PERCOBAAN IV
LINEAR
AIR TRACK
I.
TUJUAN
1. Untuk
mengamati pengaruh gesekan terhadap kecepatan
2. Untuk
mengamati pengaruh beban terhadap kecepatan
3.
Untuk mengetahui
aplikasi dari linear air track dalam kehidupan sehari-hari
4. Untuk
mengetahui hubungan antara Hukum Newton I, II, dan III
II. LANDASAN TEORI
Hubungan antara gaya dan percepatan yang
dihasilkanya, pertama kalidipahami oleh Issac Newton ( 1642 – 1727) dan
merupakan polol dari kajian bab ini. Kajian tentang hubungan ini, seperti yang
dipresentasikan oleh Newton, disebut mekanika Newton . kita akan fokus pada
ketiga hukum dasar gerakan yang dimilikinya kecepatan, termasuk kecepatan yang
mendekati kecepatan cahaya. Mekanika Newton tidak berlaku untuk semua situasi.
Jika kecepatan dari benda – benda yang berinteraksi sangat besar – misalnya
mendekati kecepatan cahaya – kita harus mengganti mekanika newton dengan teori
relativitas khusus Einstein,yang berlaku untuk semua. Jika benda – benda yang
berinteraksi berskala atom (misalnya electron – electron pada atom), kita harus
mengganti mekanika Newton dengan mekanika kuantum. Para fisikawan saat ini
melihat mekanika Newton sebagai kasus khusuus disbanding kedua teori yang lebih
kompheresif tersebut. Akan tetapi mekanika Newton tetap saja merupakan kasus
khusus yang sangat penting untuk dipelajarikarena berlaku untuk gerak objek
mulai dari ukuran yang sangat kecil (hamper pada skala struktur atom) sampai
ukuran astronomi (galaksi dan gugus galaksi).
Sebelum Newton merumuskan hukum mekaniknya, ia
menganggap bahwa beberapa hal, atau bisa disebut gaya, diperlukan untuk membuat
benda tetap bergerak dengan kecepatan konstan. Sama halnya, sebuah benda
dianggap berda dalam keadaan alamiah saat benda dalam keadaan diam. Untuk
sebuah benda agar bergerak dengan kecepatan konstan, tampaknya harus dilakukan
dengan beberapa cara, yaitu dengan dorongan atau tarikan. Jika tidak, secara
alamiah benda tersebut akan berhenti bergerak.
Jika
anda mengulirkan sekeping bola hoki di atas lantai kayu,pasti kepingan itu akan
melambat dan kemudian berhenti. Jika anada ingin kepingan kepingan itu bergerak
konstan, anda harus menarik atau mendorongnya terus menerus.Namun demikian,
jika anda mengulirkan kepingan bola hoki di atas arena ice skating, bola hoki
tersebut akan meluncur lebih jauh. Dari pengamatan tersebut, kita dapat
menyimpulkan bahwa benda akan terus bergerak dengan kecepatan konstan bila
tidak ada yang bekerja padanya. Ini yang mengantarkan kita pada hokum pertama
Newton dari tga hukum geraknya.
Hukum
pertama Newton : Jika tidak ada gaya yang bekerja pada benda, kecepatan benda
tidak akan berubah; atau benda tidak akan mengalami percepatan.
Hukum kedua Newton : Yaitu resultan gaya
yang bekerja pada benda sebanding dengan hasil kali massa benda dan
percepatanya. Dalam bentuk persamaan :
= 1.1)
Persamaan ini sangat sederhana, tetapi
kita harus menggunakannya dengan hati-hati. Pertama, kita harus pastikan kepada
benda yang mana hukum kedua Newton tersebut akan kita terapkan kemudian haruslah jumlah vector dari semua gaya yang
berlaku pada benda. Hanya gaya yang berlaku pada benda saja yang dimasukkan
dalam penjumlahan vector,bukan gaya yang berlaku pada benda lainyang mungkin
terlibat dalam situasi yang diberikan.Jika
tubuh diwakili sebagai sekumpulan partikel diskrit, masing-masing diatur oleh
hukum-hukum Newton tentang gerak, maka hukum Euler dapat diturunkan dari hukum
Newto Pada sebuah system yang tetdiri atas
satu benda diatur oleh hukum-hukum Newton
tentang gerak, maka hukum Euler dapat diturunkan dari hukum atau
lebih, maka gaya yang bekerja pada benda dalam system tersebut yang berasal
dari luar system disebut dengan gaya eksternal. Jika benda – benda yang
membentuk system terhubung secra kaku satu sama lain, kita dapat memperlakukan
system tersebut sebagai satu gabungan benda, dan gaya resultan pada gabungan
benda tersebut adalah jumlah vector dari semua gaya eksternal.
Hukum ketiga Newton
Dua
benda dikatakan berinteraksi bila merka mendorong atau menarik satu sama lain yaitu
ketika gaya bekerja pada tiap benda karena benda yang lain.
Hukum
ketiga newton ketika dua benda
berinteraksi, gaya pada kedua benda yang berasal dari satu sam lain selalu sama
magnitudonya (besarnya) dan berlawana arah.
