JURNAL PRAKTIKUM
LABORATORIUM
FISIKA MODERN
NAMA :
RINTO PANGARIBUAN
NIM :
110801050
KELOMPOK :
VI A
JUDUL PERCOBAAN : FRANCK-HERTZ
TANGGAL PERCOBAAN : 12 OKTOBER 2012
ASISTEN : MAHDIAN NASUTION
NURJANNAH
DEPARTEMEN
FISIKA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
SUMSTERA UTARA
MEDAN
2012
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada tahun 1914
james franck dan gustav hertz melakukan eksperimen untuk menguji secara
langsung hipotesis bohr yang menyebutkan bahwa energi atom itu
terkuantisasi.Atom gas bertumbukan dengan elektron –elektron dan memperoleh
energfi dari tumbukan hanya jika energi elektron melampaui ambang
tertentu.Eksperimen ini menunujukkan secara langsung bahwa tingkat energi
atomik memang ada dan tingkat – tingkat ini sama dengan tingkat – tingkat yang
terdapat pada spektreum garis.
Teori
atom Bohr memperkenalkan atom sebagai sejenis miniatur planit mengitari matahari,
dengan elektron-elektron mengelilingi orbitnya sekitar bagian pokok, tapi dengan
perbedaan yang sangat penting. Bilamana hukum-hukum fisika klasik mengatakan tentang
perputaran orbit dalam segala ukuran, Bohr membuktikan bahwa
elektron-elektrondalam sebuah atom hanya dapat berputar dalam orbitnya dalam
ukuran spesifik tertentu. Atau dalam kalimat rumus lain : elektron-elektron
yang mengitari bagian pokok berada pada tingkat energi (kulit) tertentu
tanpa menyerap atau memancarkan energi. Elektron dapat berpindah dari lapisan
dalam ke lapisan luar jika menyerap energi. Sebaliknya,elektron akan berpindah
dari lapisan luar ke lapisan lebih dalam dengan memancarkan energi.
Kemampuan
teori Bohr yang menjelaskan spektrum dari hydrogen atom, yakni telah diketahui
bahwa gas hydrogen jika dipanaskan pada tingkat kepanasan tinggi,
akanmengeluarkan cahaya dari suatu frekuensi tertentu. Nilai terbesar teori Bohr
tentang atomdari hipotesa sederhana tapi sanggup menjelaskan dengan ketetapan
yang mengagumkan tentang gelombang panjang yang persis dari semua garis
spektral (warna) yangdikeluarkan oleh hidrogen.
B. Tujuan Praktikum
1. Untuk
memperlihatkan secara langsung teori kuantum bahwa tenaga elektron atom itu
bertingkat - tingkat
2. Untuk
mengamati hubungan antara waktu
dan tegangan eksitasinya
3. Untuk
menentukan tegangan eksitasi atom Neon dan panjang gelombang foton yang
dipancarkan
4. Untuk mendemonstrasikan percobaan frank-hertz
BAB
II
DASAR TEORI
Sesuai gambar 1.1 telah ditunjukkan
dimana elektron – elektron meninggalkan katoda, yang dipanasi dengan sebuah
filamen pemamanas.Semua elektron itu kemudian dipercepat menuju sebuah kisi
oleh sebuah beda potensial V, yang dapat diatur.Elektron dengan energi V
elektron – volt dapat menembusi kisi dan jatuh pada pelat anoda, jika V lebih
besar dengan Vo, suatu tegangan perlambat kecil antara kisi dan
pelat katoda. Arus elektron yang mencapai pelat anoda diukur dengan
menggunakann amperemeter
A.
Elektronn
harus melewati kisi dan energinya tidak cukup mengatasi tegangan perlambat
rendah, maka ia tidak dapat mencapai pelat anoda.Jadi apabila V = 10,2 V, akan
teramati penurunan arus.Bila V dinaikkan menjadi lebih besar, arusnya akan naik
kembali,danb kemudian turun lagi ketika V = 12,1V:pada tegangan ini tumbukan
takelastik menyebabkan atom hidrogen tereksitasi ketingkat n = 3.Proses ini
akan terus berlangsung hingga V =
13,6V,pada tegangan ini tumbukan akan menyebabkan ionnya terionisasi.Jika V
dinaikkan terus, akan segera tampak evek tumbukan jamak.Artinya apabila V =
20,4V, sebuah elektron dapat melakukan tumbukan takelastikdengan atom dengan
akibat mengeksitasikan atomnya ke keadaan n = 2.
