JURNAL
PRAKTIKUM
LABORATORIUM
FISIKA MODERN
NAMA : RINTO PANGARIBUAN
NIM : 110801050
KELOMPOK : VI A
JUDUL PERCOBAAN : PERCEPATAN GRAVITASI
TANGGAL PERCOBAAN : 12 OKTOBER 2012
ASISTEN : ELDO
JONES SURBAKTI
DEPARTEMEN
FISIKA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS SUMSTERA UTARA
MEDAN
2012
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan
syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, dimana Dia masih memberi
kesempatan untuk mengerjakan praktikum PERCEPATAN GRVITASI. Selain itu terima
kasih juga buat asisten yang telah membimbing selama praktikum dan sekaligus
mengajari saya membuat laporan praktikum ini, dan tak lupa saya ucapkan terima
kasih buat teman-teman satu kelompok yang telah ikut bekerja sama dalam
praktikum dan pada penulisan laporan ini.
Laporan
ini merupakan hasil laporan dari praktikum PERCEPATAN GRAVITASI,yang telah
dilakukan di laboratorium fisika modern F-MIPA USU. Yang didalamnya disusun
mulai dari teori hingga pembahasan beserta analisa.
Dalam
menulis laporan ini saya mengharapkan laporan ini akan banyak berguna buat
membantu praktikan- praktikan yang hendak membuat percobaan yang sama.
Saya
menyadari masih banyak kekurangan yang dibuat dalam menyusun laporan ini, untuk
itu penulis selalu terbuka dengan saran- saran yang bersifat membangun dan
membantu perbaikan laporan ini.
Akhirnya
penulis terima kasih kepada semua pihak yang telah turut membantu dalam
mengerjakan praktikum sekaligus dalam menulis laporan ini.
Penulis
(Rinto
pangaribuan)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Hukum tentang gravitasi alam semesta
ditemukan oleh Sir Isaac Newton dan diumumkannya untuk pertama kali pada tahun
1686.
Namun istilah gravitasi begitu beragam,dan dapat dijabarkan secara luas. Adapun
defenisi- defenisi grafitasi itu sendiri adalah: pertama kekuatan (gaya) tarik
bumi; kedua proses gaya tarik bumi; ketiga gaya berat suatu benda.
Di
ilmu fisika gravitasi itu adalah medan,
yakni sesuatu yang ada dalam ruang, dengan arah ke pusat massa atau percepatan.
Besaran gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak ke pusat masa
percepatan. Gravitasi bumi adalah percepatan yang disebabkan oleh bumi yang besarnya
sekitar (9,8 m/detik)/detik, atau 9,8 m/detik2 , atau sekitar (35
km/jam)/detik. Akan tetapi tidak di seluruh belahan bumi gravitasi itu selalu 9,8
m/detik2 ,karena gravitasi dipengaruhi oleh seberapa besar jarak
suatu tempat ke pusat bumi, semakin jauh jarak suatu tempat kepusat bumi maka
gaya gravitasinya akan semakin kecil. Bila di permukaan bumi kita memperoleh
percepatan sebesar 9,8 m/detik2, pada ketinggian 12000 km (dua kali
radius bumi) gravitasi yang kita rasakan tinggal 2,45 m/detik2,
yakni seperempat dari gravitasi di permukaan bumi. Selain itu gravitasi juga
dipengaruhi oleh massa, dimana massa berbanding lurus dengan gravitasi dan tak
akan mungkin ada gravitasi tanpa massa. Dan melalui percobaan percepatan
gravitasi ini kita akan membuktikan hukum newton, melalui sebuah bandul
sedehana.
B.Tujuan
1.
Untuk menetahui fariasi partikel di
dalam bumi ketika udara ditiadakan
2.
Untuk mengetahui hukum newton tentang
gravitasi & gravitasi universal secara sistematis dan teori
3.
Untuk mengetahui perbedaan “G” &
“g”
4.
Untuk menyatakan hukum newton
tentang gravitasi sebagai gaya reflek yang berhubungan antara dua benda
bermassa.
BAB
II
DASAR TEORI
Newton adalah satuan gaya dalam Sistem
Internasional untuk satuan (SI) atau dalam sistem mks. Satu Newton (1N) adalah
gaya result yang memberi percepatan 1m/s² pada massa 1kg. Satuan gaya yang
disebut dine adalah
N.
Satuan gaya pon adalah 4,45N. Hukum Ke-1 Newton: Jika gaya
resultan pada benda adalah nol, maka vektor kecepatan benda tidak berubah.
