matahari yang kemudian
diproses menjadi energilistrik DC didalam panel surya yang kemudian disimpan
dalam battery dan untukpenerangan rumah miniatur dengan menggunakan lampu Led. Menurut
pemikiran ini,pusat listrik tenaga surya satelit (PLTSS) itu mentransmisikan
energy yang di terima =nya ke sebuah stasiun tertentu yang terletak di
permukaan bumi,untuk dikonversi menjadi tenaga listrik. Sel-sel surya pada
PLTSS mengubah energy matahari menjadi energy listrik,yang kemudian diubah lagi
menjadi energy dalam bentuk gelombang mikro (microwave) atau laser.
Energi gelombang mikro atau laser itu diterima oleh
sebuah stasiun bumi,yang kembali mengubahnya menjadi energy listrik,untuk
selanjutnya ditransmisikan dan di trisbusikan seterusnya. Riset dan
pengembangan secara intensif dilakukan oleh berbagai lembaga,antara lain
Amerika Serikat oleh DOE (Department of Energy) dan NASA (National Aeronautics
and Space Administrasi),2yang mempelajari pembuatan sebuah PLTSS
raksasa dengan daya terpasang 5000 MW (5GW). Dalam PLTSS ini,sel-sel surya
dijajarkan pada suatu tempat seluas 1k 60 km2,yang akan menangkap
sebanyak 800 juta kW daya surya. Dengan efisiensi 20% maka 160 juta MW
yangdapat ditansmisikan ke bumi. Dalam desai ini energy listrik diubah menjadi
energy gelombang mikro,yang ditransmisikan melalui antenna-antena raksasa yang
mempunyai garis tengah sebesar 1 kilometer.
Stasiun bumi akan mempunyai antenna penerima
khusus,berbentuk elips, yang menyearahkan. Antenna penerima ini dinamakan
rektena (receiving-rectifyng antenna,rectenna). Dengan areal seluas 1k 40 km2
stasiun bumi akan dapat mengkonversikan 5 sampai 10 MW daya listrik.Beberapa
hal yang menarik dalam desain ini :
1.
Ketersediaan energy surya untuk
ditransmisikan,akan mendekati 100% sehingga cocok untuk memikul beban dasar
listrik.
2.
Satu PTLSS akan mempunyai daya
terpasang sebesar 5 GW.
3.
Daya guna transmisi AS-AS (arus
searah ke arus searah melalui gelombang mikro) akan melampaui 60%.
Energy matahari yang
diterima sel-sel surya diubah menjadi energy listrik arus searah.Energy listrik
itu perlu disesuaikan sebelum dimasukkan kedalam generator gelombang mikro.
Sebagian dari energy yang terbuang di generator,dapat diolah kembali,untuk
meningkatkan daya guna. Antena mengirimkan pancaran gelombang mikro ke satelit
bumi,yang diterima oleh rektena. Dari satelit bumi dikirim sutu pancaran
kendali,untuk mengatur letak antenna terhadap rektena,supaya penerimaan energy
dari angkasa itu tepat arah pancaran. Melalui satelit bumi,energy yang diterima
oleh rektena dikonversi menjadi energy listri dan dimasukkan ke dalam jaringan.
Sementara itu NASA telah
membuat sebuah proyek demonstrasi sebesar 30 kW,yang cukup berhasil. Daya guna
transmisi AS-AS (arus searah kea rah searus) proyek percontohan ini mencapai 54
%. Di antara persoalan yang masih dihadapi PLTSS ini adalah pengruh lingkungan
disebabkan transmisi gelombang mikro,yang mungkin akan memakai frekuensi 2,45
GHz,yaitu yang menyangkut :
1.
Interferensi pada siaran radio.
2.
Pemanasan setempat ionesfer (ionosphere) yang akan mengganggu hubungan satelit komunikasi
yang ada.
3.
Pancarangelombang makro itu
dapat mempunyai efek biologis yang kurang baik.
Selain dari pada
itu,sinar gelombang makro atau laser itu pada asanya merupakan suatu pancar
energy dengan daya 5 MW mungki sekali tidak akn dapat dilewati oleh sebuah pesawat
terbang,tanpa menjadi hancur lebur.[1]
Struktur
sebuah atom yang disederhanakan dan melihat bahwa atom tersebut terdiri dari
pembawa muatan negatif (elektron – elektron) dan pembawa muatan postif(proton –
proton) Masing – masing elektron membawa satu – satuan muatan listrik negatif
sedangkan proton masing – masingnya memiliki satu satuan muatan listrik
positif. Karena atom umumnya memiliki jumlah proton dan elektron yang sama,
muatan totalnya akan menjadi nol. Sebagi contoh,jika sebuah atom memiliki
sebelas elektron, atom tersebut juga akan memiliki sebelas proton. Hasil
akhirnya adalah muatan negatif dari elektron akan diimbangi oleh muatan positif
dari proton.