Pada proses ini
elektron kehilangan energinya 10,2eV,sehingga setelah tumbukan ia bergerak
dengan energi 10,2eV,yang cukup untuk mengeksitasikan atom hidrogen kedua lewat
tumbukan takelastik jadi jika penurunan arus diamati terjadi pada tegangan V,
penurunan serupa akan teramati pada tegangan – tegangan 2V,3V ...dan lebih umum
jika penurunan arus diamati pada tegangan V1 dan V2, maka
penurunan arus akan teramati pula pada tegangan V1 + V2,
2V1 + V2, V1 +2V2 dan
seterusnya.
Dengan demikian,
percobaan ini memberikan kita suatu bukti langsung mengenai kehadiran eksitasi
atom..Tapi percobaan ini tidak mudah dilakukan dengan atom hidrogen, karena
secara alamiah hidrogen tidak hadir dalam atom, melainkan dalam bentuk H2.Karena
molekulnya menyerap energi dalam berbagai cara, maka penafsiran akanmenjadi
kabur.Tetapi pada tahun 1914 Franck dan Hertz melakukan percobaan dengan
menggunakan tabung berisi uap air raksa.Dan hasil percobaan merekamenunjukkan
secara jelas bukti kehadiran sebuah keadaan eksitasi pada 4,9eV.
Apabila tegangannya
merupakan kelipatan dari 4,9 V, maka tampak suatu penurunan dalam arus. Dan,
bertepatan dengan itu, spektrum pancar dari uap air raksa suatu garis benderang
ultraviolet pada panjang gelombang 254 nm,yang berkaitan dengan energi sebesar
4,9 eV,dan ini dapat terjadi dari transisi antarakeadaan eksitasi dengan energi
4,9 eV yang sama ketingkat dasarnya. Dengan demikian, bukti awal energi diskret
dari berbagai keadaan atom ini tidak hanya mengukuhkan asas – asa umum model
atom Bohr, tetapi juga memperlihatkan secara langsung kuantisasi energi dari
berbagai sistem fisis.
(Kenneth ,2011)
Percobaan Frank – Hertz bertujuan untuk
mengetahui secara langsung kebenaran teori kuantum bahwa tenaga electron atom
itu bertingkat – tingkat (terkuantisasi). Mengamati hubungan antara arus anoda
Ia dengan besarnya tegangan kisi Vg dan menetukan tegangan eksitasi aton Neon
dan panjang gelombang foton yang dipancarkan.Pada percobaan Franck – Hertz
electron –electron meninggalkan katoda setelah dipanasi dengan filamen pemanas.
Kemudian electron itu di percepat menuju sebuah kisi oleh beda potensial Vg
(ditambahkan energy kinetic), yang dapat diatur. Electron dengan kecepatan Vg
dapat menembus kisi dan mencapai plat anoda. Arus electron yang mencapai plat
anoda tersebut diukur dengan ammeter A.
Jika arus electron tersebut dihalangi dengan
suatu atom (Neon), maka electron – electron dengan kecepatan Vg itu dapat
menumbuk atom – atom neon, namun tidak ada pelepasan energy karena yang terjadi
adalah tumbukan elastic sempurna. Untuk membuat electron melepaskan energinya
adalah jika electron memiliki energy yang cukup untuk menyebabkan atom Neon
bertransisi ke suatu keadaan eksitasi. Setelah electron mengalami tumbukan
tersebut maka akan bergerak dengan energy lebih rendah. Dengan demikian jika
electron harus melewati kisi dan energinya tidak cukup untuk mengatasi tegangan
perlambat rendah, ia tidak akan dapat mencapai plat anoda, sehingga arus pada
ammeter pun akan mengalami penurunan.
Mekanisme eksitasi yang berbeda
tempat jika sebuah atom menyerap sebuah atom cahaya yang energinya cukup untuk
menaikkan atom tersebut ke tingkat energi yang lebih tinggi. Jika cahaya putih
yang mengandung semua panjang gelombang dilewatkan melalui gas hidrogen, foton
dengan panjang gelombang yang bersesuaian dengan transisi antara tingkat energi
yang bersangkutan akan diserap.
Jadi garis gelap dalam spektrum
absorpsi tidak 100% hitam dan hanya terlihat hitam karena terjadi kontras
dengan latar belakang yang terang.
Garis yang seharusnya dalam spektrum absorpsi
setiap unsur bersesuaian dengan garis pada spektrum emisi yang menyatakan
transisi ke tingkat dasar yang cocok dengan hasil eksperimen.