Benda yang mula-mula diam akan tetap diam; benda yang mula-mula bergerak akan
tetap bergerak dengan kecepatan yang sama. Benda hanya akan mengalami suatu
percepatan jika padanya bekerja suatu gaya resultan. Hukum ke-1 ini sering
disebut Hukum Kelembaman (inertia
Law). Hukum ke-2 Newton: Jika F adalah gaya resultan pada objek dengan massa m,
maka percepatan benda a dan gaya F
berhubungan menurut rumus F=ma dengan catatan bahwa ketiga besaran itu
dinyatakan dalam satuan yang sesuai. Dalam SI, F dinyatakan dalam newton, m
dalam kg, dan a dalam m/s². Dalam sistem imperial, F dinyatakan dalam pon, m
dalam slug, dan a dalam ft/s². Dalam rumus seperti F= ma ini, kita sekali-kali
tidak boleh mencampur-adukkan satuan dari berbagai sistem. Persamaan F=ma adlah
persamaan vektor. Karenanya, ia setara dengan ketiga persamaan skalar berikut
melibatkan komponen vektor-vektor tersebut :
Ʃ
m
...................................................(2.1)
=m
...................................................(2.2)
Ʃ
=
...................................................(2.3)
Hukum ke-3 Newton : setiap gaya yang
diadakan pada suatu benda, menimbulkan gaya lain yang sama besarnya dengan gaya
tadi, namun berlawanan arah. Gaya reaksi ini dilakukan benda pertama pada benda
yang menyebabkan gaya. Hukum ini dikenal sebagai hukum aksi dan
reaksi.perhatiakn benar-benar bahwa gaya aksi dan gaya reaksi bekerja pada
benda yang berbeda. Hukum gravitasi Umum: dua benda dengan massa m dan m’
saling tarik-menarik dengan gaya yang sama besar, namun berlawanan arah, dan
bekerja pada benda yang berbeda. Kalau massa iitu berupa massa titik (atau
benda yang menunjukan simetri bola) gaya tarik ini adalah:
gaya = G
..............................................................(2.4)
G adalah suatu konstanta sebesar 6,67 x
Nm²/Kg² bila F dalam newton, m dan m’
dalam kilogram dan r dalam meter. Berat benda adalah gaya tarik gravitas yang
dialami benda. Di bumi, berat benda adalah gaya tarik bumi pada benda. Berat
bersatuan newton (dalam SI) dan Pon (dalam sistem Imperial). Hubungan antara
massa dan berat : seperti telah dikatakan massa adalah ukuran kelembaman benda,
sedangkan berat adalah gaya tarik gravitasi pada benda itu.Jelas bahwa kedua
besaran tidak sama apapun sistem satuan yang dipakai. Akan tetapi, kedua besaran itu erat sekali
kaitannya. Jika benda dengan massa m jatuh bebas di bawah pengaruh tarikan bumi
(benda mengalami gaya w, berat benda), maka benda mengalami percepatan, yakni
percepatan jatuh bebas. Karena itu untuk benda yang jatuh bebas berlaku bahwa
rumus F=ma menjadi w=mg, dan inilah hubungan antara bberat benda dan massa
benda yang dicari. Karena g=9,8m/s² = 32,2 ft/s²(percepatan grafitasi bumi),
maka di bumi berat benda yang bermassa 1kg adalah 9,8N dan berat benda yang
bermassa 1slug adalah 32,2lb. Pemakaian beSaran slug dalam sistem Imperial
dapat dihindari, dengan menggantikan lambang m secara konsisten dengan lambang
w/g.
( Frederick.J. Bueche ,1994)
Hukum tentang gravitasi alam semesta
ditemukan oleh Sir Isaac Newton dan diumumkannya untuk pertama kali pada tahun
1686. Hukum ini dapat dinyatakan sebagai berikut : tiap partikel (zarrah)
materi dalam alam semesta menarik tiap partikel lainnya dengan gaya yang
berbanding langsung dengan dengan hasil kali antara massa pertikel-partikel itu
dan berbanding terbalik dengan kaudrat arak antaranya.
F ϫ
.......................................................................................(2.5)
Perbandinag
di atas dapat diubah menjadi persamaan dengan mengalikannya dengan konstante
γ(gamma) yang disebut konstate gravitasi.
Tidak ada bukti yang jelas, bahwa Newton
menyusun rumus ini berdasarkan pengamatannya terhadap jatuhnya buah appel ke
bumi. Perhitunganperhitungannya yang pertama-tama diumumkannya untuk
membuktikan benarnya hukum itu, adalah mengenai gerakan bulan mengeliligi bumi.
Harga numerik konstente γ tergantung dari
satuan-satruan gaya, massa dan jarak yang dipakai. Besarnya dapat ditentukan
dengan percobaan, yaitu dengan mengukur gaya tarik gravitasi antara dua benda
yang sudah diketahui massanya m dan m’ yang letaknya terpisah oleh jarak yang
diketahui. Untuk benda yang ukurannya sedang, gaya itu sangat kecil sekali.
Namun demikian, dapat juga diukur tanpa banyak kesukaran neraca Cavendish.