Elektron
– elektron akan bergerak dengan konstanta saat mereka mengorbit di sekeliling
inti atomnya. Jumlah elektron maksimum yang ada pada kulit pertama adalah 2,
pada kulit kedua adalah 8 dan pada kulit ketiga,keempat dan kelima masing –
masing adalah 18,32, dan 50. Dalam elektronika hanya kulit elektron yang
terjauh dari inti atom sajalah yang memainkan peranan penting.Kita perlu
mengingatkan bahwa pergerakkan elektron hanya melibatkan elektron – elektron
yang berada pada kulit valensi terluar [2]
Susunan semikonduktor serupa dengan susunan isolator kecuali bahwa
dalam semikonduktor celah pita lebih sempit. Celah pita untuk semikonduktor
biasanya berkisar dari 0,2 eV sampai 2,5 eV, sedangkan celah pita isolator khas
seperti intan sekitar 6 eV. Akibatnya, tidak seperti dalam isolator,
semikonduktor menunjukkan hantaran listrik sedang pada temperatur kamar..
Umumnya istilah semikonduktor digunakan untuk segolongan bahan yang
penghantarannya (konduktivitas) berada di antara penghantar dan isolator. Pada
temperatur kamar, tahanan penghantar yang baik sekitar 10-6 Wcm, sedangkan tahanan semikonduktor berkisar dari 10-3
sampai 106Wcm.
Isolator yang baik, sebaliknya mempunyai tahanan sekitar 1012Wcm. Di samping itu, semikonduktor memiliki sifat-sifat berikut:
(i)
Semikonduktor murni mempunyai
koefisien temperatur yang negatif dengan resistansi tidak seperti logam yang
memiliki resistansi dengan koefisien temperatur positif.
(ii)
Semikonduktor memberikan daya
termolistrik yang tinggi dengan tanda yang positif atau negatif relatif
terhadap logam bersangkutan.
(iii) Hubungan (junction) antara
semikonduktor jenis-p dan
semikonduktor jenis-n menunjukkan
sifat-sifat penyearahan.
(iv) Semikonduktor bersifat peka cahaya, membangkitkan baik tegangan foto
maupun perubahan resistansi akibat penyinaran cahaya.
Unsur-unsur germanium (Ge) dan silikon (Si) dianggap sebagai
semikonduktor dasar.Germanium telah digunakan untuk hampir semua peralatan
benda padat, seperti transistor, tetapi baru-baru ini hampir semua diganti oleh
silikon, karena tersedianya silikon yang tidak terbatas.Di samping itu,
rangkaian terpadu (IC) pada elektronika saat ini dibuat dari silikon.
Di samping unsur-unsur semikonduktor, masih ada semikonduktor
senyawa yang dengan berhasil digunakan untuk pembuatan peralatan elektronika.
Senyawa semikonduktor yang penting adalah sulfide cadmium (CdS), sulfida timah
(PbS), tellurida timah (PbTe), antimonida indium (InSb), arsenida gallium
(GaAs), fosfida indium (InP) dan sebagainya. Di antara senyawa-senyawa ini, CdS
telah digunakan sebagai pengukur cahaya; PbS dan PbTe digunakan dalam detektor
inframerah. GaAs telah digunakan dalam pembuatan transistor, laser benda padat
dan beberapa peralatan frekuensi tinggi khusus.
Beberapa senyawa semikonduktor membentuk campuran (alloy) yang mempunyai sifat-sifat
semikonduktor yang penting.Mereka dikenal sebagai semikonduktor alloi.Di antara semikonduktor alloi, arsenide indium
gallium (GaxIn1-xAs) digunakan pada alat-alat
frekuensi tinggi dan alat-alat optika, tellurida cadmium merkuri (Hg1 - xCdxTe) digunakan untuk pembuatan detektor inframerah yang
efisien dan fosfida arsenida gallium (GaAsxP1 – x) digunakan untuk
pembuatan diode pemancar cahaya (LED).
Penghantaran semikonduktor terutama hanya ditentukan oleh pembawa
yang dibangkitkan panas, maka semikonduktor ini disebut semikonduktor murni atau intrinsik.
Kalau semikonduktor murni dijaga tetap pada 0oK, pita valensinya
terisi penuh dan pita hantaran sama sekali kosong karena energi panas dari
electron sama dengan nol. Karena itu, pada 0oK semikonduktor murni
bersifat isolator. Sebaliknya, kalau semikonduktor murni dijaga pada temperatur
kamar, beberapa elektron pita valensi memperoleh cukup energi, melompat ke
dalam pita hantaran dan menjadi bebas.
Tempat-tempat kosong yang terbentuk dalam pita valensi dari
semikonduktor kalau beberapa elektron pita valensi melompat ke dalam pita
hantaran diberi istilah lobang (hole).
Lobang membawa muatan yang besarnya sama dengan muatan elektron dan jumlah
elektron terbangkitkan panas selalu sama dengan jumlah lobang. Jadi, kalau ni dan pi berturut-turut menunjukkan konsentrasi elektron dan lobang, maka
ni = pi. Persamaan ni (atau pi) dinamakan konsentrasi pembawa intrinsik.