Sebuah atom dapat mengeksitasi ke
tingkat energi di atas tingkat energi dasar yang menyebabkan atom tersebut
memancarkan radiasi melalui dua cara. Salah satunya adalah tumbukan dengan
partikel lain. Pada saat tumbukan, sebagian dari energi kinetik pada partikel
akan diserap oleh atom. Atom yang tereksitasi dengan cara ini akan kembali ke
tingkat dasar dalam waktu rata-rata 10-8 sekon dengan memancarkan
satu foton atau lebih. Cara lainnya adalah dengan lucutan listrik dalam gas
bertekanan rendah sehingga timbul medan listrik yang mempercepat elektron dan
ion atomik sampai energi kinetiknya cukup untuk megeksitasi atom ketika terjadi
tumbukanPada tahun 1914, James Franck dan Gustar Ludwig Hertz melaporkan bahwa
energi yang hilang akibat elektron yang melewati uap mercury dan adanya
pancaran sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 254nm. Kemudian percobaan
Frank-Hertz tersebut dijadikan percobaan klasik untuk menjelaskan teori
kuantum. Gambaran sederhana mengenai percobaan ini adalah dalam tabung,
elektron-elektron meinggalkan katoda karena dipanasi dengan sebuah filamen
pemanas, semua elektron kemudian dipercepat menuju sebuah kisi oleh beda
potensial yang diatur. kecil antara kisi dan pelat katoda, maka elektron dengan
energi V eV dapat menembus kisi dan jatuh pada plat anoda. Arus elektron yang
mencapai plat anoda tersebut dapat diukur dengan menggunakan Apabila energi
elektron lebih besar dari energi pada V0, yaitu tegangan perlambat amperemeter.
Semakin banyak elektron yang mencapai anoda maka arus listriknya makin besar.
Atom-atom dalam tabung saling bertumbukan akan tetapi tidak ada energi yang
dilepaskan ddalam tumbukan ini.
Jadi tumbukannya secara elastis. Untuk
menghsilkan terjadinya pelepasan energi, maka atom mengalami transisi ke suatu
keadaan eksitasi dan hal ini dapat dilakukan dengan cara tabung elektron diisi
dengan gas hidrogen, maka elektron akan mengalami tumbukan dan jika tegangan
dinaikkan lagi maka arus listriknya juga akan ikut naik. Jika energi kinetik
kekal dalam tumbukan antar elektron dan sebuah atom uap gas hidrogen,
elektronnya hanya terpental dalam arah yang berbeda dengan arah
datangnya.karena atom tersebut lebih masif dari elektron, atom hampir tidak
kehilangan energi dalam proses tersebut inilah dampak yang dapat disebabkan oleh kemasifan.
Setelah energi kritis tercapai,
ternyata arus menurun secara tiba-tiba. Tafsiran dari effek ini ialah bahwa
elektron yang bertumbukan dengan atom memberikan sebagian atau seluruh energi
di atas tingkat dasar. Tumbukan semacam ini disebut tak elastis. Energi kritis
elektron bersesuaian dengan energi yang diperlukan untuk menaikkan atom ke
tingkat eksitasi terendah.
Pada percobaan Frank-Hertz
mengggunakan sinar elektron yang dipercepat untuk mengukur besarnya energi
eksitasi pertama pada atom gas mercury (Hg). Elektron yang dihasilkan dari
proses termionik pada katoda akan dipercepat diantara katoda dan anoda, dalam
tabung uap-Hg elektron tersebut akan mengalami tumbukan dengan atom hidrogen.
Proses tumbukan yang terjadi meliputi tumbukan elstik dan non elastik.
Percobaan Frank-Hertz adalah suatu
eksperimen untuk menguji hipotesis Bohr. Neils Bohr telah mengembangkan
kekurangan dari teori yang dikemukakan oleh Rutherford pada tahun 1913 melalui
percobaannya tentang spektrum atom hidrogen. Penjelasan Bohr tentang atom
hidrogen melibatkan gabungan antara teori klsik dari Rutherford dan teori
kuantum dari Planck yang diungkapkan dalam 4 postulat, yaitu:
a)
Selama elektron berada dalam lintasan stasioner,
energi elektron tetap sehingga tidak ada energi dalam bentuk radiasi yang
dipancarkan maupun diserap.
b)
Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan
stasioner ke satu lintasan stasioner lain. Pada peralihan ini, sejumlah energi
tertentu terlibat yang besarnya sesuai dengan persamaan ΔE=hυ
c)
Lintasan elektron yang dibolehkan memiliki
besaran dengan sifat-sifat tertentu, terutama sifat yang disebut momentum
sudut. Besarnya momentum sudut merupakan kelipatan dengan n adalah
bilangan bulat dan h adalah tetapan planck.
d)
Hanya ada seperangkat orbit tertentu yang
diperbolehkan bagi satu elektron dalam atom hidrogen. Orbit ini dikenal sebagai
keadaan gerak stasioner (menetap) elektron dan merupakan lintasan melingkar
disekeliling inti.
