Batasan Fisika zat Padat
q bagian dari ilmu fisika yang mempelajari sifat dan perilaku sifat fisika dari zat yang berada dalam fasa padat.
q Dalam
kuliah ini hanya ditelaah benda padat yang strukturnya terdiri dari
atom-atom atau gugus atom yang tersusun dengan kesetangkupan ruang yang
tinggi di seluruh volumenya (kristal)
Sifat telaah zat Padat
q Zat
padat tidak menggali hukum-hukum yang bersifat mendasar tentang fisika.
Lingkupnya adalah merumuskan model yang menggunakan hukum-hukum dasar
fisika (mekanika, listrik magnet, mek kuantum) untuk menerangkan sifat
dan perilaku sifat fisika zat padat.
Faktor Dominan dalam telaah fisika zat Padat
q Semua
analisis fisika tentang zat padat secara mutlak memerlukan pertimbangan
tentang unsur internalnya yaitu kesetangkupan dan keberkalaan kedudukan
atom-atom atau gugus-gugus atomnya dalam ruang.
q Oleh karena itu pengetahuan tentang struktur kristal sangat penting dalam telaah fisika zat padat
q Sifat
anisotropik penjalaran getaran mekanik dalam kristal, umpamanya
bersumber pada perbedaan jarak antar atom dalam kristal untuk arah yang
berlainan.
Kristal
q Kristal
adalah benda padat yang strukturnya terdiri atas atom-atom atau gugus
yang tersusun dengan kesetangkupan ruang yang tinggi di seluruh
volumenya (kristal)
q Pada umumnya dalam analisis fisika zat padat kristal diidealisasi sebagai kristal sempurna, yakni yang
(1) ukuran-ukurannya tidak berhingga
(2) tanpa cacat geometrik
(3) tanpa ketidak murnian kimiawi
(4) atom-atomnya tidak mengalami getaran termik
Kesetangkupan
q Dalam suatu kristal (sempurna) berdimensi dua tersusun dari atom-atom tunggal, kedudukan setiap atom dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari dua buah vektor tidak ko-linier dengan koefisien yang terdiri dari bilangan bulat (n dan m):
q Pasangan dua vektor dinamakan vektor basis
q Apabila seluruh kristal digeser sepanjang vektor kedudukan maka kedudukan setiap atom kristal itu terhadap semua yang lain tidak berubah. Dikatakan bahwa kristal itu memiliki kesetangkupan translasi .
q Apabila dipindah sejauh vektor kedudukan .
Kristal tadi invariant terhadap translasi tersebut. Setiap operasi
geometrik yang tidak merubah kedudukan setiap atom terhadap semua yang
lain dinamakan operasi simetri atau operasi kesetangkupan.
Operasi simetri dua dimensi yang lain
1. rotasi mengelilingi kedudukan satu atom (pasti semuanya invarian terhadap rotasi 360 0 ,90 120 atau 180
2. refleksi terhadap suatu garis lurus yang melewati sederet atom
Beberapa Batasan
Dalam telaah mengenai geometri kristal (kristalografi) setiap atom dalam kristal sempurna dianggap sebagai sebuah titik, tepat pada kedudukan setimbang setiap atom dalam ruang. Pola geometrik yang diperoleh dinamakan kisi kristal ( atau disingkat kisi).
Kisi Bravais
adalah suatu kisi khusus dimana semua titik kisinva ekivalen. artinya
semua titik mempunyai lingkungan geometrik vang tepat sama. Pada kisi
bukan Bravais, atau non-Bravais. ada titik-titik kisi yang tidak
ekivalen.
Basis adalah suatu gugus atom yang harus ditempatkan pada setiap titik kisi suatu kristal untuk
mcmperoleh
struktur kristal vang sebenarnya. Artinya suatu struktur kristal yang
nyata diperoleh dengan menempatkan suatu basis pada setiap titik dari
kisi (Bravais) geometrik kristal bersangkutan.
Dalam
kisi dua dimensi daerah jajaran genjang yang sisi-sisinya dibatasi oleh
vektor basis dinamakan sel satuan. Apabila sel satuan digeser ke ujung
semua vektor translasi, maka tercakuplah luas seluruh kisi kristal. Sel
satuan itu (l) tidak unik karena pilihan vektor basis tidak unik dan (2)
setiap sel satuan yang dapat diperoleh sama luasnya
Sel primitif
adalah sel satuan dengan hanya satu titik kisi per sel. Sel
tak-primitif memiliki lebih dari satu titik kisi per sel Sel primitif
atau tak-primitif berkaitan dengan pilihan vektor basis dalam kisi
Bravais.
Pada kisi yang sama luas (kisi dua dimensi) sel tak-primitif merupakan kelipatan dari sel primitif.
Kesetangkupan untuk dimensi tiga
Sama dengan halnya dengan dua dimensi. hanva saja:
(1) vektor basisnya terdiri dan 3 vektor tidak sebidang,
(2) sel satuan berdimensi 3,
(3) sel primitif mengandung 1 titik kisi per sel.
