A. GETARAN
Gejala
getaran banyak dijumpai dalam kehidupan sehari– hari. Senar gitar,
beduk, pita suara, bandul, dan mistar merupakan benda– benda yang dapat
memperlihatkan gejala getaran. Pada saat senar gitar dipetik , maka
senar tampak bergerak ke atas dan ke bawah secara berulang– ulang. Kulit
beduk juga
bergerak naik turun secara berulang– ulang bila dipukul. Saat berbicara selaput suara kita bergetar. Apabila diperhatikan dengan cermat, ternyata senar gitar dan kulit beduk bergerak naik turun secara teratur (secara periodik) melewati titik yang sama. Jadi getaran adalah gerak bolak- balik benda secara teratur melalui titik keseimbangan
1. Simpangan dan Amplitudo Getaran
Perhatikan gambar
Ketika tarikan dilepas, beban akan bergerak bolak– balik di sekitar
titk keseimbangannya. Misalkan, titik keseimbangan kita namai a, titik saat beban berada di bawah titik keseimbangan dinamai b, dan titik saat beban berada di atas titik keseimbangan dinamai c.
setelah beban disimpangkan ke bawah sampai titik b, beban melakukan
gerakan dari b ke c nelalui a dan dari c kembali ke b melalui a. gerakan
ini terjadi secara berulang– ulang. Beban dikatakan melakukan satu kali
jika telah melakukan gerak dari b ke c melalui a, kemudian dari c
kembali ke b melalui a (b-a-c-a-b)
Jarak beban ke titik setimbang disebut simpangan. Simpangan suatu getaran memiliki jarak dari nol sampai mencapai nilai terbesar. Simpangan terbesar dari suatu getaran disebut amplitudo. Besaran amplitudo sering dilambangkan dengan huruf A. amplitudo getaran beban pada gambar di atas adalah jarak a-b atau jarak a-c
2. Periode Getaran
Waktu yang diperlukan benda untuk melakukan satu getaran penuh
disebut periode getaran. Periode getaran dilambangkan dengan huruf T.
Untuk menentukan periode getaran kita dapat mengukur langsung waktu yang
diperlukan untuk melakukan satu getaran penuh.
Namun, cara mengukur semacam ini seringkali menimbulkan kesalahan
karena satu getaran biasanya berlangsung sangat singkat. Oleh karena
itu, biasanya untuk mengukur waktu yang diperlukan benda untuk melakukan
sejumlah getaran. Periode getaran dapat dihitung dari waktu yang
tercatat dibagi jumlah getaran.
T : periode getaran (sekon)
n : jumlah getaran
t : waktu yang diperlukan untuk n kali getaran (sekon)
Bila pengukuran dilakukan dengan teliti didapatkan bahwa periode
tidak bergantung pada amplitudo, artinya berapapun simpangan yang kita
inginkan, waktu untuk melakukan satu getaran tetap sama. Misalkan kamu
memukul drum atau beduk. Betapa pun kerasnya kamu memukul drum, waktu
yang dibutuhkan kulit drum untuk bergetar satu kali tetap sama. Berarti
periode tidak bergantung pada simpangan senar atau kulit drum.
3. Frekuensi Getaran
Frekuensi Getaran adalah Banyaknya getaran yang dilakukan benda selama satu sekon. Frekuensi dilambangkan dengan huruf f. Satuan frekuensi adalah getaran per sekon atau sering diberi istilah khusus yaitu Hertz (Hz).
f : frekuensi getaran
n : jumlah getaran
t : waktu yang diperlukan untuk n kali getaran
Menurut definisi, jumlah getaran yang dilakukan benda selama satu
sekon disebut frekuensi getaran, dengan demikian kita dapat menentukan
frekuensinya jika periode sudah diketahui. Misalkan frekuensi getaran
100 Hz, dan periode 0,01.jika frekuensi dan periode dikalikan, maka
diperoleh fT = 100 x 0,01 = 1. jadi, hubungan antara frekuensi dan
periode dapat dinyatakan sebagai berikut ;
Dengan demikian, apabila frekuensi getaran diketahui, periodenya juga dapat diketahui. Demikian pula sebaliknya. Frekuensi dan periode bukan besaran yang saling lepas. Perubahan nilai salah satu besaran juga diikuti oleh perubahan nilai besaran yang lainnya.karena periode tidak bergantung dengan amplitudo, maka frekuensi juga tidak bergantung pada ampitudo.
No comments:
Post a Comment