Dengan demikian, stuktur atom
berdasarkan model atom Bohr adalah elektron dapat berada di dalam
lintasan-lintasan stasioner dengan energi tertentu. Dimana lintasan elektron
dapat juga dianggap sebagai tingkat energi elektron.
Meskipun model atom Bohr dapat menjelaskan
kestabilan atom dan spektrum garis atom hidrogen, model atom Bohr tidak dapat
digunakan untuk menentukan spektrum atom berelektron banyak. Jadi model atom
Bohr tersebut memiliki kelebihan dapat menjelaskan bahwa atom terdiri dari
beberapa kulit untuk tempat berpindahnya elektron.
(
http://tribalfusion.com/h./click/aam)
Pada tahun 1887,Hertz mengamati
peningkatan discharge dari elektroda logam ketika disinari dengan sinar
ultraviolet.Dan pengamatan ini diteruskan oleh hallwags.Dia mengamati emisi
elektron ketika dia menyinari permukaan logam dengan seng, rubium,,potasium dan
sodium.Proses lepasnya elektron – elektron dari permukaan logam yang disinari
disebut emisi fotoelektron atau foto listrik.Ternyata untuk suatu jenis logam
ada frekuensi cahaya minimal yang dapat melepaskan elektron dan semakin tinggi
intensitas cahaya yang mengenai permukaan logam, maka semakin banyak elektron
yang dilepaskan.Suatu berkas cahaya monokromatik dapat dipandang sebagai
kumpulan partikel – partikel yang disebut foton y ang masing – masing memiliki
energi hv, dimana v adalah frekuensi cahaya. Jika suatu foton menumbuk suatu
permukaan logam, energi foton itu dialihkan ke elektron dan ketika elektron
diemisikan dari permukaan logam maka energi kinetiknya adalah (K = ½ mv2)
K = hv – W …………… (2.1)
Dengan W adalah kerja yang
diperlukan untuk melepaskan elektron;W ini bergantung pada jenis logam. Energi
kinetik K dapat diukur dengan memberikan potensial stop V ( sehingga k =
ev).Jika V = 0, maka W = hvo.
(Rustam.E.siregar ,2010)
Pada tahun 1887 henrich hertz
berhasil menciptakan gelombang eleltromagnetik dengan memakai sirkuit yang
berisolasi dan menangkap dan mendeteksi gelombang tersebut dengan sirkuit lain
yang difrekuensikan sama. Lalu hertz menciptakan gelombang elektomagnetik stasioner dan mengukur jarak antara simpul
yang bersebelahan, guna mengukur panjang
gelombang itu . Karena tahu resonansinya resonator, ia lalu dapat
menghitung kecepatan gelombang tersebutberdasarkan persamaan gelombang c = f
, yang terbukti sama yang secara teoritis dihitung
oleh maxwell.
Jika
suatu kabel hantaran dalam suatu arus dan distribusi dalam muatan dari sebuah
penghantar yang terdiri atas sepasang pelat paralel tidak memanjang kekanan, tanpa batas,
melainkan terbatas panjangnya.Maka gelombang yang bergerak kekanan itu akan
memantul dari atau terserap pada ujung yang jauh, betrgantung kepada bagaimana
kabel itu berakhir.Jika kabel itu terbuka atau tergerat maka gelombang itu
hampir seluruhnya memantul. Jika ujumgnya itu menghubung melalui suatu resistor
yang menyamai impedasi khas kabel tersebut, maka gelombang akan terserap
seluruhnya.Soalnya hampir sama dengan soal sebuah tabung yang pada salah satu
ujungnya bergantung apakah ujung itu terbuka atau tertutup. Superposisi
gelombang datang dan gelombang pantulnya menimbulkan gelombang stasioner pada
kabel.