(
Hallyday,2005)
Konsep gerak seragam sekarang harus
dibuat lebih tepat. Semua gerak harus diuraikan nisbi terhadap kerangka acuan
tertentu, yang kita akan selalu mengambilnya sebagai kerangka inersial.
Bagaimanapun, adalah tidak perlu menyatakan kerangka inersial. Bagaimana, pun
adalah tidak perlu menyatakan kerangka inersial khusus yang mana kita
pergunakan karena asas kenisbian menjamin kita bahwa semua kerangka inersial
adalah setara untuk tujuan – tujuan fisika. Sebuah benda bergerak dengan laju
tetap v jika jarak d yang ditempuhnya dalam waktu t ddiberikan oleh
d
= v t
(1.2)
untuk
semua nilai i. tetapan v adalah laju benda itu. Dimensi dari laju adalah [L/T],dan satuan laju yang
umum adalah kaki per detik (ft/s), mil per jam (mill/jam), dan meter per detik
(m/s).gambar 4.1 adalah grafik d terhadap t untuk kasus dengan v = 5 m/s.
Kecepatan
v dari sebuah benda yang bergerak adalah besaran vector dengan besar v (laju
benda) dan arah (arah gerak benda).. gerak seragam adalah gerak dengan
kecepatan tetap. Karena kecepatan adalah vektor, kecepatan tetap menentukan dua
hal;
1.
Laju v tidak berubah
2.
Arah gerak tidak
berubah ( gerak dalam garis lurus)
Jadi gerak seragam ( kecepatan tetap)
adalah gerak dalam suatu garis lurusdengan laju tetap. Sebuah benda rehat
adalah kasus khusus dari gerak seragam dengan laju adalah nol. Sebuah benda
yang bergerak tidak dengan kecepatan tetap dikatakan mengalami percepatan.
Yaitu, benda yang berpercepatan tidak bergerak dalam garis satu lurus atau
tidak bergerak dengan laju tetap atau tidak kedua-duanya.
Ini adalah gerak yang didalamnya benda
bergerak dalam garis lurus dengan laju berubah v yang diberikan untuk setiap
saat t oleh,
v = v0 + at (1.3)
dengan v0 adalah laju benda pada
saatt=0 dan a adalah percepatan. Arti
dari a dalam persamaan 1.2 dapat dilihat dengan menyisipkan persamaan ini ke
dalam persamaan berikut,
(1.4)
Ini
menunjukkan bahwa tetapan a dalam persamaan 1.2 adalah besar percepatan benda.
Karena gerak ada dalam garis lurus,a dipandang sebagai besaran scalar yang
dapat positif ataupun negative,gayut pada apakah laju benda bertambah atau
berkurang. Kakas gravitas adalah satu = satunya kakas pada benda yang tak
tertopang.
Dengan demikian benda itu tidak dapat
beradabdala kesetimbangan, dan karenanya benda itu jatuh. Dari penelaahannya
tentang gerak benda – benda yang jatuh, galileo mendapatkan bahwa semua benda jatuh dengan percepatan linear
dan bahwa (dalam hampa) besar percepatan adalah sama untuk semua benda. Ini
tidak dengan sendirinya jelas; sebuah
bulu tidak jatuh secepat sebuah batu karang. Tetapi ini dikarenakan udara mengenakan kakas ke
atas yang secara nisbi besar pada bulu yang jatuh (hambatan udara) yang
sebagian menopangnya. Didalam hampa udara, sebuah bulu memang jatuh dengan
percepatan yang sama.Rumus umum untuk jarak dyang
ditempuh dalam waktu toleh benda yang
memulai dari rehat dan dipercepat dengan percepatan tetap a dengan demikian
adalah
(1.6)
Grafik 2.2 adalah
grafik d terhadap t untuk kasus dengan a = 9,8 m/s2 . (Bandingkan
ini dengan gambar (2.1). Jika benda mulai dengan kecepatan awal vo jarak
yang ditempuh dalam waktu t diberikan,
(1.7).
Gerak pesawat
melalui udara dapat dijelaskan dan dijelaskan oleh kepala fisik yang ditemukan
lebih dari 300 tahun yang lalu oleh Sir Isaac Newton. Newton bekerja di banyak
bidang matematika dan fisika. Dia mengembangkan teori gravitasi pada tahun
1666, ketika dia hanya 23 tahun. Beberapa puluh tahun kemudian, pada 1686, dia
mempresentasikan tiga hukum gerak dalam "Principia Mathematica
Philosophiae Naturalis." Undang-undang yang ditunjukkan di atas, dan
penerapan undang-undang untuk aerodinamis diberikan pada slide yang terpisah.
Hukum pertama yang setiap benda akan tetap pada saat istirahat atau
gerak seragam dalam garis lurus kecuali dipaksa untuk mengubah negara dengan
aksi kekuatan eksternal. Hal ini biasanya diambil sebagai definisi inersia.
