Perairan Bawah Permukaan Bumi |
Air Diam atau Air Tanah
Air hujan yang meresap ke dalam tanah dan tidak dapat mengalir akan
menjadi air diam. Di tebing-tebing yang tanahnya miring, air diam
kadang-kadang muncul di atas permukaan tanah sehingga menjadi mata air.
Untuk mencari sumber air diam di tanah-tanah yang datar dibuatlah sumur.
Di samping itu, air diam dapat keluarmenuju permukaan melalui rembesan
perlahan-lahan ke sungai-sungai dan danau-danau atau melalui akar
tumbuhan.
Sungai di Bawah Tanah
Sungai di bawah tanah biasanya sering dijumpai di daerah kapur. Sungai
di bawah tanah mengalirkan air hujan yang meresap ke dalam tanah kapur.
Karena kapur mudah larut dalam air, terbentuklah terowongan-terowongan
hingga air mencapai lapisan yang kedap air dan akhimya menjadi sungai di
bawah tanah
Geiser
Geiser adalah mata air yang menyemburkan uap dan air panas pada
waktu-waktu tertentu. Pemanasan air ini berasal dari dalam bumi. Air
tanah yang mencapai daerah panas bumi akan berubah menjadi uap air.
Karena uap air mempunyai tekanan, jika tekanannya sudah cukup tinggi,
uap itu akan menyemburkan air lepas ke permukaan bumi. Jika persediaan
air tanah sudah habis, geiser akan berhenti, demikian pula jika panas
buminya habis. Di Indonesia, geiser terdapat di Kuwu dekat Purwodadi (J
awa Tengah).
Artois
Nama artois (artesis) diberikan untuk sumur yang dibor dalam suatu
lapisan permeabel (yang dapat ditembus air) yang terletak antara dua
lapisan yang tidak permeabel, yang membentuk suatu cekungan alamiah.
Sumur-sumur artesis dibuat oleh manusia dengan jalan pengeboran yang
sangat dalam sehingga keluar air yang memancar. Hal ini terjadi karena
lapisan batuan yang dapat merembeskan air berada di antara batuan yang
kedap air sehingga berfungsi sebagai pipa penyalur air tanah. Biasanya
lapisan batuan itu miring ke arah lembah dengan bentuk melengkung.
Tinggi rendahnya pancaran air bergantung pada perbedaan tinggi antara
pangkallapisan batuan yang dapat merembeskan air dengan mulut
pengeboran. Ingatlah akan hukum bejana berhubungan.
Travertin
Apabila air tanah sampai pada lapisan batu kapur, zat kapur akan
larutdalam air tanah. Pada suatu saat, air yang berkadar kapur tersebut
akan muncul ke permukaan bumi. Dalam keadaan ini, zat kapur akan
diendapkan di daerah pemunculannya dan lama-lama membentuk
lembaran-lembaran kalsita yang disebut travertin. Contohnya di Ciseeng
(Bogor) dan Kuripan (Tangerang).
No comments:
Post a Comment