Setiap
hari, kita dapat mendengar orang- orang bercakap- cakap, burung
berkicau, klakson mobil atau kendaraan bermotor, dan sebagainya. Sesuatu
yang kita dengar tersebut dinamakan bunyi. Secara umum dapat dikatakan bahwa bunyi adalah sesuatu yang dapat didengar.
Contohnya yaitu selama kita berbicara, tenggorokan kita dalam keadaan
bergetar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bunyi dihasilkan oleh
benda yang bergetar. Benda bergetar yang menghasilkan bunyi disebut
sumber bunyi.
- Cepat Rambat Bunyi
Adalah jarak yang ditempuh bunyi dalam satu detik
Bunyi
memerlukan waktu tertentu dalam menempuh suatu jarak. Jika jarak yang
ditempuh bunyi s dan waktu yang diperlukan t, cepat rambat bunyi v,
dapat dirumuskan
V=s/t
V= cepat rambat bunyi (m/s)
s= jarak tempuh bunyi (m)
t= waktu yang diperlukan (s)
- Frekuensi Bunyi
Bunyi
merambat dalam bentuk gelombang longitudinal. Setiap gelombang selalu
mempunyai panjang gelombang, frekuensi atau periode, dan amplitudo
gelombang. Dengan demikian, bunyi juga mempunyai besaran- besaran
tersebut. Besaran- besaran itulah yang menentukan jenis bunyi. Jika kita
memukul bedug atau gendang, kita akan mendengar bunyi bedug. Semakin
kuat kita memukul, semakin keras bunyi yang kita dengar. Saat kita
memukul bedug lebih keras, getaran yang terjadi juga lebih kuat. Artinya
amplitudo getaran yang terjadi lebih besar. Hal ini menunjukkan bahwa
kuat lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudonya.
Bunyi dibedakan menjadi 3, yaitu
- Audiosonik adalah bunyi yang frekuensinya terletak antara 20 Hz – 20.000 Hz. Jadi manusia termasuk audiosonik.
- Infrasonik adalah bunyi yang memliki frekuensi kurang dari 20 Hz. Contohnya adalah jangkrik dan anjing.
- Ultrasonik adalah bunyi yang memliki frekuensi lebih dari 20 Hz. Contohnya adalah untuk mengukur kedalaman laut, mendeteksi cacat dan retak pada logam
Diantara
bunyi yang dapat kita dengar, ada yang enak didengar dan ada yang tidak
enak. Suatu bunyi akan enak didengar jika frekuensinya teratur. Bunyi
yang mempunyai frekuensinya teratur disebut nada. Tinggi rendahnya nada
tergantung pada frekuensinya, sedangkan kuat lemahnya nada ditntukan
oleh amplitudonya. Contoh nada antara lain bunyi alat musik, seperti
seruling, gitar, piano, dan biola. Berbagai jenis nada dapat dideteksi
(diamati) dengan garputala.Bunyi yang frekuensinya tidak teratur dan
tidak enak didengar disebut desah. Contoh desah anatara lain bunyi
kaleng yang dipukul- pukul, suara ombak di laut, dan suara bangunan
runtuh. Adapun suara desah yang sangat keras disebut dentum, contohnya
suara petir.
- Resonansi Bunyi
Tahukah
kalian, mengapa kayu berongga (kentongan) menghasilkan bunyi yang lebih
nyaring (keras) dari pada kayu yang tidak berongga ketika dipukul?
Bunyi
yang dihasilkan tersebut akan lebih nyaring lagi jika volum rongga
diperbesar. Gejala seperti ini juga terjadi pada alat- alat musik,
seperti gitar, seruling, dan gendang. Mengapa gejala seperti itu dapat
terjadi? Telah kita ketahui bersama bahwa bunyi merupakan getaran yang
merambat dalam bentuk gelombang longitudinal. Getaran tersebut
mempengaruhi medium disekitarnya. Artinya, medium yang dilalui bunyi
ikut bergetar. Salah satu akibat pengaruh getaran terhadap medium
disekitarnya (udara) adalah timbulnya bunyi yang semakin keras. Gejala
seperti ini dinamakan resonansi.
Hukum Marsenne
Frekuensi dawai yang bergetar bergantung pada beberapa faktor
- Panjang dawai; makin pendek dawai, makin tinggi frekensi yang dihasilkan
- Tegangan dawai; makin tegang dawai, makin tinngi frekuensi yang dihasilkan
- Massa jenis bahan dawai; makin besar massa jenisnya, frekuensi yang dihasilkan makin rendah
- Penampang dawai; makin luas penampang dawai, frekuensi yang dihasilkan
makin rendah
- Pemantulan Bunyi
Hukum Pemantulan Bunyi
- bunyi datang, bunyi pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar
- besar sudut datang (i) sama dengan sudut pantul (r)
Dalam
perambatannya, suatu bunyi mempunyai cepat rambat tertentu. Besarnya
cepat rambat tersebut ditentukan oleh medium yang dilalui bunyi. Bunyi
yang melalui medium zat padat akan merambat lebih cepat dari pada
melalui medium air atau gas. Cepat rambat bunyi yang paling rendah jika
bunyi melalui medium udara. Selama melalui medium yang sama, cepat
rambat bunyi tetap. Cepat rambat bunyi akan nerubah jika melalui medium
yang berbeda.
Berdasarkan jarak antara pendengar dan pemantul, bunyi pantul dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
- Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli
Bunyi
pantul dapat memperkuat bunyi asli jika jarak antara pendengar dan
bidang pemantul sangat dekat. Karena jaraknya sangat dekat, bunyi asli
terdengar secara bersamaan dengan bunyi pantul. Hal ini menyebabkan
bunyi pantul memperkuat bunyi asli. Itulah sebabnya, menyanyi dikamar
terdengar lebih keras dibandingkan di ruang terbuka dan suara
pertunjukan musik di ruang tertutup lebih keras dari pada di lapangan
terbuka.
Kuat bunyi yang terdengar tergantung pada empat faktor
- Amplitudo sumber bunyi
- Jarak antara sumber bunyi dan pendengar
- Resonansi
- Jarak antara pendengar dan dinsing pemantul
- Gaung atau Kerdam
Jika
kita mengucapkan suatu kata (berteriak) dalam ruangan gedung yang luas
(aula), kita akan mendengar kata tersebut kurang jelas. Suku kata yang
pertama dan terakhir terdengar jelas, tetapi suku kata tengah kurang
jelas terdengar. Hal ini disebabkan sebagian bunyi pantul terdengar
bersamaan dengan bunyi asli. Bunyi seperti inilah yang disebut gaung
atau kerdam
Gaung
atau Kerdam adalah bunyi yangt terdengar kurang atau tidak jelas akibat
sebagian bunyi pantul terdengar bersamaan dengan bunyi asli
- Gema
Jika
kita berteriak di lereng bukit dari jarak yang cukup jauh (lebih dari
150 m) maka kita akan mendengar bunyi dua kali secara berturutan. Bunyi
yang pertama merupakan bunyi asli (keras), sedangkan bunyi yang kedua
merupakan bunyi pantul. Bunyi seperti inilah yang disebut Gema
Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli.
No comments:
Post a Comment