Titik kunci di sini adalah bahwa jika tidak ada gaya total yang bekerja pada
sebuah benda (jika semua kekuatan eksternal membatalkan satu sama lain) maka
objek akan mempertahankan kecepatan konstan. Jika kecepatan adalah nol, maka
objek tetap beristirahat. Jika kekuatan eksternal diterapkan,kecepatan akan
berubah karena gaya. Hukum kedua menjelaskan bagaimana kecepatan sebuah benda
berubah ketika terkena kekuatan eksternal. Undang-undang mendefinisikan
kekuatan untuk menjadi sama dengan perubahan momentum (massa kali kecepatan)
per perubahan waktu. Newton juga mengembangkan kalkulus matematika, dan "perubahan"
yang dinyatakan dalamhukum kedua yang paling akurat didefinisikan dalam bentuk
diferensial. (Kalkulus juga dapat digunakan untuk menentukan kecepatan dan
variasi lokasi dialamoleh obyek sasaran kekuatan eksternal.) Untuk objek dengan
massa m konstan, Hukum kedua menyatakan bahwa gaya F adalah produk darimassa
obyek dan yangpercepatan a:
F=ma
(1.8)
Untuk gaya
yang diterapkan eksternal, perubahan kecepatan tergantung pada massa benda.
Sebuah gaya yang akan menyebabkan perubahan kecepatan, dan juga, perubahan
dalam kecepatan akan menghasilkan kekuatan. Persamaan bekerja dua arah.
Hukum Newton yang diterapkan
pada badan (objek) yang dianggap atau diidealkan sebagai sebuah partikel, dalam
arti bahwa tingkat tubuh diabaikan dalam evaluasi geraknya, yaitu, objek kecil
dibandingkan dengan jarak yang terlibat dalam analisis, atau deformasi dan
rotasi tubuh adalah tidak penting dalam analisis. Suatu gaya
tunggal hanyalah salah satu bagian dari interaksi timbal-balik antara dua
benda. Secara eksperimen diketahui bahwa jika sebuah benda melakukan gaya pada
benda kedua, maka benda kedua selalu membalas melakukan gaya pada yang pertama.
Selanjutnya diketahui pula bahwa kedua benda ini sama besar, tetapi arahnya
berlawanan. Karena itu tidak munngkin memperoleh sebuah gaya tunggal terisolasi Oleh karena itu, planet dapat diidealkan sebagai
partikel untuk analisis gerak orbitnya sekitar bintang.
Dalam bentuk aslinya, hukum
gerak Newton tidak cukup untuk mengkarakterisasi gerakan tubuh kaku dan badan
mampudeformasi. Leonard Euler pada tahun 1750 memperkenalkan generalisasi hukum
gerak Newton untuk benda kaku yang disebut hukum Euler tentang gerak, kemudian
diterapkan juga untuk tubuh mampudeformasi diasumsikan sebagai sebuah kontinum.
Jika tubuh diwakili sebagai sekumpulan partikel diskrit, masing-masing diatur
oleh hukum-hukum Newton tentang gerak, maka hukum Euler dapat diturunkan dari
hukum Newton. Hukum Euler dapat, bagaimanapun, dianggap sebagai aksioma
menggambarkan hukum gerak tubuh untuk diperpanjang, secara independen dari
setiap struktur partikel. Hukum Newton terus hanya berkenaan dengan satu set
tertentu dari kerangka acuan yang disebut kerangka acuan inersia atau
Newtonian. Beberapa penulis menafsirkan hukum pertama sebagai mendefinisikan
apa kerangka acuan inersia adalah, dari sudut pandang ini, hukum kedua hanya
berlaku ketika pengamatan terbuat dari kerangka acuan inersial, dan karena itu
hukum pertama tidak dapat dibuktikan sebagai kasus khusus dari yang kedua.
Penulis lain yang memperlakukan hukum pertama sebagai konsekuensi dari kedua.
Konsep eksplisit kerangka acuan inersia tidak dikembangkan sampai lama setelah
kematian Newton
Dalam
interpretasi diberikan massa, percepatan, momentum, dan (yang paling penting)
kekuatan diasumsikan eksternal didefinisikan jumlah. Ini adalah penafsiran yang
paling umum, namun tidak hanya: satu dapat mempertimbangkan undang-undang yang
menjadi definisi jumlah ini.Newtonian mekanik telah digantikan oleh relativitas
khusus, tetapi masih berguna sebagai sebuah pendekatan yang terlibat ketika
kecepatan jauh lebih lambat dari kecepatan cahaya.
Undang-undang
ketiga bahwa untuk setiap tindakan (kekerasan) di alam ada reaksi sama dan
berlawanan. Dengan kata lain, jika objek A memberikan gaya pada benda B, maka
objek B juga mengerahkan kekuatan yang sama pada Perhatikan objek A. bahwa
pasukan yang diberikan pada objek yang berbeda. Hukum ketiga dapat digunakan
untuk menjelaskan generasi angkat oleh sayap dan produksi dorong oleh mesin
jet.Anda dapat melihat film pendek "Orville dan Wilbur Wright"
menjelaskan bagaimana Hukum Newton tentang Gerak menggambarkan penerbangan
pesawat mereka.