Medan
listrik merupakan suatu fungsi cosinus t dan medan magnetik merupakan fungsi
sinus t.Karena itu medan – medan tersebut berbeda fase 90 derajat.pada waktu
cos
= 0 , medan listrik 0 dimana – mana dan medan magnetik
maksimum. Pada saat sin
= 0 ,medan magnetik dimana – mana dan medan
listrik maksimum.
Beda
potensial antara kedua pelat, pada sembarang bidang sebanding dengan medan
–H.Karena itu bidang simpul medan – E juga merupakan bidang simpul tegangan;
beda potensial antara kedua pelat ini selalu nol pada bidang – bidang ini.
Arus
pada setiap bidang sebanding dengan
medan –H juga merupakan simpul arus ; arus selalu nol pada bidang – bidang
ini.Simpul – simpul arus terletak pada tengah – tengah antara simpul tegangan,
perbedaan potensial selalu nol pad bidang – bidang ini.
Adanya
simpul arus dan simpul tegangan ini dapat diperagakan dengan kabel hantaran
terbulka yang terdiri atas dua kawat; kawat ini disebut kawat lecher.Jika
panjang kabel itu terbatas maka gelombang akan memantul pada ujung dan akan
timbul gelombang stasioner, sedangkan simpul arus dan simpul tegangan terpisah
dengan jarak yang sama dengan setengajh panjang gelombang, atau 1,5 m.Jika
ujung kabel yang jauh itu terbuka, arus diujung ini haruslah nol dan ujung ini
merupakan simpul arus.Jika ujung ini direntaskan oleh sebuah konduktor tanpa
daya hambat beda potensial antara kedua
ujung haruslah nol dan ujung tadi merupakan simpul tegangan.
Sama
seperti pada seutas tali yang teregang, kabel tersebut akan mengalami resonansi
bila panjangnya sama dengan setengah panjang gelombang kalinsuatu bilangan
bulat, dan arus serta tegangan diperut masing – masing akan besar
Besar
tegangan antara kawat dapat diperagakan secara kulitatif dengan menghubungkan
sebuah lampu neon kecil pada kabel. Lampu itu akan bersinar terang sekali pada
perut tegangan dan tidak bersinar sama sekali pada simpul tegangan.
Besar
arus pada sebuah kawat dapat diperagakan de ngan menggunakan sebuah rangkaian L
– C yang frekuensinya distel sama dengan frekuensi sumber. ( Pada dasarnya ini
adalah penerima radio yang disebut pengukur gelombang ( wavemeter) ).Alat ini
berupa kawat terilit satu kali, yang ujung – ujungnya dihubungkan pada sebuah
kapasitor variabel yang kecil. Simpul ini ditempatkan sedemikian rupa antara
kawat – kawat lecher sehingga medan magnetik akan melaluinya. Besar arus yang terinduksi, yang sebanding dengan medan
magnetik yang melaluinya.Besar arus yang terinduksi , yang sebanding dengan
arus medan –H, ditunjukkan oleh sebuah bola lampu senter kecil yang dihubungkan
ke kapasitor tersebut secara
langsung.
Jika
suatu daya hambat yang sama denagn impedasi khas kabel hantarannya dihubungkan
pada ujung – ujungnya, maka semua energi yang diangkut oleh gelombang maka akaa
ada pula simpul arus dan simpul tegangan. Jika daya hambat itu mempunyai suatu
harga yang bukan nol, tak berhingga atau impedansi khas, maka gelombang datang
akan memantul sebagian dan amplitudo gelombang pantul ini akan lebih kecil dari
gelombang datang tadi.Arus dan tegangan akan menjadi maksima dan minima, tetapi
tidak akan nol pada minima. Jadi, tidak ada simpul yang sesungguhnya.
Waktu
membahas gelombang stationeryang ada pada sebuah kabel hantaran yang terdiri
atas dua kawat, suatu aspek penting diabaikan, yaitu bahwa gelombang
elektromagnetik ( dan gelombang yang diangkutnya ) selain bergerak pulang pergi
disepanjang kabel itu juga menyebar keluar kesegala jurusan. Yang dimana energi
itu dapat dikatakan diradiasikan.
Proses
radiasi dari antena setengah gelombang,
yang terdiri atas kawat tunggal, yang ditengah – tengahnya ada arus AC. Panjang
kawat ini sama denagn setengah panjang
gelombang dan kedua ujungnya karena itu merupakan simpul arus yang digunakan berpengaruh cukup besar bagi rangkaian
yang ada.
