Kebutuhan manusia sifatnya tidak
terbatas, sedangkan benda pemuas kebutuhan manusia terbatas atau
bersifat langka. Oleh karena itu, sepanjang hidupnya, manusia senantiasa
harus berpikir, berusaha, memilih, dan melakukan berbagai pengorbanan
untuk memenuhi kebutuhannya. Hal itulah yang menjadi inti permasalahan ekonomi
yang harus dipecahkan. Pada dasarnya, ilmu ekonomi hanya difokuskan
terhadap barang yang berguna bagi kehidupan manusia dan sifatnya langka.
Oleh karenanya sehubungan dengan keterbatasan-keterbatasan tersebut dan
didorong oleh kebutuhan manusia yang sangat beragam dan tidak terbatas
maka diperlukan pengaturan untuk menyeimbangkannya.
Pembahasan materi ini akan kami bagi dalam Permasalahan Ekonomi Klasik dan Permasalahan Ekonomi Modern, berikut ini ulasannnya:
1. Pokok Masalah Ekonomi Klasik
Masalah pokok ekonomi klasik adalah masalah ekonomi yang dilihat dari sudut pandang sederhana. Pada dasamya, pemikiran ini bertujuan pada satu hal, yaitu kemakmuran. Permasalahan ekonomi klasik dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu masalah produksi, distribusi, dan konsumsi.
Masalah pokok ekonomi klasik adalah masalah ekonomi yang dilihat dari sudut pandang sederhana. Pada dasamya, pemikiran ini bertujuan pada satu hal, yaitu kemakmuran. Permasalahan ekonomi klasik dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu masalah produksi, distribusi, dan konsumsi.
a. Masalah produksiMasalah produksi maksudnya adalah permasalahan bagaimana memproduksi semua benda (barang dan jasa) yang dibutuhkan oleh orang banyak. Dasar pemikirannya adalah melakukan produksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara umum. Misalnya, apabila di suatu negara atau daerah yang sebagian besar penduduknya mengonsumsi makanan pokok berupa rotr, maka produksi roti akan dilakukan sebanyak- banyaknya untuk menjamin agar kebutuhan penduduk selalu terpenuhi. Kemudian, apabila pada waklu tertentu muncul kebutuhan dan permintaan yang besar terhadap suatu benda, seperti sepeda, maka produsen akan berusaha untuk memproduksi sepeda sebanyak-banyaknya
b. Masalah distribusiSetelah benda pemuas selesai diproduksi, masalah yang harus dipikirkan adalah bagaimana supaya benda-benda tersebut dapat sampai ke tangan konsumen yang membutuhkan. Barang dan jasa yang tidak sampai ke tangan konsumen yang tepat, tidak ada nilai gunanya dan tidak dapat memuaskan kebutuhan. Sistem distribusi klasik melalui transaksi langsung antara produsen dan konsumen atau melalui transaksi yang dilakukan di pasar. Pasar yang dimaksud adalah pasar nyata, yaitu tempat bertemunya penjual dan pembeli. Di pasar konsumen yang membutuhkan barang membelinya dari penjual. Pada tingkatan perekonomian modem, permasalahan sistem distribusi lebih kompleks sehingga terbentuk berbagai macam sistem distribusi.
c. Masalah konsumsiMasalah konsumsi menyangkut permasalahan apakah benda pemuas kebutuhan yang diproduksi memang benda yang dapat dimiliki oleh konsumen. Barang yang diproduksi haruslah merupakan barang yang tepat, yaitu barang yang memang dibutuhkan, diinginkan, dan mampu dibeli oleh konsumen. Misalnya, tidak ada gunanya membuat kapal atau perahu di daerah yang tidak memiliki pantai. Selain itu, tidak ada gunanya menjual barang kepada konsumen yang tidak memiliki kemampuan untuk membeli. Dengan kata lain, masalah konsumsi adalah persoalan kebutuhan, selera , serta daya beli konsumen.
2. Pokok Masalah Ekonomi Modern
Semakin meningkatnya peradaban manusia yang ditandai dengan meningkatnya
jumlah penduduk, perekonomian, ilmu pengetahuan, dan teknologi maka
semakin luas dan rumit persoalan perekonomian yang dihadapi manusia.
Permasalahan yang dihadapi tidak hanya sekadar untuk memenuhi kebutuhan
manusia saja, tetapi juga tentang bagaimana mengatur dan melayani jutaan
orang yang memiliki kebutuhan dan gaya hidup yang selalu meningkat dan
berubah-ubah. Meskipun pada dasarnya masalah ekonomi itu tetap saja
berada dalam lingkup yang sama, yaitu masalah produksi, distribusi, dan konsumsi, namun situasinya sudah semakin rumit dan bervariasi.