Elektron dalam pita hantaran dan lobang-lobang dalam pita valensi
bebas dan bergerak dalam kristal secara acak akibat energi panas. Tegangan luar
yang diberikan ke semikonduktor digabung dengan gerakan panas acak elektron dan
lobang menghasilkan kecepatan simpangan (drift).Kecepatan
ini menaikkan aliran arus.Jadi, kalau semikonduktor dihubungkan ke baterai,
arus disusun oleh elektron-elektron bebas dalam pita hantaran dan lobang-lobang
bebas dalam pita valensi.Elektron bergerak menuju elektroda positif sedangkan
lobang-lobang bergerak menuju elektroda negatif dari baterai.Arus yang
disebabkan oleh gerakan kebalikan dari dua pembawa muatan ini saling
menambahkan karena lobang membawa muatan positif.
Dalam perisitiwa semikonduktor kovalen seperti Ge dan
Si, pembangkitan elektron dan lobang dan gerakannya dapat dimengerti dengan
menganggap susunan kristal, seperti yang diterangkan di bawah ini.
Gambar menunjukkan gambaran dua dimensi dari kristal
germanium. Germanium merupakan unsur grup IV dari tabel periodik, sehingga
masing-masing atom mempunyai empat elektron valensi.Elektron-elektron valensi
ini dipegang oleh ikatan-ikatan kovalen dengan elektron-elektron valensi dari
empat atom germanium berdekatan.Kalau satu elektron valensi menerima energi
panas yang cukup maka elektron tersebut memutuskan ikatan kovalennya dan
menjadi bebas.Satu pasangan elektron lobang dengan demikian muncul, seperti
ditunjukkan dalam Gambar.Kalau satu lobang terbentuk, maka elektron valensi
yang berdekatan yang mempunyai energi panas yang cukup dapat melompat ke dalam
lobang tersebut dan terbentuk kembali ikatan.Dalam hal ini, elektron tersebut
membuat lobang pada kedudukan sebelumnya. Keadaan tersebut ditunjukkan dalam
Gambar dimana elektron valensi pada kedudukan B bergerak ke dalam kedudukan Adan
lobang. Hal ini mengakibatkan gerakan lobang dari kedudukan A ke kedudukan B. Jadi, gerakan lobang terjadi menurut arah yang berlawanan dengan
arah elektron valensi.
Rekombinasi Elektron dan Lobang,Setiap
saat beberapa elektron bebas pada waktu bergerak secara acak di dalam kristal
semikonduktor bertemu dengan lobang dan bergabung (kombinasi) kembali dengan
lobang. Proses ini dinamakan rekombinasi.
Kalau elektron dan lobang bergabung mereka hilang.Laju rekombinasi secara kasar
sebanding dengan hasil kali konsentrasi elektron dan konsentrasi lobang.
Catatan bahwa energi minimum yang diperlukan
Penghantaran semikonduktor terutama hanya ditentukan
oleh pembawa yang dibangkitkan panas, maka semikonduktor ini disebut semikonduktor murni atau intrinsik. Kalau semikonduktor murni
dijaga tetap pada 0oK, pita valensinya terisi penuh dan pita
hantaran sama sekali kosong karena energi panas dari electron sama dengan nol.
Karena itu, pada 0oK semikonduktor murni bersifat isolator.
Sebaliknya, kalau semikonduktor murni dijaga pada temperatur kamar, beberapa
elektron pita valensi memperoleh cukup energi, melompat ke dalam pita hantaran
dan menjadi bebas.
Tempat-tempat kosong yang terbentuk dalam pita valensi dari semikonduktor
kalau beberapa elektron pita valensi melompat ke dalam pita hantaran diberi
istilah lobang (hole). Lobang membawa
muatan yang besarnya sama dengan muatan electron.
untuk pembangkitan pasangan elektron lobang sama dengan energi celah
pita. Energi tersebut biasanya diperoleh dari sumber-sumber panas. Demikian
pula, kalau elektron melompat dari pita hantaran ke dalam pita valensi dan
bergabung dengan lobang, energi minimum yang dikeluarkan ke dalam bentuk
radiasi elektromagnetik sekali lagi sama dengan energi celah pita. Frekuensi
radiasi elektromagnetis yang dipancarkan, v,
mengikuti hubungan:
Eg = h¶ (2.1)
dimanaEg adalah
celah pita, dan h adalah konstanta
Planck. Panjang gelombang radiasi sama dengan:
l =
=
(2.2)
dimanac kecepatan cahaya
dalam ruangan bebas.
Perlu diingat bahwa pada saat elektron bebas dan lobang hilang
karena rekombinasi, pasangan elektron dan lobang baru dibangkitkan oleh energi
panas.Untuk semikonduktor murni pada temperatur tertentu, konsentrasi elektron
dan konsentrasi lobang mencapai harga kesetimbangan panas dimana laju
rekombinasi sampai dengan laju pembangkitan. Karena temperatur kristal
dinakikkan harga kesetimbangan konsentrasi elektron dan konsentrasi lobang juga
naik.
Semikonduktor Tidak Murni (Tercampur) atau Ekstrinsik,Elektron-elektron dan
lobang-lobang dapat dibangkitkan dalam kristal semikonduktor dengan merupakan
panas atau cahaya. Namun, metode yang paling efisien dan mudah untuk
membangkitkan elektron bebas atau lobang bebas adalah dengan menambahkan
sejumlah kecil pencampur (impurities)
yang dipilih ke dalam kristal.