Apabila
kita menggambarkan secara secara
skematik arus dan distribusi muatan, dan medan – E dan medan –H, pada suatu
saat. Arah arus keatas, ditengah – tengah dan dan arah arus ini maksimum dan
berkurang samnpai nol dikedua ujung – ujungnya. Semua garis medan – H merupakan
lingkaran – lingkaran yang konsentris dengan antena dan dekat antena ini, arah
garis itu menurut arah jarum jam bila pandangan kita memanjang antena dalam
arus. Pada suatu jarak radial tertentu dari antena, medan –H itu maksimum pad
sebuah bidang yang melalui titik tengah antena,dan sma dengan nol di semua
titik pada sumbu antena.
Kedua
potongan antena tersebut bermuatan berlawanan. Rapat muatannya maksimum dikedua
ujung – ujungnya dan nol ditengah – tengahnya. Dengan berjalannya waktu, dan
medan –E serta medan – H itu kembali silih berganti arahnya, vektor poynting
dekat antena berganti pula ke luar dan ke dalam. Tetapi hubungan fase antara E
dan H dalam dsaerah ini adalah demikian rupa sehingga aliran keluar melebihi
aliran kedalam rata – rata; dengan demikian ada radiasi netto energi keluar. ( Sears. Zemansky,1962)
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1.Prosedur
percobaan
1.
Dihubungkan perangkat
yang sudah di rakit ke arus PLN
2.
Dihidupkan adaptor
3.
Dihidupkan CPU kemudian
monitor akan hidup secara otomatis
4.
Dihidupkan perangkat
Franck-Herz
5.
Di double klik ikon
Cassy Lab 2 yang ada di monitor kemudian akan muncul XY Recorder
6.
Ditentukan XY Recorder
dengan ketentuan yang pertama di klik adalah sumbu X
7.
Ditentukan range untuk
UB1 dan UA1
8.
Ditentukan tegangan
untuk U1 dan U3
9.
Diklik start untuk
memulai
10.
Dilihat terbentuknya cincin pertama,
kedua, dan ketiga
11.
Dicatat tegangan pada setiap terbentuknya
cincin
12.
Di stop jika sudah terlihat cincin
ketiga
13.
Dilihat dan ditentukan puncak grafik
14.
Dicatat tegangan puncak (U2)
15.
Disimpan data ke komputer
16.
Diprint grafik dan tabel
17.
Di ulangi percobaan 8-16 pada praktikan
lainnya
3.2.Peralatan
dan fungsi
1.
Seperangkat Franck-Hertz Apparatus (No. seri
osk 5221 Ogawa Seiki, Ltd, Jerman)
Fungsi : untuk mengamati
pemancaran foton yang membentuk cincin
2.
CPU
Fungsi : untuk mengendalikan semua program
komputer
3.
Monitor
Fungsi : untuk menampilkan yang dikerjakan
dalam program
4.
Mouse
Fungsi : untuk mengarahkan kursor
5.
Keyboards
Fungsi : untuk mengetikkan inputan.
6.
Printer
Fungsi : untuk mencetak data atau hasil
inputan
7.
Adaptor
Fungsi : untuk mengantisipasi padamnya
listrik sehingga walaupun listrik tiba – tiba
maka alat tetap dapat digunakan
8.
Banana cabels
Fungsi : untuk menghubungkan rangkaian
9.
Kabel penghubung
Fungsi
: untuk menghubungkan alat yang satu dengan alat yang lain
3.3.Bahan
–
BAB IV
HASIL PERCOBAAN DAN ANALISIS
4.1 Hasil Percobaan
(Terlampir)
4.2
Grafik Percobaan
(terlampir)
4.3
Analisa Data
1. Menghitung tegangan eksitasi
Ve =
=
=45,5V
2.
Menghitung panjang gelombang foton yang
dipancarkan dari eksitasi
=
=
=
= 0,17 ·
10-4 m
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Dari percobaan yang telah kami
lakukan, kami dapat mengetahui perubahan dan
pembentukan dari setiap cincin yang ada pada tabung gas Neon, dimana setiap
pembentukan dari setiap cincin yang ada pada tabung gas Neon, dimana setiap
terbentuknya cincin memiliki tegangan yang berbeda-beda.