(http://www.grc.nasa.gov/WWW/k-12/airplane/newton.html)
Berabad-abad
masalah gerak dan penyebabnya menjadi topik utama dalam filsafat alami (nama
lama untuk fisika). Baru kemudian, dengan kemunculan Galileo dan Newton,
diperoleh kemajuan yang nyata, Isaac Newton dilahirkan di Inggris dalam tahun
kematian Galileo, adalah bangunan prinsip dari mekanika klasik. Beliau
memberikan hasil dari ide Galileo dan pendahulunya yang lain kepada buah nyata
yang diungkapkan melalui tiga hukumnya (pertama kali dikemukakan dalam tahun
1686) dalam bukunya Philosophiae Naturalis Principia Mathematica, yang biasa dikenal sebagai principia.
Sebelum
zaman Galileo, sebagian besar ahli filsafat berpendapat bahwa agar benda tetap bergerak perlu ada
pengaruh luar atau gaya. Menurut merekakeadaan alami benda adalah diam. Mereka
yakin bahwa agar sebuah benda bergerak, misalnya sepanjang garis lurus dengan
laju konstan, diperlukan suatu pengaruh luar yang mendorongnya terus menerus;
bila penggerak luar ini tidak ada, benda akan berhenti dengan sendirinya. Selanjutnya
diketahui pula bahwa kedua benda ini sama besar, tetapi arahnya berlawanan.
Perhatikan
bahwa hukum gerak pertama tercakup dalam hukum kedua sebagai hal khusus, yaitu
bila F = 0, maka a = 0. Dengan perkataan lain jika resultan gaya yang bekerja
pada suatu benda sama dengan nol, maka percepatannya juga sama dengan nol. Jadi
bila tidak ada gaya yang bekerja pada benda, benda akan bergerak dengan
kecepatan konstan atau diam (kecepatan nol). Dengan demikian dari ketiga hukum
newton hanya dua yang bebas (tidak bergantung), yaitu hukum kedua dan ketiga.
Bagian dinamika gerak partikel yang hanya memuat sistem dengan resultan gaya F
sama dengan nol disebut statika. Gaya
yang bekerja pada suatu benda berasal dari benda-benda lain yang membentuk
lingkungannya. Suatu gaya tunggal hanyalah salah satu bagian dari interaksi
timbal-balik antara dua benda. Secara eksperimen diketahui bahwa jika sebuah
benda melakukan gaya pada benda kedua, maka benda kedua selalu membalas
melakukan gaya pada yang pertama. Selanjutnya diketahui pula bahwa kedua benda
ini sama besar, tetapi arahnya berlawanan. Karena itu tidak munngkin memperoleh
sebuah gaya tunggal terisolasi.
Jika
salah satu di antara dua gaya yang muncul dalam interaksi dua benda disebut
gaya aksi maka yang lain disebut gaya reaksi. Yang mana saja dapat dipandang
sebagai aksi dan yang lain reaksi. Beberapa
penulis menafsirkan hukum pertama sebagai mendefinisikan apa kerangka acuan
inersia adalah, dari sudut pandang ini, hukum kedua hanya berlaku ketika
pengamatan terbuat dari kerangka acuan inersial, dan karena itu hukum pertama
tidak dapat dibuktikan sebagai kasus khusus dari yang keduaDi sini
termaktub pengertian sebab dan akibat, yang ada hanyalah interaksi timbal-balik
secara serempak.
Sifat
gaya ini pertama kali diungkapkan oleh Newton dalam hukum geraknya yang ketiga
: Untuk setiap aksi selalu terdapat reaksi yang sama besar dan berlawan arah;
atau, aksi timbal-balik satu terhadap yang lain antara dua benda selalu sama
besar, dan berarah ke bagain yang berlawanan.
Dengan
perkataan lain, jika benda A melakukan gaya pada benda B, maka benda B akan
melakukan gaya pula pada benda A dengan gaya yang sama besar tetapi berlawanan
arah; malah kedua gaya itu terletak sepanjang garis lurus yang menghubungkan
kedua benda. diperlukan pengaruh luar yaitu gaya luar tetapi untuk
mempertahankan kecepatan Suatu gaya tunggal hanyalah
salah satu bagian dari interaksi timbal-balik antara dua benda. Perlu
diingatkan bahwa gaya aksi dan reaksi selalu
terjadi pada benda yang sama, tentu tidak pernah ada gerak dipercepat karena
resultan gaya pada setiap benda selalu sama dengan nol.
Umpamakanlah
seorang anak menendang pintu sampai terbuka. Gaya yang dilakukan oleh anak A
pada pintu P memberikan percepatan pada pintu (pintu menjadi terbuka) pada saat
yang sama pintu P melakukan gaya pada anak A, menimbulkan perlambatan
(kecepatan kakinya berkurang). Anak tersebut akan merasa kesakitan, terutama
bila ia bertelanjang kaki, sebagai akibat adanya gaya “reaksi” terhadap
“aksi”nya itu. (Halliday,
1978)
Hukum Newton menyatakan hubungan antara gaya, massa dan
ngerak benda. Hukum ini berdasarkan pada prinsip galileo yaitu : untuk mengubah
kecepatan dibutuhkan, diperlukan pengaruh luar yaitu gaya luar tetapi untuk
mempertahankan kecepatan tak perlu gaya luar dinyatakan sebagai dinyatakan
dalam hukum newton ,Teori gerak Newton, salah satu yang sempurna
dimana hampir utuh sampai saat ini, merupakan dasar utama dalam dua kunci
pengertian :
1.
