Tuesday 3 December 2013

bagian-bagian mikroskop dan fungsinya

Berikut bagian-bagian mikroskop dan fungsinya. Fungsi mikroskop sendiri adalah memperbesar penampakan dari benda-benda yang sangat kecil agar bisa dilihat oleh mata  telanjang manusia

bagian-bagian mikroskop dan fungsinya
Lensa Okuler (eyepiece lens)
Yaitu lensa yang dekat dengan mata pengamat. Berupa lensa cembung (pembesar). Fungsi dari lensa okuler adalah memperbesar bayangan yang dibentuk oleh lensa  objektif. Pembesaran biasanya 10 sampai 25 kali. Penghitungan perbesaran ini tergantung pada fokus lensa.

Tabung (tubus)
Silinder yang berfungsi menghubungkan lensa obejktif dengan lensa okuler dan mengatur fokus lensa.

Lengan Penyangga
Kerangka fisik mikroskop untuk menyangga lensa dan juga sebagai pegangan ketika membawa alat optik ini.

Dasar (pondasi) mikroskop
Kerangka fisik mikroskop untuk menyagga seluruh bagian mikroskop.

Illuminator atau Sumber Cahaya
Pada mikroskop tertentu tidak menggunakan menggunakan cermin tetapi menggunakan sumber cahaya sendiri. Untuk jenis mikroskop yang menggunakan cermin, cermin tersebut berfungsi memantulkan cahaya untuk diarahkan ke objek.

Diafragma
Di mikroskop yang menggunakan cermin terdapat diafragma yang berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke objek melalui lubang-lubang yang bermacam-macam ukurannya.

Stage atau Panggung spesimen
Bentuknya papan datar dengan lubang di tengahnya. Ia digunakan sebagai tempat meletakkan spesimen atu objek. Sering disebut meja preparat.

Revolver Lensa
Bagian ini bisa diputar dengan mudah untuk menggantur lensa dengan perbesaran berapa yang akan dipakai

Lensa Objektif
Bagian mikroskop berupa lensa pembesar yang dekat dengan objek (spesimen).

Sekrup Pengarah Kasar
Untuk mengatur perbesaran kasar.

Sekrup Pengarah Halus
Berfungsi mengatur perbesaran secara halus.

Lensa Kondensor
Untuk mengatur fokus cahaya datang dari illuminator maupun cahaya biasa.

Penjepit Preparat
Digunakan menjepit preparat yang berisi spesimen agar tidak bergerak.

Preparat
Adalah letak objek yang akan diamati. Bentuknya seperti lembaran bening dengan spesimen di dalamnya. Ada 2 macam preparat basah dan awetan. Preparat basah biasanya dibuat untuk sekali percobaan dan sifatnya tidak tahan lama.

No comments:

Post a Comment

Total Pageviews