Ada 3 operasi kesetangkupan yang penting (lainnva tidak disinggung dalam kuliah ini) di samping translasi. yang dinamakan “point group symmetry”, yakni:
(l) inversi terhadap suatu pusat inversi dengan operasi + , semua kisi Bravais memilikinya;
(2) refleksi terhadap suatu bidang pantuIan:
(3) rotasi terhadap suatu sumbu perputaran. sumbu disebut lipat N apabila invarian terhadap rotasi sebesar 3600.
Point group symmetry plus translation symmetry = space group symmetry
Tipe dasar kisi kristal (Bravais) dua dimensi
Ternyata hanya ada 5 tipe kristal kisi Bravais dua dimensi (dapat dibuktikan) berikut:
(l) kisi genjang; sel satuan jajaran genjang; a ≠ b. sudut tak sama 900;
(2) kisi segi empat; sel satuan segi empat; a = b. sudut 900;
(3) kisi heksagonal; sel satuan belah ketupat, a = b, sudut 1200;
(4) kisi segi-4 panjang; sel satuan segi-4 panjang; a ≠ b; sudut 900 ;
(5) kisi segi empat panjang bcrpusat; segi panjang; a ≠ b; sudut 900
Tipe dasar kisi kristal (braveis) tiga dimensi
Ternyata hanya ada 14 buah kisi Bravais yang dapat digolongkan dalam 7 sistem kristal, sebagai berikut.
GEOMETRI KISI KRISTAL
Pendahuluan
Geometri Kristal mempelajari bangun, bidang dan garis lurus yang dibataskan oleh titik-titik Kristal Bravais, serta arah dan jarak antara objek-objek geometri tersebut.
Representasi titik kisi Bravais
Kedudukan setiap Kristal dinyatakan sebagai kombinasi linier 3 vektor basis tidak ko-planar dengan koefisien (n1, n2, n3) berbentuk bilangan bulat yang positif atau negatif.
Pilihan
vektor basis tidak unik ada beberapa pilihan. namun harus dapat
menjangkau semua titik kisi kristal (Bravais) dengan ketentuan
representasi sebagai dimaksud di atas.
Kedudukan titik kisi tertentu dinyatakan sebagai (n1, n2, n3).
Representasi arah garis dalam kisi Bravais
Arah dan titik asal (0,0,0) ke suatu titik tetap (n1, n2, n3) dinyatakan sebagai ½n1, n2, n3 ½. Karena sama maka arah ½an1, an2, an3 ½ dengan a bilangan bulat positif juga dinyatakan sebagai arah ½n1, n2, n3 ½.
Umpamanya arah [330] dan [220] dinyatakan sebagai arah [l l0].
Apabila sel satuan memiliki sumbu rotasi (kisinva invarian terhadap rotasi bersangkutan) maka sering kali ada arah-arah tidak sejajar yang merupakan arah-arah ekinvalen karena kesetangkupan,
Contohnya
adalah arah [100], [010] dan [001] dalam suatu kubus. Tiga arah itu
setara yang secara kelompok dinvatakan scbagai arah <100> dalam
kubus.
Secara
lengkap kelompok arah <100> terdiri dari arah [100], [010],
[00l], [l00], [010] dan [001] Garis diatas angka 1 dalam notasi ini
menyatakan -l
Representasi bidang datar dalam kisi Bravais
Andaikanlah ingin direpresentasikan bidang alpha vang mcmotong sumbu vektor basis masing-masing di titik x, y dan z maka cara menentukan presentasinya dilakukan dengan mclakukan langkah (algoritma) berikut:
(l) tulislah perangkat tiga bilangan (x/a, y/b, z/c) perangkat ini dinamakan triad,
(2) tulis kemudian triad baru yang terdiri dan kebalikan triad yang pertama: (x/a, y/b. z/c)
(3) triad vang baru ini dinyatakan sebagai perbandingan bilangan bulat terkecil (hkl);
(a) maka (hkl) ini merepresentasikan bidang alpha yang termaksud di atas.
Contoh. Katakanlah bidang alpha memotong sumbu vektor basis masing-masing di titik 3,2, dan 3. Katakanlah bahwa ketiga vektor basis itu sama panjang.
Maka
triad pertama adalah (1/3, 1/2, I/3), dan yang kedua dengan pasangan
perbandingan bilangan bulat yang terkecil menjadi (2,3,2).
Sehingga notasi (hkl) untuk bidang alpha tersebut dinyatakan sebagai (2 3 2).
Perangkat hkl. dinamakan indeks Miller.
Jarak antara Bidang dalam kisi Kristal
Dengan membatasi telaah pada sumbu yang saling tegak lurus, tetapi tidak perlu normal, artinya panjang vektor basis , tidak perlu sama, diperoleh ungkapan untuk jarak antara bidang-bidang (hkl) :
Dengan m adalah suatu bilangan bulat positif.
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh bahwa jarak antar bidang dalam suatu kisi kubik yang panjang rusuknya a, adalah:
No comments:
Post a Comment