Penambahan atom-atom pencampur dalam jumlah sedikit ke dalam
semikonduktor dinamakan peresapan (doping).Pencampuran
yang ditambahkan dinamakan resapan (dopant).Semikonduktor
yang mengandung atom pencampur dinamakan semikonduktor
teresapi, tercampur atau ekstrinsik.Penghantaran (konduktivitas)
semikonduktor ekstrinsik ditentukan oleh kelebihan elektron atau lobang akibat
atom-atom pencampur.Pencampur yang sering digunakan untuk Ge dan Si adalah
unsur-unsur grup III dan V dari tabel periodik. Umumnya boron, gallium, indium
dan aluminium dari grup III, dan fosfor, antimon dan arsenik dari grup V. Dalam
semikonduktor senyawa seperti InSb, indium (In) unsur dari grup III, dan
antimoni (Sb), unsur dari grup V. Dalam hal ini, pencampur biasanya digunakan
tellurium (Te), unsur dari grup V dan seng (Zn), unsur dari grup II. Tergantung
pada jenis resapan (dopant) yang ada,
semikonduktor ekstrinsik selanjutnya dibedakan atas semikonduktor jenis n dan semikonduktor
jenis p.[3]
Yang disebut efek fotolistrik adalah gejala yang
bersangkutan denga penyinaran cahaya pada permukaan logam terhadap sifat-sifat
kelistrikan logam.Ada tiga hal yang dapat kita bicarakan disini yaitu efek
foto-emisi, efek fotokonduksi, dan efek fotovoltaik.Pada efek fotolistrik ini,
pengaruh cahaya terhadap sifat kelistrikan bahan bukannya disebabkan karena
sifat cahaya selaku gelombang elektromagnetik semata-mata, melainkan sikap
cahaya selaku pembawa energy/ tenaga.
Meskipun gelombang elektromagnetik adalah juga pembawa energy, namun
dalam hal ini tidak dapat digunakan untuk menerangkan efek fotolistrik.Albert
Einstein mengemukakan hipotese bahwa cahaya harus dipandang pula sebagai
pancaran uni-unit tenaga atau kuantum-kuantum tenaga yang lalu disebut sebagai
foton.
Foton tersebut bukannya zarah dalam arti mempunyai massa, namun
bersikap seperti zarah dalam hal tumbukannnya.Cahaya yang frekuensinya v dipandang sebagai arus foton yang
tenaganya adalah hv untuk setiap
foton. Jadi tenaga foton hanya ditentukan oleh frekuensi cahaya yang
bersangkutan, sedangkan intensitas cahaya menentukan banyaknya foton.
Efek Fotoemisi Kalau ada suatu permukaan logam dikenakan cahaya, maka foton cahaya
sewakti menumbuk permukaan logam dapat mementalkan electron bebas dari
permukaan logam. Jelaslah bahwa untuk dapat melepaskan electron bebas dari
permukaan logam, tenaga foton tersebutharus sekurang-kurangnya harus sama
dengan fungsi kerja logam, dan kalau
tenaga foton tersebut melebihi fungsi kerja logam, maka sisa tenaga foton
tersebut akan dipakai sebagai ganti energy kinetic electron yang lepas dari
permukaan.
Dengan E selaku tenaga kinetic electron sewaktu lepas dari permukaan
logam. Apabila di atas permukaan logam kita tempatkan keping logam yang lain
yang berpotensial positif terhadap permukaan logam tersebut, maka
electron-elektron yang dipancarkan itu terkumpul pada keping permukaan logam
dan selanjutnya akan memberikan atus listrik.
Pada
efek fotokonduksi, peningkatan daya hantar semikonduktor sebagai akibat
bertambah banyaknya jumlah electron yang melompat dari pita valensi ke pita
konduksi adalah disebakan oleh suatu penyinaran cahaya yang berarti penyinaran
font-foton; tenaga foton yang mengenai nya dipindahkan kepada electron di pita
valensi untuk meloncatkan electron tersebut ke pita konduksi.
Maka agar dapat terjadi efek fotokonduksi, tenaga
fotonnya sekurang-kurangnya harus sama dengan sela tenaga yaitu beda tinggi
tingkat tenaga antara bagian bawah pita konduksi dan bagian atas pita valensi.
Efek Fotovoltaik, kalau pada persambungan antara bahan konduktor dan bahan
semkikonduktor, ataupun antara dua bahan semikonduktor yang jenisnya berbeda,
dikenakan sinar cahaya, maka akan timbul suatu e.m.f. Gejala demikian yaitu
timbulnya tegangan volta yang diakibatkan oleh foton, disebut efek fotovoltaik.
Besarnya tegangan fotovoltaik ternyata sebanding dengan intensitas
cahaya yang mengenai persambungan.Maka efek fotovoltaik dapat dipakai sebagai
dasar pembuatan alat pengukur intensitas cahaya, misalnya dalam teknik
fotografi.Sel fotovoltaik yakni fotosel yang berdasarkan efek fotovoltaik
sering juga disebut photronic.