Masalah utama dalam mekanika
adalah perubahan keadaan dari gerak itu
sendiri, salah satu contoh yang dapat kita lihat,
penyimpangan dari sifat diterangkan di dalam prinsip inesia.
2.
Suatu penyimpangan dihasilkan
dari interaksi dari dua objek, keduanya memiliki gerak yang berubah selama
proses.
Supaya
menghilangkan kebanyakan masalah, Newton membutuhkan tiga konsep; percepatan,
gaya dan massa. Percepatan seperti awal didefenisikan oleh Galileo, dia
mengambil ukuran yang kuantitaif dari nilai perubahan keadaan gerak benda.
Gaya, merupakan ukuran kemampuan/kekuatan untuk melakukan perubahan.
Skema ini diungkapkan ke dalam tiga hukum;
Hukum I
: Setiap benda yang tetap dalam keadaan diam, atau bergerak dalam arah
sepanjang garis lurus, akan berubah keadaannya oleh gaya yang diberikan
kepadanya.
Hukum II
: Perubahan gerak adalah sebanding dengan gaya yang diberikan; dan arahnya
sepanjang garis dengan gaya yang diberikan.
Hukum
III : Untuk setiap aksi selalu ada lawannya yaitu reaksi.
Pengetahuan dasar dari
dinamika benda titik adalah pengertian tentang gaya, yaitu penyebab perubahan
gerak, dan massa yaitu ukuran dari inersia (kelembaman). Inersia adalah
kecenderungan benda untuk tetap dalam keadaan diam atau bergerak lurus
beraturan. Semua pengamatan akan memenuhi Hukum Newton bila bergantung pada kerangka
(sistem) pengamatan inersial, yaitu sistem yang memenuhi hukum Newton I dan
sebaliknya. Contoh: sebuah botol yang terdiri dalam sebuah mobil yang bergerak
lurus beraturan tidak akan jatuh, tetapi bila tiba-tiba dipercepat atau direm,
maka botol akan jatuh sekalipun botol tidak disentuh atau diberi gaya. Botol ini tidak memenui hukum Newton karena berada dalam
kerangka (sistem) yang dipercepat atau diperlambat. . Pada kasus lain ketika kita menendang sebuah benda kita
melakukan gaya ( aksi ) pada benda tersebut, sebaliknya benda tersebut
melakukan gaya ( reaksi ) pada kaki kita sehingga mungkin terasa sakit.Pengertian gaya paling mudah ialah kekuatan dari luar,
berupa dorongan, atau tarikan yang dilakukan oleh otot-otot kita.
Jika kecepatan dari benda – benda yang berinteraksi
sangat besar – misalnya mendekati kecepatan cahaya – kita harus mengganti
mekanika newton dengan teori relativitas khusus Einstein,yang berlaku untuk
semua kecepatan, termasuk kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya. Jika benda
– benda yang berinteraksi berskala atom (misalnya electron – electron pada
atom), Dengan dorongan atau tarikan
pada benda kita dapat mengubah kecepatannya, makin besar dorongan, perubahan
makin besar, menimbulkan percepatan. Jadi gaya adalah penyebab perubahan gerak,
atau perubahan kecepatan, yang menyebabkan adanya percepatan.
Hukum
Newton menyatakan hubungan antara gaya, massa dan gerak benda. Hukum ini
berdasarkan pada prinsip Galileo yaitu: untuk mengubah kecepatan, di perlukan
pengaruh luar, yatiu gaya luar, tetapi untuk mempertahankan kecepatan tak perlu
gaya luar sebagai dinyatakan dalam hukum Newton I (kukum kelembaman) Hukum Newton
I: sebuah benda akan berada terus dala keadaan diam atau bergerak lurus
beraturan, apabila dan hanya bila tidak ada gaya atau pengaruh dari luar yang
bekerja pada benda terebut. Hukum ini merupakan pernyataan kesetimbangan
(statik dan dinamik).Dengan
perkataan lain jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan
nol, maka percepatannya juga sama dengan nol. Jadi bila tidak ada gaya yang
bekerja pada benda, benda akan bergerak dengan kecepatan konstan atau diam
(kecepatan nol).
Hukum
Newton II: percepatan yang diperoleh
suatu benda bila gaya yang dikerjakan padanya akan berbanding lurus dengan
resultan gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut, dengan suatu konstanta
pembanding yang merupakan ciri khas dari benda. Gaya ini terdapat pada bidang tumpu dan dalam keadaan diam disebut gaya
gesekan.
