Sejarah Penemuan Radiasi Gamma
Penemuan radiasi gamma dimulai dari
penemuan yang dilakukkan oleh ilmuwan Perancis Henri Becquerel, dan
pasangan suami istri, Pierre Curie-Marie Curie pada akhir tahun 1890-an.
Mereka melakukan eksperimen dengan menggunakan bahan-bahan aktif
seperti, uranium, polonium, dan radium, yang mengarah pada penemuan
pertama sinar radioaktivitas dengan tingkat energi yang sangat tinggi.
Sebelumnya, jenis radiasi yang dikenal saat itu adalah
radiasi alpha dan beta, sehingga penemuan mereka merupakan jenis
radiasi baru yang menambah koleksi radiasi yang berhasil diketahui.
Radiasi itu selanjutnya dinamakan radiasi gamma yang tersusun dari
partikel foton berenergi tinggi. Radiasi gamma mempunyai sifat:
- Radiasi dengan panjang gelombang pendek dan frekuensi tinggi
- Tidak terbelokkan dalam medan magnet
- Energi yang paling besar
- Daya tembus terkuat
Meskipun, sungguh ironis, pada akhirnya
banyak ilmuwan yang bekerja dibidang penelitian radiasi gamma harus
menderita penyakit akibat radiasi partikel. Wajar, karena pada saat itu
peralatan pelindung radiasi masih sangat minim, dan para ilmuwan belum
mengatahui akibat yang ditimbukan radiasi partikel bagi kesehatan.
Pengaruh Radiasi Gamma
Radiasi gamma mulai giat diteliti selama
Perang Dunia II, hingga menghasilkan senjata pemusnah massal, nuklir.
Dari ledakan nuklir yang pernah terjadi, sinar gamma merupakan efek yang
paling besar yang dihasilkan oleh sebuah ledakan nuklir.
Selanjutnya, sinar gamma mulai digunakan
dalam berbagai kegiatan, seperti; pengobatan kanker melalui radiasi,
pelacakan aliran fluida, pencarian sumber-sumber alam, sterilisasi
peralatan medis, dan pemetaan geodesi. Semua kegiatan ini memanfaat
sifat dari sinar gamma yang memiliki energi sangat tinggi dan daya
jangkauan lebih jauh.
Konsekuensinya adalah sangat sulit untuk
mengembang sejenis perisai untuk melindungi tubuh dari radiasi tersebut.
Seperti sinar-X, sinar gamma juga dapat melalui hampir semua material
bahan. Radiasi sinar gamma diukur dalam satuan millirem (mrem).
Berdasarkan pengamatan, dilingkungan normal setiap orang sedikitnya
terkena paparan radiasi sebanyak 25 mrem.
Paparan radiasi meningkat menjadi 5 ribu
mrem yang banyak dirasakan oleh orang-orang yang bekerja dilingkungan
radioaktif dengan tingkat perlindangan maksimum. Ambang batas normal
dari tingkat paparan radiasi ditetapkan sebesar 10 ribu mrem. Jika
melebihi batas ini, maka akan menimbulkan dampak yang luar biasa
bagi kesehatan seperti yang pernah terjadi pada penderita radiasi
akibat bom nuklir yang dijatuhkan di Jepang pada masa Perang Dunia II.
Sinar gamma dapat memberikan dampak yang sungguh luar biasa bagi
kesehatan, seperti:
- Dapat menyebabkan kanker, misalnya kanker kulit dan tulang
- Rusaknya jaringan sel tubuh
- Mutasi genetik sehingga mempengaruhi generasi yang akan lahir
No comments:
Post a Comment