Sel tersebut dibuat dengan melekatkan lapisan tipis satu bahan pada
bahan lain sehingga penyinaran pada persambungan dapat dilaksanakan lewat
lapisan bahan yang karena tipisnya adalah transparan ( tembus cahaya).
Kalau pada perbatasan kedua semikonduktor diberikan sinar cahaya
yakni yang berarti dikenai foton-foton, maka oleh tumbuhan foton dengan
electron, tenaga foton ini akan dipindahkan ke semikonduktor A untuk
meloncatkan electron lebih banyak dari tingkat tenaga impuritas ke pita
konduksi yang kemudian menyebabkan mendifusinya electron lebih lanjut.[4]
Sel
Fotovoltaik Mengkonversi Sinar Matahari Menjadi Listrik.Sel fotovoltaik, yang
biasa disebut sel surya atau PV, adalah teknologi yang digunakan untuk mengubah
energi matahari langsung menjadi tenaga listrik.Sel fotovoltaik adalah
perangkat nonmekanis yang biasanya terbuat dari silicon alloy.
Foton membawa energy matahari.Sinar matahari terdiri dari foton, atau partikel energi surya.Foton ini mengandung sejumlah energi yang bervariasi sesuai dengan panjang gelombang dari spectrum matahari.
Ketika foton menerpa sel fotovoltaik, mereka dapat terpantul, menembus, atau diserap.Hanya foton yang diserap yang memberikan energi untuk menghasilkan listrik.Ketika sinar matahari yang cukup (energi) diserap oleh bahan (semikonduktor), elektron lepas dari atom material.
Aliran listrik ketika elektron meninggalkan posisi mereka, ruang kosong terbentuk. Ketika banyak elektron, masing-masing membawa muatan negatif, bergerak ke permukaan depan sel, terjadi ketidakseimbangan muatan antara permukaan depan dan permukaan belakang sel yang menciptakan tegangan potensial seperti pada terminal positif dan negatif baterai. Ketika dua permukaan terhubung melalui beban eksternal, seperti peralatan, mengalirlah arus listrik.
Foton membawa energy matahari.Sinar matahari terdiri dari foton, atau partikel energi surya.Foton ini mengandung sejumlah energi yang bervariasi sesuai dengan panjang gelombang dari spectrum matahari.
Ketika foton menerpa sel fotovoltaik, mereka dapat terpantul, menembus, atau diserap.Hanya foton yang diserap yang memberikan energi untuk menghasilkan listrik.Ketika sinar matahari yang cukup (energi) diserap oleh bahan (semikonduktor), elektron lepas dari atom material.
Aliran listrik ketika elektron meninggalkan posisi mereka, ruang kosong terbentuk. Ketika banyak elektron, masing-masing membawa muatan negatif, bergerak ke permukaan depan sel, terjadi ketidakseimbangan muatan antara permukaan depan dan permukaan belakang sel yang menciptakan tegangan potensial seperti pada terminal positif dan negatif baterai. Ketika dua permukaan terhubung melalui beban eksternal, seperti peralatan, mengalirlah arus listrik.
Bagaimana Sel fotovoltaik
Menghasilkan Listrik.Panel surya yang sering Anda lihat disebut
panel fotovoltaik.Setiap panel terdiri dari beberapa sel fotovoltaik, yang
terbuat dari suatu jenis silikon.Setiap sel mampu menghasilkan muatan listrik
kecil bila terkena sinar matahari.
Karena sel-sel fotovoltaik masing-masing hanya menghasilkan sejumlah kecil listrik, mereka harus digunakan bersama.Mereka umumnya saling terhubung untuk menciptakan panel surya yang sudah sering Anda temui. Setiap panel, dapat digunakan untuk menghasilkan energi lebih banyak dan lebih banyak daya listrik untuk menjalankan alat rumah tangga atau untuk kepentingan bisnis pada beberapa kasus.Bagaimana Sel Fotovoltaik Dibuat sebenarnya ada beberapa jenis fotovoltaik meskipun sebagian besar dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
Karena sel-sel fotovoltaik masing-masing hanya menghasilkan sejumlah kecil listrik, mereka harus digunakan bersama.Mereka umumnya saling terhubung untuk menciptakan panel surya yang sudah sering Anda temui. Setiap panel, dapat digunakan untuk menghasilkan energi lebih banyak dan lebih banyak daya listrik untuk menjalankan alat rumah tangga atau untuk kepentingan bisnis pada beberapa kasus.Bagaimana Sel Fotovoltaik Dibuat sebenarnya ada beberapa jenis fotovoltaik meskipun sebagian besar dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu:
·
Sel Monocrystalline
·
Sel Polycrystalline
·
Sel Amorphous
Monocrystalline adalah sel-sel fotovoltaik yang
paling efisien tetapi juga yang paling mahal.Sel-sel ini terdiri satuan
kristal, yang dipotong-potong dari apa yang disebut sebagai silicon ingot.
Sedikit kurang efisien, tetapi jauh lebih
terjangkau adalah sel-sel Polycrystalline.Alih-alih menggunakan ingot silikon, sel-sel ini dibuat sedikit
berbeda. Silikon ini terdiri dari sejumlah kristal kecil yang membuat mereka
lebih terjangkau meskipun mereka sedikit kurang efisiensi.Yang lebih murah
daripada sel-sel polycrystalline, tapi juga efisiensi yang lebih rendah, adalah sel amorphous yang dibuat dengan menyebarkan silikon di atas meterial alternative seperti stainless steel.