Hukum
Newton III (berlaku untuk sistem dua benda): dua benda yang berinteraksi akan
menyebabkan gaya pada benda pertama karena benda kedua (gaya aksi) yang sama
dan berlawanan arah dengan gaya pada benda kdua karena bemda pertama (gaya
reaksi).Singkatnya ditulis: gaya aksi = -gaya reaksi ( = ). Benda yang diikatdengan tali dan ditarik, maka timbul gaya
T pada benda (aksi) dan T’ pada tali sebagai reaksi dari T. T dan T’
sama besar, berlawanan arah. (Ganijanti,
2002)
Benda dengan berat
w terletak diatas bidang lantai yang datar. Benda memberilkan gaya aksi w dan
lantai memberikan gaya reaksi N yang dalam hal ini W=N.
Bila padanya
diberika gaya F yang cukup kecil sehingga Menurut
mereka keadaan
alami benda adalah diam.Bila
padanya diberikan gaya F yang cukup kecil sehingga benda masih dalam keadaan diam. Karena benda masih diam
maka seolah – olah pada benda tersebut ada gaya lain yang menniadakan F, yang
sama besar tetapin berlawanan arah. Gaya ini terdapat pada bidang tumpu dan
dalam keadaan diam disebut gaya gesekan statis.Hukum newton kemudian menjadi
dibagi atas tiga bagian yaitu:
Hukum Newton I:
Sebuah benda akan berada dalam keadaannya, yaitu diam atau bergerak lurus
beraturan bila tidak ada gaya, sebab atau pengaruh luar yang bekerja pada saat
itu. (Hukum inersia/kelembaman ΣF = 0, pernyataan kesetimbangan statis dan dinamis).
Hukum Newton II:
Percepatan yang diperoleh suatu benda akan berbanding lurus dengan resultan
gaya-gaya yang bekerja dan berbanding terbalik dengan massa pada benda
tersebut. (a = ,kemudian
diterjemahkan menjadi ΣF = m.a)
Hukum Newton III: Bila
suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka benda kedua akan melakukan
aksi, sebesar gaya yang diterimanya dan arahnya berlawanan sebagian besar ahli filsafat
berpendapat bahwa agar benda tetap
bergerak perlu ada pengaruh luar atau gaya.Menurut mereka keadaan alami benda adalah
diam.Bila padanya diberikan gaya F yang cukup kecil
sehingga benda masih dalam keaadaan diam Karena benda masih diam maka seolah-olah pada benda
tersebut ada gaya lain yang meniadakan F dan , yang sama besar tetapi berlawanan arah. . Jika
kecepatan dari benda – benda yang berinteraksi sangat besar – misalnya
mendekati kecepatan cahaya – kita harus mengganti mekanika newton dengan teori
relativitas khusus Einstein,yang berlaku untuk semua kecepatan, termasuk
kecepatan yang mendekati kecepatan cahaya Mekanika Newton tidak
berlaku untuk semua situasi. Jika kecepatan dari benda – benda yang
berinteraksi sangat besar – misalnya mendekati kecepatan cahaya – kita harus
mengganti mekanika newton dengan teori relativitas khusus Einstein. Makna dari hukum kedua Newton ini adalah jika ada gaya yang tidak
berimbang terjadi pada sebuah benda ( ada gaya netto ), maka benda yang semula
diam akan bergerak dengan kecepatan tertentu, atau jika semula benda bergerak
dapat menjadi diam ( kecepatannya nol ), bertambah kecepatannya atau melambat
karenadipengaruhi gaya luar tadi. ( Khoe Yao Tung, 2003 )
III. PERALATAN
DAN FUNGSI
A. Alat
1. Vacum
cleaner
Fungsi : untuk mengalirkan
udara ke air track rail sehingga gesekanmenjadi kecil.
2.
Milisecond timer
Fungsi : untuk menghitung waktu
seperseribu detik.
3.
Statif
Fungsi
: sebagai tempat untuk
meletakkan pipa lintasan dan sensor gerak
4.
Pipa alumunium
Fungsi : sebagai jalur lintasan
gerak.
5.
Foto timing gate
Fungsi : sebagai penanda dimana
jarak benda yang ingin ditentukan.
6.
Karet gelang
Fungsi : untuk mengikat pipa
alumunium.
7.
Beban
Fungsi
: sebagai penghambat
gerak.
8.
Penggaris 60 cm
Fungsi :
untuk mengukur jarak
lintasan gerak.
B. Bahan
-
IV. PROSEDUR
PERCOBAAN
1.
Disiapkan peralatan
yang akan digunakan
2.
Dihubungkan lintasan
udara dengan vacum cleaner
3.
Ditentukan massa beban
yang akan dipakai
4.
Diletakkan sensor gerak
pada tempat yang telah akan ditentukan tepat berada diatas pipa lintasan dengan
menggunakan statif
5.
Diletakkan bahan yang
akan digunakan berada diatas pipa lintasan Dihubungkan vacum cleaner dengan
sumber arus, lalu dihidupkan
6.
Dihitung waktu beban
bergerak dari keadaan diam hingga melewati sensor
7.
Dilakukan pengulangan
perhitungan waktu sekurang-kurangnya tiga kali pada bahan yang sama
8.
Dicatat hasil yang
diperoleh
9.