Neraca ini dibuat oleh Sir Hendry Cavendish pada tahun 1978, sengaja untuk
maksud diatas. Alat ini mirip dengan neraca yang dibuat coulomb untuk
menyelidiki gaya tarik dan gaya tolak kelistrikan.
Neraca cavendish tersebut terdiri atas
dua buah bola kecil bermassa m, bbiasanya terbuat dari emas atau aluminium,
yang dipasangkan pada ujung-ujung sebuah tongkat mendatar lagi ringan. Tongkat
ini digantungkan di titik pusatnya dengan benang vertikal yang halus, misalnya
dari kwarsa. Sebuah cermin kkecilpada benang ini memantulkan seberkas sinar ke
sebuah skala. Cara memakai neraca ini ialah dengan menempatkan dua bola besar
M. Bola-bola ini biasanya ini
terbuat dari timah hitam. Gaya gravitasi antara bola besar dengan bola kecil
menghasilkan sebuah koppel yang memuntir
benang beserta cermin lewat sudut kecil,yang menyebabkan berkas sinar bergeser
di atas skala.
Medan garfitasi
faham gaya sangat penting sekali setiap kali kita memprsoalkan sem
barang macam gaya kerja dengan
jarak antara, yakni gaya yang disebabkan gravitasi kelistrikan dan kemagnetan.
Walaaupun paham ini terutama digunakan dalam kelistrikan dan kemagnetan,
pemikiran dan istilah istilah yang sama di gunakan untuk gravitasi. Secara
singkat akan diterangkan disini tentang medan gravitasi.
Berdasarkan percobaan,
kita tahu bahwa gaya tarik garavitasi (F pada gambar 1 (a) dikerjakan oleh
benda A terhadap B, meskipun kedua benda dalam ruang hampa tidak berhubungan
satu sama lain. Apa sebab ini terjadi? Tidak adyang tahu. Memang demikianlah
sifat alam ini. Tetapi bagaimana pun juga, kita dapat memikirkan peristiwa itu
sebagai berikut. Andaikan benda B disingkirkan, seperti gambar 1(b), lalu titik
P menunjukkan tempat B yang mula-mula. Kita byangkan bahwa adanya benda A itu
merubah keadaan di titik P, sedemikian, sehinggga kalau ada benda di tempatkan
di titik P, keadaan treregang atau entah apa, sudah siap menanti-nanti akan
mempengaruhi B dan menariknya kearah A. Karena A akan mengerjakan gaya terhadap
B.Berat bersatuan newton
(dalam SI) dan Pon (dalam sistem Imperial). Hubungan antara massa dan berat :
seperti telah dikatakan massa adalah ukuran kelembaman benda, sedangkan berat
adalah gaya tarik gravitasi pada benda itu.Jelas bahwa kedua besaran tidak sama
apapun sistem satuan yang dipakai. Akan tetapi, kedua besaran itu erat sekali
kaitannya. di manapun juga tempat B, maka seluruh ruang sekeliling A harus
dipandang sebagai terpengaruh secara demikian ini. Kita sebut: Medan Gravitasi
ada di semua titik di dalam ruang sekeliling A.
Bila kita memakai faham medan tersebut, kita bertolak
dari pandangan bahwa gaya grafitasi terhadap suatu benda itu dikerjakan oleh
medan gravitasi dimana benda tersebut berada dan bukan oleh benda (atau
benda-benda) yang menimbulkan medan tadi. Jadi pada gambar 1 kejadiannya ialah:
Benda A menimbulkan medan gravitasi terhadap benda B. Sudah barang tentu B juga
menimbulkan medan gravitasinya sendiri; dan pada waktu B ditempatkan di P, A
akan menderita gaya menuju ke B yang disebabkan oleh Medan B.
Kekuatan (intensity) medan gravitasi disuatu titik
didefenisikan sebagai perbandingan antara gaya yang dikerjakan oleh medan
dengan massa benda yang dipengaruhi gaya tersebut. Jadi kekuatan medan dapat
diterangkan sebagai gaya persatuan massa; besar dan arahnya di sembarang titik
dapat ditentukan dengan percobaan dengan menempatkan suatu benda (disebut benda
percobaan) di titrik itu, mengukur gaya yang bekerja pada benda iitu lalu
dibagi dengan massa benda percobaan. Tongkat ini digantungkan di titik pusatnya
dengan benang vertikal yang halus, misalnya dari kwarsa. Sebuah cermin
kkecilpada benang ini memantulkan seberkas sinar ke sebuah skala. Cara memakai
neraca ini ialah dengan menempatkan dua bola besar M. Bola-bola ini biasanya ini terbuat dari timah
hitam.Pada gambar 1 benda B dengan massa m’ dapat dipandang sebagai benda
percobaan. Jika medan mengerjakan gaya F pada benda ini, kekuatan medan
gravitasi di P, yang kita beri tanda G, ialah :
Kekuatan medan
gravitasi di titik P=
, G=
.