Jika Anda akan mulai memanfaatkan tenaga surya, penting untuk mempertimbangkan jenis sel surya yang terbaik bagi Anda. Faktor utama yang harus Anda perhatikan adalah seberapa banyak ruang yang Anda miliki untuk panel surya. Jika Anda tidak memiliki banyak ruang, Anda mungkin akan perlu berinvestasi pada panel polycrystalline ataumonocrystalline. Di sisi lain, jika Anda memiliki ruang yang cukup untuk panel surya Anda, Anda bisa memanfaatkan sel amorphous yang lebih murah untuk mendapatkan jumlah energi yang sama.
Arus yang dihasilkan dari sel surya umumnya adalah Direct Current (DC), tetapi dengan penambahan konverter, arus ini dapat diubah menjadi Alternating Current (AC).Yang memungkinkan Anda untuk melakukan hampir setiap kegiatan dengan energi surya yang anda dapatkan.
Jika Anda akan mulai memanfaatkan tenaga surya, penting untuk mempertimbangkan jenis sel surya yang terbaik bagi Anda. Faktor utama yang harus Anda perhatikan adalah seberapa banyak ruang yang Anda miliki untuk panel surya. Jika Anda tidak memiliki banyak ruang, Anda mungkin akan perlu berinvestasi pada panel polycrystalline ataumonocrystalline. Di sisi lain, jika Anda memiliki ruang yang cukup untuk panel surya Anda, Anda bisa memanfaatkan sel amorphous yang lebih murah untuk mendapatkan jumlah energi yang sama.
Arus yang dihasilkan dari sel surya umumnya adalah Direct Current (DC), tetapi dengan penambahan konverter, arus ini dapat diubah menjadi Alternating Current (AC).Yang memungkinkan Anda untuk melakukan hampir setiap kegiatan dengan energi surya yang anda dapatkan.
Untuk pertama kalinya, efek fotolistrik diketahui oleh Hertz lama
sebelum ditemukannya electron.Ia pada waktu itu sebenarnya sedang mengadakan
percobaan mengenai gelombang elektromagnetik yang secara teori telah diramalkan
adanya oleh Maxwell. Ia menimbulkan gelombang-gelombang itu dengan
lucutan-lucutan listrik di antara dua buah kutub dan ingin melihat apakah satu
sama lain, yang distel beresonansi dengan system yang pertama itu, dapat
menimbulkan loncatan-loncatan lucutan listrik juga pada kutub-kutubnya.
Loncatan resonansi ternyata mudah sekali timbul apabila cahaya dari
lucutan-lucutan system yang pertama dapat mengenai kutub-kutub yang beresonansi
itu.Penemuan yang tidak terduga-duga ini menarik banyak sekali perhatian dari
para penyelidik ilmiah lainnya.
Setelah ditemukan
electron oleh Thomson, penyelidikan-penyelidikan mengenai foto-listrik ini
menjadi semakin intensif.Salah satu eksperimen yang dibicarakan disini adalah
yang pernah dikerjakan oleh Lenard.Sebuah tabung yang dapat dibuat vakum
melalui pipa P mempunyai katoda K dan anoda A. Anoda ini dihubungkan dengan
tanah dan tengahnya berlobang, sedangkan katoda K diberi muatan positif atau
negative. Di samping itu terdapat elektroda-elektroda E1 dan E2
yang berhubungan dengan electrometer-elektrometer dan sebuah jendela d yang
dipergunakan untuk memasukkan cahaya dari sebuah sumber cahaya S.
Untuk meningkatkan output daya, sel elektrik terhubung dalam modul. Modul dapat saling terhubung untuk membentuk array.Terminologi "array" mengacu pada instalasi keseluruhan perangkat, apakah itu terdiri dari satu atau beberapa ribu modul. Jumlah modul terhubung bersama-sama dalam array tergantung pada jumlah output daya yang dibutuhkan.
Cuaca mempengaruhi fotovoltaik.Kinerja array fotovoltaik tergantung pada sinar matahari.Kondisi iklim (seperti awan atau kabut) memiliki pengaruh yang signifikan pada jumlah energi matahari yang diterima oleh array fotovoltaik dan, pada gilirannya, mempengaruhi kinerjanya.Efisiensi dari modul fotovoltaik yang tersedia secara komersial dalam mengkonversi sinar matahari menjadi listrik maksimal berkisar dari 5% sampai 15%.
Untuk meningkatkan output daya, sel elektrik terhubung dalam modul. Modul dapat saling terhubung untuk membentuk array.Terminologi "array" mengacu pada instalasi keseluruhan perangkat, apakah itu terdiri dari satu atau beberapa ribu modul. Jumlah modul terhubung bersama-sama dalam array tergantung pada jumlah output daya yang dibutuhkan.