Diulangi percobaan yang
sama dengan beban yang berbeda
VII. ANALISA
DATA
1.
Massa 182 gr
a.
Kecepatan v = x/t
= 0,4 m / 23,4 x s = 1,70 m/s
= 0,5 m / 3,83 x s = 1,30 m/s
= 0,6 m / 41,2 x s = 1,45 m/s
= 0,7 m / 51,6 x s = 1,35 m/s
= 0,8 m / 75,2 x s = 1,06 m/s
= 0,9 m / 77,5 x s = 1,16 m/s
= 1 m / 84,5 x s = 1,18 m/s
b.
Percepatan a = v/t
= 1,70 / 23,4 x s =
7,26 m/
= 1,30 /38,3 x s = 3,39 m/
= 1,45 / 41,2 x s = 3,51 m/
= 1,35 / 51,6 x s = 2,61 m/
=1,06 / 75,2 x s = 1,40 m/
= 1,16 / 77,5 x s = 1,49 m/
= 1,18 / 84,5 x s = 1,39 m/
c.
Momentum p = m.v
= 0,182 . 1,70 = 0,3094 kg m/s
= 0,182 . 1,30 = 0,1400 kg m/s
= 0,182 . 1,45 = 0,1255 kg m/s
= 0,182 . 1,35 = 0,1348 kg m/s
= 0,182 . 1,06 = 0,1716 kg m/s
= 0,182 . 1,16 = 0,1568 kg m/s
= 0,182 . 1,18 = 0,1542 kg m/s
d.
Menghitung = m
= . 0,182 . 2,890 = 0,262 J
= . 0,182 . 1,690 = 0,153 J
= . 0,182 . 2,102 = 0,191 J
= . 0,182 . 1,822 = 0,165 J
= . 0,182 . 1,123 = 0,102 J
= . 0,182 . 1,345 = 0,122 J
= . 0,182 . 1,392 = 0,126 J
e.
Menghitung Impuls = m ×
a
= 0,182 x 726. = 1,321 kg m/s
= 0,182 x 339. = 0,616 kg m/s
= 0,182 x 351. = 0,638 kg m/s
= 0,182 x 261. = 0,475
kg m/s
= 0,182 x 140. = 0,254 kg m/s
= 0,182 x 149. = 0,271 kg m/s
= 0,182 x 139. = 0,252 kg m/s
2.
Massa 400,46 gr
a.
Kecepatan v = x/t
= 0,4 m / 356 x s = 1,12 m/s
= 0,5 m / 400 x s = 1,25 m/s
= 0,6 m / 460 x s = 1,30 m/s
= 0,7 m / 527 x s = 1,32 m/s
= 0,8 m / 774 x s = 1,03 m/s
= 0,9 m / 875 x s = 1,02 m/s
= 1 m / 1027 x s = 0,97 m/s
b.
Percepatan a = v/t
= 1,12 / 356 x s =
3,14 m/
= 1,25 / 400 x s = 3,12 m/
= 1,30 / 460 x s = 2,82 m/
= 1,32 / 527 x s = 2,50 m/
= 1,03 / 774 x s = 1,33 m/
= 1,02 / 875 x s = 1,16 m/
= 0,97 / 1027 x s = 0,94 m/
c.
Momentum p = m.v
= 0,4004 . 1,12 = 0,448 kg m/s
= 0,4004 . 1,25 = 0,500 kg m/s
= 0,4004 . 1,30 = 0,520 kg m/s
= 0,4004 . 1,32 = 0,528 kg m/s
= 0,4004 . 1,03 = 0,412 kg m/s
= 0,4004 . 1,02 = 0,408 kg m/s
= 0,4004 . 0,97 = 0,388 kg m/s
d.
Menghitung = m
= . 0, 4004 . 1,254 = 0,338 J
= . 0, 4004 . 1,562 = 0,450 J
= . 0, 4004 . 1,690 = 0,722 J
= . 0, 4004 . 1,742 = 0,392 J
= . 0, 4004 . 1,060 = 0,392 J
= . 0, 4004 . 1,040 = 0,242 J
= . 0, 4004 . 0,940 = 0,288 J
e.
Menghitung Impuls = m ×
a
= 0, 4004 x 0,314. = 1,257 kg m/s
= 0, 4004 x 0,312. = 1,249 kg m/s
= 0, 4004 x 0,282. = 1,129 kg m/s
= 0, 4004 x 0,250. = 1,001 kg m/s
= 0, 4004 x 0,133. = 0,532 kg m/s
= 0, 4004 x 0,116. = 0,464 kg m/s
= 0, 4004 x 0,094. = 0,037 kg m/s
VIII. KESIMPULAN
DAN SARAN
8.1
Kesimpulan
1.
Pengaruh gesekan
terhadap kecepatan adalah semakin besar gesekan yang dihasilkan benda maka
semakin kecil kecepatannya untuk bergerak,begitu juga sebaliknya
2.
Pengaruh beban terhadap
kecepatan adalah semakin besar beban suatu benda maka kecepatan suatu benda
akan semakin kecil,begitu juga sebaliknya
3.