Kekuatan medan
dinyatakan dengan newton kg atau dyne per gm, atau pound per slug. Misalnya
pada permukaan bumi
medan gravitasi bumi mengerjakan gaya 9,8 newton pada massa 1kg atau gaya 32,2
lb pada massa 1 slug. Jadi kekuatan medan gravitasi pada permukaan bumi ialah
9,8
Newton/kg, atau 32,2
lb/slug.
(Francis.Weston.Sears, 1962)
Bunyi hukum Newton
tentang gravitasi adalah:
Jika sebuah partikel
bermassa m1 dipengaruhi oleh partikel lain bermassa m2
pad jarak r,maka besar gaya yang akan terjadi antara kedua partikel tersebut
adalah :
=
r^ dimana r^ =
....................................................2.6
r^ merupakan satuan
vektor posisi dari m1 terhadap m2 dan G adalah konstanta
Gravitasi yang harganya ditentukan secara eksperimen, yaitu:
G = 6,67 x 10-8 dyne
cm2/gram atau
Tanda negatip
menandakan gaya yang terjadi antara kedua partikel tersebut adalah tarik –
menarik.Jika Me merupakan massa planet bumi dan Re adalah
jari – jari bumi.Dimana F = mg, maka:
Mg =
=
mg (
) 2
......................2.7
Selain hukum gravitasi
diatas,Newton juga mempunyai tuga hukum lain yaitu
Hukum I newton yang
berbunyi :
Suatu benda akan tetap
diam.Akan tetapi bila benda tersebut bergerak maka selamanya akan tetap
bergerak dengan kecepatan tetap.
Dimana :
=
m x a,
..................................................................2.8
Dengan
A = 0
A = 0,artinya benda
tidak mengalami perubahan kecepatan.
=
0
dv
= 0, dt 0...................................................2.9
Hukum kesetimbangan I,dimana
dikatakan bahwa,Fx = 0 dan
y
= 0
Sistem kesetimbangan
ini diambil dalam dua dimensi dimana
x
adalah jumlah gaya dalam arah x dan
y
merupakan jumlah gaya dalam arah y.
Hukum Newton III
berbunyi :
Jika suatu benda mengerjakan suatu gaya ,maka benda
tersebut vakan mengalami gaya dengan besar yang sama tetapi arah yang berlainan
(berlawanan)
Atau dapat ditukiskan
bahwa aksi = -reaksi
(Tamara.Dirasutisna,2010)
Gerak Harmonik Sederhana (GHS)
adalah gerak periodik dengan lintasan yang ditempuh
selalu sama (tetap).Gerak Harmonik
Sederhana mempunyai persamaan gerak dalam bentuk sinusoidal dan digunakan untuk
menganalisis suatu gerak periodik tertentu. Gerak periodik adalah gerak
berulang atau berosilasi melalui titik setimbang dalam interval waktu tetap.
Gerak Harmonik Sederhana dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
-Gerak Harmonik Sederhana (GHS)
Linier, misalnya penghisap dalam silinder gas, gerak osilasi air raksa / air
dalam pipa U, gerak horizontal / vertikal dari pegas, dan sebagainya.
-Gerak Harmonik Sederhana (GHS)
Angular, misalnya gerak bandul/ bandul fisis, osilasi ayunan torsi, dan
sebagainya.
Beberapa Contoh Gerak Harmonik
* Gerak harmonik pada bandul: Sebuah
bandul adalah massa (m) yang digantungkan pada salah satu ujung tali dengan
panjang l dan membuat simpangan dengan sudut kecil. Gaya yang menyebabkan
bandul ke posisi kesetimbangan dinamakan gaya pemulih yaitu dan panjang busur
adalah Kesetimbangan gayanya. Bila amplitudo getaran tidak kecil namun tidak
harmonik sederhana sehingga periode mengalami ketergantungan pada amplitudo dan
dinyatakan dalam amplitudo sudut
*Gerak harmonik pada pegas: Sistem
pegas adalah sebuah pegas dengan konstanta pegas (k) dan diberi massa pada
ujungnya dan diberi simpangan sehingga membentuk gerak harmonik. Gaya yang
berpengaruh pada sistem pegas adalah gaya Hooke.
Persamaan Percepatan Gerak Harmonik
Sederhana. Persamaan percepatan didapat dari turunan pertama persamaan
kecepatan dari suatu gerak harmonik.
ay=dy/dt =-(4π2)/T2 A sin (2π/T) t,tanpa posisi awal
=- (4π2)/T2 A sin ( 2π/T) t+ θ0),dengan posisi awal
θ0
Persamaan tersebut dapat pula
disederhanakan menjadi
ay= (-2π/T)y= – ω y
...................................................................................2.10
Tanda minus ( – ) menyatakan arah
dari percepatan berlawanan dengan arah simpangan, Kedua persamaan diatas
(persamaan kecepatan dan percepatan) tidak kita turunkan disini.