Cuaca mempengaruhi fotovoltaik.Kinerja array fotovoltaik tergantung pada sinar matahari.Kondisi iklim (seperti awan atau kabut) memiliki pengaruh yang signifikan pada jumlah energi matahari yang diterima oleh array fotovoltaik dan, pada gilirannya, mempengaruhi kinerjanya.Efisiensi dari modul fotovoltaik yang tersedia secara komersial dalam mengkonversi sinar matahari menjadi listrik maksimal berkisar dari 5% sampai 15%.
Para peneliti di seluruh dunia sedang mencoba untuk mencapai
efisiensi sampai 30%.
Aplikasi komersial system fotovoltaik.Keberhasilan PV di luar angkasa mendorong aplikasi komersial untuk teknologi ini. Sistem fotovoltaik paling sederhana banyak ditemukan pada kalkulator kecil dan jam tangan yang digunakan sehari-hari. Sistem yang lebih rumit menyediakan listrik untuk memompa air, listrik peralatan komunikasi, dan bahkan menyuplai listrik untuk rumah kita.Beberapa keuntungan dari sistem fotovoltaik adalah:
Aplikasi komersial system fotovoltaik.Keberhasilan PV di luar angkasa mendorong aplikasi komersial untuk teknologi ini. Sistem fotovoltaik paling sederhana banyak ditemukan pada kalkulator kecil dan jam tangan yang digunakan sehari-hari. Sistem yang lebih rumit menyediakan listrik untuk memompa air, listrik peralatan komunikasi, dan bahkan menyuplai listrik untuk rumah kita.Beberapa keuntungan dari sistem fotovoltaik adalah:
·
Konversi
dari sinar matahari menjadi listrik terjadi secara langsung, sehingga sistem pembangkit mekanis yang besar tidak
diperlukan.
·
Array
PV dapat diinstal dengan cepat dan dalam berbagai ukuran.
·
Dampak
lingkungan yang minimal, tidak membutuhkan air untuk pendinginan sistem dan tidak menghasilkan produk sisa.
Sel fotovoltaik, seperti baterai, menghasilkan arus searah (DC),
yang umumnya digunakan untuk beban kecil (peralatan elektronik). Ketika DC dari
sel fotovoltaik digunakan untuk aplikasi komersial atau dijual kepada utilitas
listrik menggunakan jaringan listrik, maka harus dikonversi ke alternating current
(AC) dengan menggunakan inverter, perangkat yang mengkonversi daya DC ke AC.[5]
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 PERALATAN
1.
Solar cell
Fungsi:
Sebagai bahan semikonduktor yang dapat mengubah energi cahaya menjadi sumber listrik
2.
Multimeter Digital (Voltmeter)
Fungsi :Untuk mengukur tegangan
3.
Lampu pijar 100 W
Fungsi: Sebagai sumber cahaya yang difokuskan
4.
Kabel penghubung
Fungsi: Untuk
menghubungkan rangkaian
5.
Statif
Fungsi: Sebagai penyangga lampu pijar
6.
Pipa paralon
Fungsi: Untuk memfokuskan cahaya
7.
Mistar 60 cm
Fungsi: Untuk mengukur jarak lampu dari solar cell
8. Stopwatch
Fungsi : Untuk menghitung
waktu percobaan
3.2 BAHAN
DAN KOMPONEN
1.Resistor
220Ώ; 2K2Ώ; 0,1M Ώ; 1MΏ ( masing-masing 1 buah)
Fungsi: sebagai hambatan
3.3
PROSEDUR PERCOBAAN
I. Efesiensi Solar Cell
1. Dirangkai peralatan seperti berikut
2. Digantungkan lampu pada statif,lalu diukur
jarak lampu ke solar cell sejauh 15 cm.
3. Diletakkan pipa paralon pada statif sehingga
statif tertutup.
4. Disambungkan lampu ke sumber arus PLN.
5. Diberikan hambatan sebesar 220Ω pada rangkaian.
6. Dilihat tegangan yang dihasilkan selama 1 menit
kemudian dicatat.
7. Diulangi percobaan dengan mengganti hambatan
sebesar 220Ω,2K2Ω,0,1MΩ,1MΩ.
8. Diulangi percobaan dengan mengganti jarak lampu
sejauh 30 cm, 25 cm, 20 cm
II. Arus Balik sebagai Fungsi Intensitas
1. Disediakan semua peralatan.
2. Diatur peralatan pada statis yaitu lampu
pijar ke solar cell dengan jarak 20cm.
3. Digantung pipa paralon pada statif pada posisi lampu
berada didalam pipa paralon..
4. Dihubungkan kaki positif multimeter ke
salah satu kaki resistor dan kaki yang lain kepositif
solar cell. Kaki negetif multimeter dihubungkan kenegatif solar cell.
5. Diberikan hambatan sebesar 220Ω pada rangkaian.
6. Dinyalakan lampu bersamaan dengan stopwatch
selama 1 menit.
7. Dicatat tegangan yang ditunjukkan pada
multimeter digital.
8. Dimatikan lampu.
9. Diulangi percobaan dengan mengganti hambatan
sebesar 220Ω,2K2Ω,0,1MΩ,1MΩ.
4.2 ANALISA DATA
1. Menghitung arus listrik
tiap – tiap data (pada arus
balik dan efisiensi solar sel).