Aplikasi linear air
track dalam kehidupan sehari – hari adalah pada kereta api exxpres
4.
Hubungan antara hukum
newton I,II dan III adalah yaitu dimana suatu benda mempengaruhi percepatannya dari hukum ini juga dapat kita ketahui bahwa
gaya sebuah aksi dapat mempengaruhi percepatan benda tersebut
8.2
Saran
1.
Sebaiknya praktikan
lebih cekatan dalam memakai alat millisecond timer
2.
Sebaiknya praktikan
harus lebih memperhatikan sambungan antara vacuum cleaner dengan pipa
alumunium.
3.
Sebaiknya praktikan
harus lebih teliti dalam pengambilan data
DAFTAR PUSTAKA
Aby, G, S. 2002.Seri
Fisika Dasar Mekanika. Salemba Teknika : Jakarta.
Halaman : 72-77
Haliliday, D. 1978. Fisika
. Edisi ke tiga. Jilid 1. Erlangga : Jakarta.
Halaman : 107-110
Halliday, D. 2005. Fisika
Dasar. Edisi ke tujuh. Jilid 1. Erlangga : Jakarta.
Halaman : 97 – 100
Yao,K,T. 2003 .Komputasi
Simbolik Fisika .Andy : Yogyakarta.
Halaman : 97-99
Diakses : 20 Oktober 2012
Jam : 19.00 WIB
Medan,29
November 2012
Asisten, Praktikan,
(Citra Wara Br sinuraya) (Rinto Pangaribuan)
DATA PERCOBAAN
Massa
beban 182 gram
x (cm)
|
t1 (ms)
|
t2 (ms)
|
t3 (ms)
|
t rata-rata (ms)
|
40
|
0,328
|
0,290
|
0,244
|
0,287
|
50
|
0,389
|
0,308
|
0,346
|
0,347
|
60
|
0,498
|
0,501
|
0,335
|
0,444
|
70
|
0,620
|
0,563
|
0,446
|
0,543
|
80
|
0,519
|
0,980
|
0,674
|
0,724
|
90
|
0,656
|
0,667
|
0,694
|
0,672
|
100
|
0,804
|
0,896
|
0,770
|
0,823
|
Massa beban 400,06 gram
x
(cm)
|
t1
(ms)
|
t2
(ms)
|
t3
(ms)
|
t
rata-rata (ms)
|
40
|
o,331
|
0,387
|
0,263
|
0,327
|
50
|
0,454
|
0,419
|
0,625
|
0,485
|
60
|
0,515
|
0,581
|
0,587
|
0,56
|
70
|
0,422
|
0,638
|
0,737
|
0,599
|
80
|
0,780
|
0,819
|
0,893
|
0,830
|
90
|
0,874
|
0,886
|
0,814
|
0,858
|
100
|
0,951
|
0,949
|
0,937
|
0,945
|
Medan,
05 Desember 2012
Asisten. Praktikan,
(Citra Wara Br Sinuraya) (Rinto
Pangaribuan)
V. GAMBAR PERCOBAAN
Nama :
Rinto Pangaribuan
NIM :
110801050
RESPONSI LINEAR AIR TRACK
1.
Tuliskan dan
jelaskan bunyi hukum Newton 1,2,3 !
Jawab :
Hukum
Newton I: sebuah benda akan berada terus dala keadaan diam atau bergerak lurus
beraturan, apabila dan hanya bila tidak ada gaya atau pengaruh dari luar yang
bekerja pada benda terebut. Hukum ini merupakan pernyataan kesetimbangan
(statik dan dinamik).Dengan
perkataan lain jika resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan
nol, maka percepatannya juga sama dengan nol. Jadi bila tidak ada gaya yang
bekerja pada benda, benda akan bergerak dengan kecepatan konstan atau diam
(kecepatan nol).
Hukum
Newton II: percepatan yang diperoleh
suatu benda bila gaya yang dikerjakan padanya akan berbanding lurus dengan
resultan gaya-gaya yang bekerja pada benda tersebut, dengan suatu konstanta
pembanding yang merupakan ciri khas dari benda. Gaya ini terdapat pada bidang tumpu dan dalam keadaan diam disebut gaya
gesekan.
Hukum
Newton III (berlaku untuk sistem dua benda): dua benda yang berinteraksi akan
menyebabkan gaya pada benda pertama karena benda kedua (gaya aksi) yang sama
dan berlawanan arah dengan gaya pada benda kdua karena bemda pertama (gaya reaksi).Singkatnya
ditulis: gaya aksi = -gaya reaksi ( = ).
2.
Tuliska daftar
pustaka jurnal yang dibuat!
Jawab :
Aby, G, S. 2002.” SERI FISIKA DASAR MEKANIKA”.
Haliliday, D. 1978. “FISIKA “.
Halliday, D. 2005. “FISIKA DASAR”.
Yao, K, T. 2003.” KOMPUTASI SIMBOLIK FISIKA MEKANIKA
BERBASIS MAPLE”.
http://www.grc.nasa.gov/WWW/k-12/airplane/newton.html
No comments:
Post a Comment