Energy pada gerak harmonic sederhana
terdiri atas energy potensial dan energykinetik. Dengan demikian energi total
dari gerak harmonik sederhana merupakan jumlah dari energi potensial dan energy
kinetiknya.
Ep = 1/2 k y2 dengan k= (4π2 m)/T2
dan y=A sinθ............................2.11
Ek = 1/2 mvy2dengan vy= 2π/T A cosθ...............................................2.12
ET =Ep+Ek..............................................................................................2.13
ET = 1/2 k A2...........................................................................................2.14
Keterangan:
A = amplitude (m)
T = Periode (s)
K = konstanta pegas (N/m)
Gerak harmonik merupakan gerak suatu
partikel atau benda, dengan gerak posisi partikel sebagai fungsi waktu berupa
sinusoidal(dapat dinyatakan dalam bentuk sinus atau cosines). Contoh gerak
harmonic diantaranya gerak pada pegas,gerak pada bandul atau ayunaan sederhana
dan gerak melingkar. Gerak harmonic merupakan gerak periodic, yaitu ge
rak bolak – balik secara periodic
melalui titik keseimbangan. Pegas yang diberi simpangan sejauh y dari posisi
keseimbangannya akan bergerak bolak – balik melalui titik keseimbangan
terrsebut ketika dilepaskan. Gerakan
ini disebabkan oleh gaya pemulih yang bekerja pada pegas. Gaya pemulih ini
berusaha untuk mengembalikan posisi benda ke posisi keseimbangannya.
Besar gaya pemulih berbanding lurus
dengan besar simpangan dan arahnya berlaanan dengan arah simpangan. Secara
matematis besar gaya pemulih pada pegas dapat ditulis sebagai berikut:
F = – k y Keterangan: K = tetapan
pegas (N/m); y = simpangan (m); F = gaya pemulih (N)
(tanda minus menyatakan bahwa arah
gaya pemulih berlawanan dengan arah simpangan) Besaran lain yang juga penting
dalam gerak harmonic adalah periode dan frekuensi. Periode dari suatu pegas
yang bergetar dinyatakan melalui hubungan berikut:
T
= 2π√(m/k)....................................................................2.15
Keterangan: M = masa benda (kg); π =
3,14; k = tetapan pegas (N/m); T = periode (s)
Frekuensi merupakan kebalikan dari
periode sehingga kita dapat menurunkan persamaan periodenya. Jika sebuah benda
bermassa m di gantungkan pada seutas tali yang panjangnya l. kemudian benda
tersebut diberi simpangan sehingga benda bergerak bolak – balik juga merupakan
gaya pemulih. Jadi kekuatan medan dapat diterangkan
sebagai gaya persatuan massa; besar dan arahnya di sembarang titik dapat
ditentukan dengan percobaan. Pada gambar 1 benda B dengan massa m’ dapat
dipandang sebagai benda percobaan. Namun besar gaya pemulihnya dapat
dinyatakan melalui hubungan yang diberikan
sebagai berikut ini: F= -ω sinθ................................................................2.16
Dengan: ω = berat bandul (N); θ =
sudut simpangan bandul terhadap sumbu vertical; F = gaya pemulih (N).Dalam hal ini,
tanda minus (-) juga menunukkan arah gaya pemulih yang berlawanan dengan arah
simpangan. Periode dari gerakan bandul dinyatakan melalui hubungan berikut:
T=
2π√(l/g).....................................................................2.17
Dengan: l = panjang bandul (m); g =
percepatan gravitasi (m/s2); π = 3,14; T = periode ayunan (s).
(http://teknologikompsiana.com/terapn/2012/05/08/kecepatanmomntumpercepatangravitasi)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Alat dan Fungsi
1. Bandul
Fungsi:
untuk dijadikan beban dalam percobaan
2.
Mistar/penggaris (100 cm)
Fungsi : untuk mengukur panjang
benang yang akan digunakan
3.
Stopwatch
Fungsi :
untuk menghitung waktu ayunan bandul dalam satu ayunan penuh
4. Benang
Fungsi:
sebagai tempat bandul digantungkan atau pengikat bandul dengan statif
5. Statif
Fungsi :
sebagai penyangga bandul yang digantungkan
6. Bangku
geser
Fungsi:
untuk tempat meletakkan statif
7. Busur
Fungsi:
untuk mengukur besar sudut antara statif dan benang
3.2 .Bahan
-
3.3. Prosedur Percobaan
Untuk Bandul 100 gr
1.
Disiapkan peralatan yang akan digunakan
2. Diukur
benang dan ditandai dengan pulpen sepanjang 100 cm, 80 cm, 60 cm, 40 cm dan 20
cm.