2. Dari percobaan kami
dapat mengetahui hubungan antara arus anoda (Ia) dengan besarnya tegangan kisi (Vg).Bila tegangan
kisi dinaikkan lagi maka arus anoda akan
naik kemudian akn merost lagi bila tegangan kisi sama dengan bilangan
bulat
3. Dari percobaan yang telah dilakukan
maka dapat ditentukan tegangan eksitasi dari
atom Neon yaitu 49,66 ·1019 volt dengan panjang gelombang foton yang dipancarkan
atom Neon yaitu 49,66 ·1019 volt dengan panjang gelombang foton yang dipancarkan
yaitu 0,15 · 10-4 m
3.
Dengan adanya percobaan ini kami menjadi
dapat mengoperasikan perangkat frank -
hertz,dimana pengoperasian alat ini dipadukan dengan seperangkat
komputer sehingga pengoperasiannya lebih modern dan hasil yang didapatkan dapat
langsung dilihat pada monitor dan hasil dapat langsung dicetak pada printer.
5.2
Saran
1.
Sebaiknya praktikan lebih teliti dalam melihat terbentuknya cincin di dalam
tabung
sinar katoda,agar data yang dihasilkan lebih akurat
sinar katoda,agar data yang dihasilkan lebih akurat
2.
Sebaiknya praktikan lebih jeli dan teliti dalam mengamplikasikan perangkat
yang
digunakan
3.
Sebaiknya praktikan lebih memahami teori dan prosedur percobaan sebelum
melakukan
praktikum sehingga prktikum dapat berjalan dengan baik dan efisien
GAMBAR PERCOBAAN
Nama : RINTO PANGARIBUAN
Nim : 110801050
Judul percobaan : percobaan
Frank – Hertz
Asisten : MAHDIAN
NASUTION
NURJANNAH
TUGAS PERSIAPAN
1.Sebutkan beberapa sifat sinar katoda
2.Apa yang anda ketahui tentang
a) Tabung
pelucutan gas
b) Sinar katode
c) Spectrum
atom
d) Cincin sinar
katode
JAWAB
1. Sifat-sifat
sinar katoda :
- Sinar katoda dipancarkan oleh katoda dalam sebuah tabung hampa bila dilewati arus listrik (aliran listrik adalah penting)
- Sinar katoda berjalan dalam garis lurus
- Sinar tersebut bila membentur gelas atau benda tertentu lainnya akan menyebabkan terjadinya fluoresensi (mengeluarkan cahaya). Dari fluoresensi inilah kita bisa melihat sinar, sinar katoda sendiri tidak tampak.
- Sinar katoda dibelokkan oleh medan listrik dan magnit; sehubungan dengan hal itu diperkirakan partikelnya bermuatan negatif
Sifat-sifat dari sinar
katoda tidak tergantung dari bahan elektrodanya (besi, platina dsb.)
2A. Tabung pelucutan gas
Adalah sebuah tabung kaca yang memiliki dua buah elektroda pada
kedua kutubnya, yang kedua ujungnya dihubungkan pada tegangan (tegangan searah
30.000 V – 50.000 V).
Pakar fisika tahun 1870 disimpulkan bahwa cahaya kehijau-hijauan adalah hasil radiasi sinar yang bergerak dari katode menuja anode. Dan disebut sinar katode.Dan William Crookes (1832 – 1919) melakukan percobaan dengan menggunakan sinar katode dan menunjukkan bahwa sinar katode merambat menuju garis lurus.
Sifat-sifat katode :Partikel dapat dibelokkan oleh medan listrik dan magnet, jadi sinar katode terdiri atas partikel-partikel bermuatan.
Crookes dan Jean Perrin (1895) menunjukkan sinar katode menumbuk anode maka anode diberi muatan negatif. Jadi sinar katode terdiri atas partikel-partikel bermuatan negatif (elektron). Thomson adalah orang pertama yang menemukan elektron. Jadi sinar katode adalah aliran elektron-elektron yang keluar dari katode dan masuk ke anode. Aliran ini terjadi kalau anode dan katode punya beda potensial sama / lebih besar dari beda tertentu.
Apabila beda potensial lebih kecil, sinar katode tidak terjadi / elektron tidak lepas dari katode.
Dari percobaan-percobaan yang dilakukan pakar-pakar lainnya dapatlah dirangkum sifat sinar katode :
- Sinar katode merambat menurut garis lurus.
- Dapat memendar sulfida seng dan barium platinasianida.
- Terdiri atas partikel-partikel yang bermuatan ( - ) (elektron).
- Dapat menghasilkan panas.
- Menghitamkan pada foto.
- Menyimpang didalam medan megnetik.
- Menyimpang didalam medan listrik Spektrum atom Definisi sinar katoda.
