Kohesi dan Adhesi
Kohesi adalah
gaya tarik menarik antara partikel partikel yang sejenis. Kohesi
dipengaruhi oleh kerapatan dan jarak antarpartikel dalam zat. Dengan
demikian, kamu pasti tahu bahwa gaya kohesi zat padat lebih besar
dibandingkan dengan zat cair dan gas (hayo…coba ingat kembali susunan
partikel pada zat padat, cair, dan gas pada artikel sebelumnya). Gaya
kohesi mengakibatkan dua zat bila dicampurkan tidak akan saling melekat.
Contoh peristiwa kohesi adalah : Tidak bercampurnya air dengan minyak,
tidak melekatnya air raksa pada dinding pipa kapiler, dan air pada daun
talas.
Adhesi adalah
gaya tarik menarik antara partikel partikel yang tidak sejenis. Gaya
adhesi akan mengakibatkan dua zat akan saling melekat bila dicampurkan.
Contohnya : Bercampurnya air dengan teh/kopi, melekatnya air pada
dinding pipa kapiler, melekatnya tinta pada kertas, dll. (Coba kalian
cari tahu contoh yang lainnya dalam kehidupan sehari hari)
Ada 3 kondisi yg mungkin terjadi jika kita mencampurkan 2 macam zat
-
- Jika gaya kohesi antar partikel zat yang berbeda lebih besar daripada gaya adhesinya, kedua zat tidak akan bercampur. Contohnya, minyak kelapa dicampur dengan air.
- Jika gaya adhesi antar partikel zat yang berbeda sama besar dengan gaya kohesinya, kedua zat akan bercampur merata. Contohnya, air dicampur dengan alkohol.
- Jika gaya adhesi antar partikel zat yang berbeda lebih besar daripada gaya kohesinya, kedua zat akan saling menempel. Contohnya, air yang menempel pada kaca.
Akibat adanya kohesi dan adhesi, terjadi beberapa peristiwa menarik dalam fisika. Berikut ini beberapa di antaranya :
1. Meniskus Cembung dan Meniskus Cekung
: Meniskus adalah peristiwa mencekung atau mencembungnya permukaan zat
cair. Berdasarkan bentuk permukaan zat cair, meniskus dibedakan menjadi
dua, yaitu meniskus cembung dan meniskus cekung. Meniskus cembung
terjadi jika kohesi lebih besar daripada adhesi (kohesi > adhesi).
Sedangkan meniskus cekung terjadi jika adhesi lebih besar daripada
kohesi (adhesi > kohesi).
2. Kapilaritas :
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair di dalam pipa
kapiler (pipa yang diameternya sangat kecil). Contoh peristiwa
kapilaritas antara lain naiknya minyak tanah pada sumbu kompor, naiknya
air dari akar ke daun pada tumbuhan melalui pembuluh xylem, Basahnya
dinding dalam rumah ketika dinding luar basah terkena air, dll (Ayo cari
tahu contoh contoh lainnya dalam kehidupan sehari hari). Permukaan zat
cair (contohnya air dan raksa) pada bejana berhubungan yang memiliki
pipa kapiler dapat dilihat pada gambar di bawah ini,
Sedangkan pada bejana berhubungan yang tidak memiliki pipa kapiler
bila diisi dengan zat cair sejenis dan dalam keadaan diam, maka tinggi
permukaan zat cair pada setiap bejana adalah sama. Keadaan itu disebut
dengan “asas bejana berhubungan”.
3. Tegangan Permukaan
: Tegangan permukaan merupakan kecenderungan zat cair untuk menegang
sehingga pada permukaan zat cair seolah olah terdapat selaput atau
lapisan yang tegang , sehingga dapat menahan benda. Hal ini terjadi
karena adanya gaya tarik menarik antara partikel zat cair (kohesi).
Beberapa contoh peristiwa tegangan permukaan diantaranya yaitu serangga
air dapat berjalan di atas permukaan air, tetesan air pada permukaan
daun talas berbentuk seperti bola, tetesan embun yang menempel di atas
rumput berbentuk seperti bola, silet dapat mengambang dipermukaan aiR.
No comments:
Post a Comment