3. Dirangkai
peralatan dengan bandul 100 gr seperti gambar di bawah ini :
4.
Diukur sudut q
antara benang tegak lurus dengan statif sebesar 30o dari benang
tegak lurus menggunakan busur dengan panjang benang 100 cm, lalu ditarik benang
pada sudut itu.
5.
Diayunkan tanpa didorong bandul lalu
diukur waktu yang dibutuhkan bandul mencapai 1 putaran, dilakukan sampai 3 kali
untuk mendapatkan t1, t2 dan t3 lalu
ditentukan trata-rata .
6.
Diulangi percobaan nomor 4 dan 5 untuk
panjang benang 80 m, 60 cm, 40 cm dan 20 cm.
7.
Dicatat data.
Untuk Bandul 200 gr
1.
Disiapkan peralatan yang akan digunakan
2.
Diukur benang dan ditandai dengan pulpen
sepanjang 100 cm, 80 cm, 60 cm, 40 cm dan 20 cm.
3. Dirangkai peralatan dengan bandul 200 gr
seperti gambar di bawah ini
4.
Diukur sudut q
antara benang tegak lurus dengan statif sebesar 30o dari benang
tegak lurus menggunakan busur dengan panjang benang 100 cm, lalu ditarik benang
pada sudut itu.
5.
Diayunkan tanpa didorong bandul lalu diukur waktu yang dibutuhkan bandul
mencapai 1 putaran, dilakukan sampai 3 kali untuk mendapatkan t1, t2
dan t3 lalu ditentukan trata-rata .
6.
Diulangi percobaan nomor 4 dan 5 untuk panjang benang 80 m, 60 cm, 40 cm dan 20
cm.
7.
Dicatat data.
GAMBAR PERCOBAAN
Percobaan
dengan satu beban
Percobaan dengan dua beban
DAFTAR REFRENSI
Bueche ,Federick.1994.”TEORI DAN
SOAL – SOAL FISIKA”. Edisi ketujuh. Erlangga. Jakarta.
Halaman : 34-37.
Sears, Francis Weston.1962.”MEKANIKA
PANAS DAN BUNYI”. Bina cipta. Jakarta.
Halaman : 2828-285.
Tamara,Dirasutina.2010.”DASAR
–DASAR FISIKA MEKANIK DAN FLUIDA”. Universitas Trisakti. Jakarta
Halaman :
82-84.
http://teknologikompasianna.com/terapan/2012/05/08/percepatan gravitasi.
Diakses pada 17 Oktober
Jam 19.00 WIB
Medan,
19 Oktober 2012
Asisten, Praktikan,
(Eldo Jones Surbakti) (Rinto Pangaribuan)
Nama: Rinto.pangaribuan
Nim: 110801050
Judul: PERCEPATAN
GRAVITASI
TUGAS PERSIAPAN
1. Jelaskan penurunan dari rumus
menghitung periode pada persamaan dibawah
T = 2
Jawab:
maka diperoleh
T
=
Dan untuk simpangan yang kecil gaya
pemulihnya sebanding dengan simpangan dan berlawanan arah.Ini tidak daripada
gerak harmonik sederhana
.Konstanta mg/l menyatakan konstanta
k dalam F = -kx.Jadi periode bandul sederhana jika amplitudonya kecil adalah
T
=
atau T
= 2
2.
Sebutkan
dan jelaskan hukum newton dan aplikasinya
Jawab:
Hukum newton I
Benda yang mula – mula diam akan
tetap diam dan benda yang mula – mula bergerak akan tetap bergerak dengan
kecepatan yang konstan
Aplikasi: untuk menentukan besar
gaya dan kesetimbangan
Hukum newton II
Jika F adalah percepatan suatu benda
berbanding lurus dengan gaya yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding
terbalik dengan massa benda
Aplikasi: Momentum linier dan
impuls,usaha dan energi,energi potensial
Hukum III newton
Jika suatu benda mengerjakan
gaya,maka benda tersebut akan mengalami gaya yang sebanding dengan arah
berlawanan
Aplikasi untuk menentukan sifat
kelembaman suatu benda
3. Jelaskan persamaan dan perbedaan
bandul fisi dan bandul matematis
Jawab simpangan bandul fisi
berisolasi atau bergetar dengan ragam getaran selaras sedangkan dandul
matematis dipengaruhi oleh gaya berat dan tegangan tali.
4. Sebutkan pengertian dari
frekuensi,perioda,osilasi,dan percepatan
Jawab:
Frekuensi adalah jumlah grlombang
yang melalui suatu titik tetentu dalam waktu tiap detik
Perioda adalah waktu yang dibutuhkan
untuk mendapatkan satu gelombang penuh
Osilasi adalah gerak periodik yang
bergerak bolak balik
Percepatan adalah perubahab
kecepatan dalam waktu t
5. Jelaskan hubungan frekuensi dan
perioda
Jawab: T = 2
,sedangkan
f adalah
maka
dapat dituliskan bahwa
F =
Nama : Rinto Pangaribuan
Nim :110801050
Responsi percepatan gravitasi
1. Sebutkan
tujuan percobaan yang kamu ketahui sesuai dengan jurnal!
