Orang-orang Yunani kuno menuliskan permasalahan-permasalahan secara
lengkap jika mereka tidak dapat memecahkan permasalahan-permasalahan
tersebut dengan menggunakan geometri. Cara ini disebut "aljabar
retoris", yang membatasi kemampuan mereka untuk memecahkan
permasalahan-permasalahan yang mendetil. Pada abad ke-3, Diophantus of Alexandria (250 M) menulis sebuah buku berjudul Aritmetika,
di mana ia menggunakan simbol-simbol untuk bilangan-bilangan yang tidak
diketahui dan untuk operasi-operasi seperti penambahan dan pengurangan.
Sistemnya tidak sepenuhnya dalam bentuk simbol, tetapi berada di antara
sistem Euclid dan apa yang digunakan sekarang ini. Untuk alasan ini,
hal tadi dikenal sebagai "aljabar sinkopasi".
Meskipun bangsa Arab menutup sekolah Yunani kuno terakhir ketika mereka
menguasai Alexandria pada tahun 641 M, bangsa Arab mempertahankan dan
mengembangkan ide-ide matematika Yunani untuk berabad-abad. Mereka
membawa ide-ide Yunani tersebut ke Eropa Barat setelah menduduki Spanyol
pada tahun 747 M. Bangsa Arab pertama kali mempertemukan ide-ide
tersebut ketika mereka bertemu dengan dokter-dokter Yunani yang bekerja
di kota-kota Arab. Mereka juga menjadi terbiasa dengan pekerjaan
sarjana-sarjana Hindu di India. Dua orang sarjana yang paling terkenal
adalah Brahmagupta (598 - 660) dan Arya-Bhata (475 - 550 M).
Di antara penemu-penemu lainnya, Brahmagupta, seorang astronom
menemukan banyak ciri-ciri untuk luas dan volume benda padat. Arya-Bhata
menciptakan tabel sinus (ratio-ratio istimewa) dan mengembangkan sebuah bentuk aljabar sinkopasi seperti sistem yang dibuat oleh Diophantus.
Muhammad al-Khwarizmi |
Setelah sarjana-sarjana Arab memahami ide-ide bangsa Yunani dan Hindu,
mereka kemudian mengembangkan cara-cara mereka sendiri. Di antaranya,
sumbangan yang sangat berarti untuk aljabar dibuat oleh Muhammad al-Khwarizmi (780 - 850 M). Sekitar tahun 830 M, ia menulis tiga buku mengenai matematika. Bukunya yang paling penting berjudul Hisab al-Jabr wa'l muqabalah (perhitungan
dengan restorasi dan reduksi). Restorasi maksudnya menyederhanakan
sebuah rumus dengan menggunakan operasi yang sama di kedua sisinya.
"Reduksi" berarti mengkombinasikan bagian-bagian yang berbeda dari
sebuah rumus untuk kemudian menyederhanakannya. Keduanya merupakan
cara-cara yang pokok dalam aljabar sekarang ini. Kenyataannya,
pemikiran-pemikiran al-Khwarizmi telah menjadi hal yang berpengaruh di
mana kata "aljabar" (al-Jabr) diambil dari judul bukunya.
No comments:
Post a Comment