I = V/ R
a. Efisiensi solar sel:
R = 220Ώ
·
Untuk
jarak, D = 15 cm
·
Untuk
jarak, D = 20 cm
·
Untuk
jarak, D = 25 cm
·
Untuk
jarak, D = 30 cm
b. Arus balik sebagai fungsi
intensitas:
D = 20 cm
·
Untuk
resistor, R = 1 MΩ
·
Untuk
resistor, R = 0,1 MΩ
·
Untuk
resistor, R = 2K2 Ω
·
Untuk
resistor, R = 220 Ω
2. Menghitung daya dari masing– masing data. (Pada
arus balik dan efisiensi solar
sel).
P = I
V
a. Efisiensi solar sel:
·
Untuk
jarak, D = 15 cm
P = (0,0178 A)
(3,92 V) =
0,069776 W
·
Untuk
jarak, D = 20 cm
P = (0,0176 A)
(3,87 V) =
0,068112 W
·
Untuk
jarak, D = 25 cm
P = (0,0166 A)
(3,65 V) =
0,06059 W
·
Untuk
jarak, D = 30 cm
·
P = (0,0163 A)
(3,59 V) =
0,058517 W
b. Arus balik sebagai fungsi intensitas :
·
Untuk
resistor, R = 1 MΩ
P = (
)
(1,59 V) =
2,5281
W
·
Untuk
resistor, R = 0,1 MΩ
P = (
)
(3,68 V) =
1,35424
W
·
Untuk
resistor, R = 2K2 Ω
P = (
)
(3,86 V) =
6,755
W
·
Untuk resistor,
R = 220 Ω
P = (
)
(3,87 V) =
6,8112
W
3. Menghitung intensitas cahaya untuk masing – masing
data. (Pada
arus balik dan efisiensi solar
sel).
L = P / A A = (0,06
0,06) m2
a.
Efisiensi solar sel
sebagai fungsi intensitas:
· Untuk jarak, D = 15 cm
· Untuk jarak, D = 20 cm
· Untuk jarak, D = 25 cm
· Untuk jarak, D = 30 cm
b. Arus balik sebagai fungsi
intensitas:
·
Untuk
resistor, R = 1 MΩ
·
Untuk
resistor, R = 0,1 MΩ
·
Untuk
resistor, R = 2K2 Ω
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
1.
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengaruh variasi resistor terhadap besar
tegangan yang dihasilkan solar cell adalah tegangan semakin kecil jika jarak lampu pada solar sell
semakin jauh.
2.
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa aplikasi dari fotovoltaik adalah
-Pada bidang
kedokteran dapat digunakan pada sterilisasi bahan atau peralatan kedokteraan,dapat juga partikel – partikel sinar beta
mengionisasi sel – sel kanker sehingga dapat memantulkan sell kanker,sinar beta juga dapat digunakan
untuk mendeteksi penyakit yang
ada dalam tubuh manusia biasanya pada radioisotop kedokteran.
- Semikonduktor
yang sensitif terhadap sinar matahari secara mikroskopis memiliki pita energi
yakni pita valensi dan pita konduksi. Disaat sinar matahari diserap oleh sel
menyebabkan elektron pada pita valensi tereksitasi menuji pita konduksi. Proses
eksitasi ini menyebabkan terjadinya hole, sehingga mengalirlah arus listrik.
Terbentuknya hole yang kontinu menyebabkan aliran arus listrik terjadi terus
menerus tanpa batas sampai akhirnya terhenti saat tidak ada lagi sinar matahari
yang diserapnya.
3.
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa prinsip kerja dari solar
cell adalah mengubah
secara langsung energi cahaya menjadi energi listrik.
4.
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pengaruh variasi jarak dari sumber
cahaya cell terhadap tegangan yang dihasilkan adalah semakin jauh jaraknya maka
tegangan yang dihasilkan
semakin kecil.
5.2 SARAN
1. Agar praktikum selanjutnya
mengetahui prosedur percobaan.
2. Agar praktikum selanjutnyateliti dalam menggunakan
multimeter digital dan stopwatch.
3. Agar praktikum selanjutnyamengetahui prinsip kerja solar
cell.
4. Agar praktikum selanjutnya teliti dalam mengukur variasi
jarak lampu ke solar cell.
DAFTAR REFERENSI
[1] Abdul
Kadir.1995.Energi Sumber Daya,Inovasi,Tenaga Listrik Dan Potensi Ekonomi.
Edisi kedua.Jakarta:UI Press
Halaman:269-273
[2]
Chattopadhyay,D.1989.Dasar Elektronika.Jakarta:UI Press
Halaman:84-91
[4]
Tooley,Michael.1998.Rangkaian Elektronik Prinsip dan Aplikasi.
Edisi kedua.Jakarta:Erlangga
Halaman:81-87
[3] Soedojo
Peter.Asas – Asas Ilmu Fisika .
Edisi kedua.yogyakarta:Universitas Press
Halaman:259-263
Medan, 9 November
2013
Asisten, Praktikan,
(Suhartina Malau ) ( rinto pangrib )
No comments:
Post a Comment