Jawab: - untuk mengetahui besar gaya gravitasi di lab. Fisika modern
-untuk mengetahui pengaruh panjang tali pada
percobaan percepatan gravitasi
-untuk mengetahui hubungan periode dengan
frekuensi
-untuk mengetahui penerapan hukum newton pada
gravitasi dan gerak planet
2. Tuliskan
hukum newton ke -3 sesuai jurnal!
Jawab: setiap gaya yang diadakn
pada benda,menimbulkan gaya lain yang sama besarnya dengan gaya yang diberikan
namun berlawan arah.
3. Tuliskan
peralatan dan fungsi pada percobaan percepatan gravitasi!
Jawab: -mistar :
untuk mengukur panjang tali yang digunakan
-bandul : sebagai beban dalam percobaan
-
bangku geser : sebagai dudukan statif
-
statif : untuk tempat
menggantungkan beban
-
stop watch : untuk mengukur waktu yang
di butuhkan bandul bergerak
-
benang : untuk mengikat statif
dan benang
-
busur : untuk mengukur sudut
statif dan benang
4. Tuliskan
DP jurnal!
Jawab : Buehe,Federick .1994
Sears,Francis
Weaston.1962
Tamara,Dirasutina.2010
http://teknologikompasiana.com
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN ANALISA
4.1 Data Percobaan
Untuk Bandul 100 gram
X (cm)
|
t1 (s)
|
t2 (s)
|
t3 (s)
|
t^ (s)
|
f
|
t12
|
t22
|
t32
|
t2^
|
100
|
1,59
|
1,81
|
1,66
|
1,68
|
0,59
|
2,528
|
3,27
|
2,75
|
2,84
|
80
|
1,60
|
1,47
|
1,37
|
1,48
|
0,67
|
2,56
|
2,16
|
1,87
|
2,19
|
60
|
1,28
|
1,44
|
1,20
|
1,30
|
0,76
|
1,63
|
2,07
|
1,44
|
1,71
|
40
|
1,03
|
0,90
|
1,03
|
0,98
|
1,02
|
1,06
|
0,81
|
1,06
|
0,97
|
20
|
0,82
|
0,91
|
1,78
|
0,83
|
1,20
|
0,65
|
0,82
|
0,60
|
0,69
|
Untuk bandul 200 gram
X (cm)
|
t1 (s)
|
t2 (s)
|
t3 (s)
|
t^ (s)
|
f
|
t12
|
t22
|
t32
|
t2^
|
100
|
1,81
|
1,87
|
1,75
|
1,81
|
0,55
|
3,27
|
3,49
|
3,06
|
3,27
|
80
|
1,50
|
1,53
|
1,61
|
1,84
|
0,64
|
2,25
|
2,34
|
2,59
|
2,37
|
60
|
1,37
|
1,34
|
1,42
|
1,37
|
0,72
|
1,87
|
1,79
|
2,01
|
1,87
|
40
|
1,13
|
1,17
|
1,11
|
0,81
|
1,23
|
1,72
|
1,36
|
1,23
|
0,65
|
20
|
0,91
|
1,00
|
0,84
|
0,91
|
1,09
|
0,82
|
1,00
|
0,70
|
0,82
|
Medan
, 19 Oktober 2012
Asisten, Praktikan,
(Eldo Jones Surbakti) (Rinto
Pangaribuan)
4.2.
Analisa Data
4.2.1 Membuat grafik hubungan
antara panjang tali (l) dengan
periode (T)
(terlampir)
4.2.2
membuat grafik hubungan antara periode dengan frekuensi
(terlampir)
4.2.3
Menghitung kecepatan dari masing-masing panjang
bandul dengan rumus:
a.
Bandul 100 gram
-v1 =
=
0,60 m/s
-v2 =
=
0,54 m/s
-v3 =
=
0,46 m/s
-v4 =
=
0,40 m/s
-v5 =
=
0,24 m/s
b.
Bandul 200 gram
-v1 =
= 0,55
m/s
-v2 =
=
0,51 m/s
-v3 =
=
0,43 m/s
-v4 =
=
0,49 m/s
-v5 =
=
0,21 m/s
4.2.4 Menghitung
percepatan gravitasi dari panjang bandul
a.
Bandul 100 gram
-G1 =
=
4,45 m/s2
-G2 =
=
4,58 m/s2
-G3 =
=
4,45 m/s2
-G4 =
=
5,23 m/s2
-G5 =
=
3,64 m/s2
b.