Banyak sekali hal yang perlu dipertimbangkan, seperti investasi, tingkat
suku bunga, kurs valuta asing, inflasi, ekspor impor, berbagai
perusahaan besar ataupun kecil, pajak, pengangguran, dan lingkungan
hidup. Oleh karena itu, permasalahan ekonomi modern perlu didefinisikan dengan lebih terperinci dan pengambilan keputusan harus direncanakan dengan cermat. Empat masalah fundamental perekonomian yang saling memengaruhi satu sama lain yang dihadapi setiap masyarakat di era modern, yaitu what, how, who, whom.
a. Apa yang harus diproduksi (what)Apa yang harus diproduksi, ini menyangkut jenis dan jumlah barang serta jasa yang akan diproduksi. Jenis dan jumlah barang yang akan diproduksi berkaitan dengan jenis dan jumlah kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat. Oleh karenanya produsen harus berorientasi pada pasar, yaitu didasarkan pada keinginan konsumen dan daya belinya. Tanpa berorientasi pada kebutuhan dan daya beli konsumen maka hasil produksi yang dibuat produsen sulit untuk laku dipasar. Dengan demikian, para produsen harus memulai dengan memproduksi sesuatu yang dapat diserap masyarakat untuk mernenuhi kebutuhan hidupnya. Keputusan produksi tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan, tetapi juga untuk menghasilkan keuntungan maksimum.
b. Bagaimana memproduksinya (how)Bagaimana memproduksinya ini berkaitan dengan masalah penggunaan berbagai sumber daya dan teknik yang akan digunakan dalam produksi. Untuk memproduksi barang dapat dilakukan dengan berbagai cara. Cara yang paling umum ialah dengan mengambil apa yang telah disediakan alam, seperti mengumpulkan/menangkap ikan di sungai dan di laut, memungut hasil hutan, mengolah tanah untuk pertanian/perkebunan dan langsung menjual hasilnya. Mungkin juga apa yang dikumpulkan tersebut diolah dahulu (proses produksi) kemudian hasilnya digunakan atau dijual kepada masyarakat.Setiap proses produksi harus dilakukan dengan memerhatikan norma-norma kehidupan yang baik, tidak mencemari lingkungan dan tidak mengganggu ketenangan hidup masyarakat yang ada di sekitarnya. Sebelum kegiatan produksi dilakukan, tindakan yang terbaik adalah melakukan riset terlebih dahulu kemudian membuat perencanaan (planning). Berikut ini faktor yang terlibat dalam pengambilan keputusan cara dan proses produksi.
- Pilihan kombinasi sumber daya yang digunakan, yaitu penggunaan sumber daya alam, manusia, dan modal.
- Perencanaan proses produksi untuk mendapatkan keuntungan maksimum dengan biaya minimum.
- Penentuan teknologi yang digunakan, munqkin dengan intensifikasi tenaga kerja (padat karya) atau intensifikasi modal (padat modal), Dalam produksi padat karya jumlah tenaga kerja yang digunakan sangat banyak. Keuntungan proses procuksi seperti ini adalah tersedianya lapangan kerja dalam jumlah besar sehingga dapat mengurangi pengangguran. Proses produksi padat modal tidak mengandalkan tenaga manusia, tetapi menggunakan peralatan, mesin, dan teknologi canggih. Keuntungannya adalah produksi dapat dilakukan dengan cepat, murah, dan efisien. Kekurangannya tenaga kerja manusia menjadi tersingkir sehingga menimbulkan pengangguran.
- Pertimbangan faktor-faktor eksternal, seperti harga, perekonomian nasional, dan internasional, tingkat suku bunga, biaya produksi, dan inflasi kurs valuta asing.
c. Siapa pelaku pioduksi (who)Banyak pihak yang bisa melakukan produksi, antara lain, pemerintah, swasta, atau koperasi. Pihak-pihak tersebut mempunyai spesialisasi sendiri-sendiri, artinya setiap pihak memiliki keterampilan atau keahlian khusus yang tidak dimiliki oleh pihak lain. Misalnya, pemerintah dapat mengeluarkan peraturan pengolahan sumber daya, swasta tidak bisa melakukan hal ini, namun swasta mungkin dapat menyelenggarakan produk dengan lebih efisien.dibandingkan pemerintah. Pertimbangan mengenai pelaku ekonomi merupakan hal yang penting karena setiap pihak memiliki kelebihan tertentu yang mungkin mampu melakukan produksi lebih baik.
d. Untuk siapa diproduksi (whom)Untuk siapa diproduksi, ini berkaitan dengan masalah penyaluran atau membagi habis produksi kepada para konsumen. Konsumen terdiri atas berbagai tingkatan dan dipengaruhi oleh jenis kelamin, agama, budaya, tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, lingkungan, dan sebagainya sehingga barang-barang dapat diproduksi untuk masyarakat umum (semua konsumen) atau segolongan konsumen tertentu. Produsen dapat memilih kelompok (segmen) konsumen mana yang akan dituju berdasarkan keadaan pasar.
No comments:
Post a Comment