Pakar fisika tahun 1870 disimpulkan bahwa cahaya kehijau-hijauan adalah hasil radiasi sinar yang bergerak dari katode menuja anode. Dan disebut sinar katode.Dan William Crookes (1832 – 1919) melakukan percobaan dengan menggunakan sinar katode dan menunjukkan bahwa sinar katode merambat menuju garis lurus.
Sifat-sifat katode :Partikel dapat dibelokkan oleh medan listrik dan magnet, jadi sinar katode terdiri atas partikel-partikel bermuatan.
Crookes dan Jean Perrin (1895) menunjukkan sinar katode menumbuk anode maka anode diberi muatan negatif. Jadi sinar katode terdiri atas partikel-partikel bermuatan negatif (elektron). Thomson adalah orang pertama yang menemukan elektron. Jadi sinar katode adalah aliran elektron-elektron yang keluar dari katode dan masuk ke anode. Aliran ini terjadi kalau anode dan katode punya beda potensial sama / lebih besar dari beda tertentu.
Apabila beda potensial lebih kecil, sinar katode tidak terjadi / elektron tidak lepas dari katode.
Dari percobaan-percobaan yang dilakukan pakar-pakar lainnya dapatlah dirangkum sifat sinar katode :
- Sinar katode merambat menurut garis lurus.
- Dapat memendar sulfida seng dan barium platinasianida.
- Terdiri atas partikel-partikel yang bermuatan ( - ) (elektron).
- Dapat menghasilkan panas.
- Menghitamkan pada foto.
- Menyimpang didalam medan megnetik.
- Menyimpang didalam medan listrik Spektrum atom Definisi sinar katoda.
B.Sinar katode
Sinar katoda adalah arus electron yang
dipancarkan oleh tabung lucutan pada tekanan rendah. Sinar katoda (disebut pula
pancaran elektron) adalah arus elektron yang diamati di dalam tabung vakum,
yaitu tabung kaca hampa udara yang dilengkapi oleh paling sedikit dua elektroda
logam yang diberi tegangan listrik, katoda atau elektroda negatif dan anoda
atau elektroda positif. Elektron pertama ditemukan sebagai komponen penyusun
sinar katoda. Pada 1897, fisikawan Inggris Joseph John Thomsonmenunjukkan bahwa
sinar katoda terdiri dari partikel bermuatan negatif yang belum pernah dikenal,
yang kemudian dinamai elektron. Tabung sinar katoda menghasilkan gambar di
dalam pesawat televisi dan monitor komputer terdahulu.
C.Spektrum atom
Bila logam atau senyawanya dipanaskan di pembakar, warna khas logam
akan muncul. Ini yang dikenal dengan reaksi nyala. Bila warna ini dipisahkan
dengan prisma, beberapa garis spektra akan muncul, dan panjang gelombang setiap
garis khas untuk logam yang digunakan. Misalnya, garis kuning natrium berkaitan
dengan dua garis kuning dalam spektrumnya dalam daerah sinar tampak, dan
panjang gelombang kedua garis ini adalah 5,890 x 10-7 m dan 5,896 x 10-7 m.
Bila gas ada dalam tabung vakum, dan diberi beda potensial tinggi,
gas akan terlucuti dan memancarkan cahaya. Pemisahan cahaya yang dihasilkan
dengan prisma akan menghasilkan garisspektra garis diskontinyu. Karena panjang
gelombang cahaya khas bagi atom, spektrum ini disebut dengan spektrum atom.
D. Cincin
Sinar Katode
Adalah muatan – muatan sinar yang
membentuk lingkaran menyerupai cincin.
DAFTAR
REFERENSI
Krane,Kenneth S.2011.”FISIKA MODERN”.UI – Press,Jakarta.
Halaman : 253-255
Siregar,Rustam E.2010.”FISIKA
KUANTUM”.Widya,Padjadjaran.
Halaman :3 – 6
Sears,Zemansky.1962.”FISIKA UNTUK UNIVERSITAS 2
LISTRIK MAGNET”.Binacipta,
Jakarta.
Halaman : 875-878
http:triballfusion.com/h./click/aam
Diakses
: 10 Oktober 2012
Jam :
19.00 WIB
Medan,12
oktober 2012
Asisten, Praktikan
(Mahdian Nasution) (Rinto.Pangaribuan)
Grafik untuk cincin pertama
Grafik untuk
cincin ke 2
Grafik untuk cincin ke 3
SURAT HON LAE ALAMAT NAI MLO MANGOPAS ATE........
No comments:
Post a Comment