Bandul 200 gram
-G1 =
= 3,83 m/s2
-G2 =
=
4,23 m/s2
-G3 =
=
14,14 m/s2
-G4 =
=
7,65 m/s2
-G5 =
=
3,03 m/s2
4.2.5
Menghitung gaya pemulihan dari setiap
panjang bandul dengan persamaan:
F
= m.G.sin θ
Untuk
100gr
-
N
-
N
-
N
-
N
-
N
Untuk
200 gr
-
N
-
N
-
-
N
-
N
4.2.6 Menghitung
periode putaran secara teori pada setiap panjang tali T=
-Untuk l = 1 m
T=2π
=
1,946 s
-Untuk
l = 0,8 m
T=2π
=
1,758 s
-Untuk
l = 0,6 m
T=2π
=
1,507 s
-Untuk
l = 0,4 m
T=2π
=
1,381 s
-Untuk
l = 0,2 m
T=2π
=
1,067 s
Grafik Hubungan antara
Panjang Tali (
) dengan Periode (T)
Untuk bandul 100 gram
(cm)
|
(s)
|
100
|
1.68
|
80
|
1.48
|
60
|
1.3
|
40
|
0.98
|
20
|
0.83
|
Slope :
= 0,01125
Untuk bandul 200 gram
(cm)
|
(s)
|
100
|
1.97
|
80
|
1.78
|
60
|
1.6
|
40
|
1.29
|
20
|
1.08
|
Slope :
= 0,0087
Grafik Hubungan antara
Periode (T) dengan frekuensi (f)
Untuk bandul 100 gram
(s)
|
f
|
1,68
|
0.59
|
1,48
|
0.67
|
1,30
|
0.76
|
0,98
|
1.02
|
0,87
|
1.2
|
Slope :
=
0,14
Untuk bandul 200 gram
(s)
|
f
|
1,97
|
0.55
|
1,78
|
0.64
|
1,6
|
0.72
|
1,29
|
1.23
|
1,08
|
1.09
|
Slope :
= 0,142
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
KESIMPULAN
1. Gesekan
Bola dengan udara akan meperlambat gerakan bola. Maka jika pergerakan
partikel-partikel udara ditiadakan menyebabkan mepercepat ayunan suatu bandul.
Variasi yang berpengaruh pada besarnya suatu beban adalah udara.
2. Hukum gravitasi universal Newton
dirumuskan sebagai berikut:
Setiap massa titik menarik semua massa titik lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang menghubungkan kedua titik. Besar gaya tersebut berbanding lurus dengan perkalian kedua massa tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua massa titik tersebut.
F=G (m1 m2)/rF adalah besar dari gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebutG adalah konstanta gravitasim1 adalah besar massa titik pertama adalah besar massa titik kedua
r adalah jarak antara kedua massa titik.
Setiap massa titik menarik semua massa titik lainnya dengan gaya segaris dengan garis yang menghubungkan kedua titik. Besar gaya tersebut berbanding lurus dengan perkalian kedua massa tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua massa titik tersebut.
F=G (m1 m2)/rF adalah besar dari gaya gravitasi antara kedua massa titik tersebutG adalah konstanta gravitasim1 adalah besar massa titik pertama adalah besar massa titik kedua
r adalah jarak antara kedua massa titik.
Sedangkan
hukum newton tentang gravitasi adalah:Dari hukum kedua Newton bahwa massa
mengukur ketahanan benda untuk berubah gerakannya, yaitu inersianya.Massa adalah sifat intrinsik dari suatu benda,
tidak tergantung ketinggian maupun keadaan yang lain. Berat merupakan gaya yang
diperlukan benda untuk melakukan gerak jatuh bebas. Untuk gerak jatuh bebas a =
g = percepatan gravitasi setempat F = m a w = m g
3. G
adalah konstanta universal alam disebut konstanta gravitasi universal yang
besarnya adalah 6,67 x 10-11 Nm2kg-2,
sedangkan g adalah percepatan gravitasi bumi pada permukaan bumi dan
disekitarnya dengan nilai sekitar 9,8 m/s2
4. Hubungan
hukum Newton dan gravitasi sebagai gaya yang berhubungan dengan gaya antara dua
benda bermassa dan penerapannya dapat kita lihat dengan menggunakan rumus F =G
dimana yang terjadi pada dua benda yang
bermassa sama dengan hasil kali dua massa tersebut dikali dengan gaya gravitasi
dan dibagi dengan kuadrat dari jarak tersebut.
5.2
SARAN
- Sebaiknya praktikan teliti dalam mengukur sudut antara tali dan statif.
- Sebaiknya praktikan
teliti dalam mengukur panjang benang.
- Sebaiknya praktikan lebih teliti
dalam melihat waktu.
- Sebaiknya praktikan memegang statif agar statif tidak goyang.
NENGET2 BAEN MA NGOPAS BAH
No comments:
Post a Comment