Gambar: pesawat yang sedang mengudara
Dalam kajian fisika, hal ini sebetulnya
bukanlah peristiwa yang mustahil untuk terjadi, pada dasarnya hanya
masalah keseimbangan gaya saja. Sudah umum di ketahui bahwa benda selalu
jatuh menuju pusat bumi karena adanya
gravitasi yang bekerja pada setiap benda. Tetapi, terdapat juga gaya ke
atas yang secara vektor berlawanan arah dengan gaya gravitasi ini. Kedua
gaya inilah yang berusaha direkayasa untuk selanjutnya hasilnya dapat
membuat pesawat dapat terbang. Jika gaya ke atas yang bekerja pada benda
lebih besar dari pada tarikan gravitasinya, maka benda tersebut dapat
terangkat dari tanah, demikian juga sebaliknya.
Terdapat empat gaya mendasar yang bekerja pada benda, yaitu:
- Tarikan
- Dorongan
- Gaya angkat
- Gaya berat (gravitasi)
Dalam hukum newton yang pertama dapat
disimpulkan bahwa benda cendrung untuk tetap diam atau bergerak dengan
kecepatan konstan kecuali jika ada pengaruh (gaya) dari luar yang
bekerja padanya. Kecendrungan ini terjadi disebabkan oleh adanya
keseimbangan gaya yang bekerja pada benda tersebut. Jika tarikan yang
bekerja pada benda sama besar dengan dorongannya, maka benda tidak akan
mengalami perubahan ditinjau dari pergerakan horisontalnya. Begitupun
yang terjadi jika geya berat pada benda sama besar dengan gaya
angkatnya, maka untuk arah vertikal benda juga tidak mengalami
perubahan. Artinya bahwa, jika keseimbangan ini terganggu akan
mengakibatkan terjadinya perubahan pada benda, bisa horisontal maupun
vertikal.
Gambar: gaya pada pesawat terbang
Maih menurut Newton, dalam hukum keduanya
dinyatakan bahwa benda dengan massa tertentu yang mendapat pengaruh
gaya maka benda tersebut akan mengalami percepatan. Implikasi dari hukum
ini adalah untuk kasus pesawat terbang, kita dapat membuatnya terangkat
dari tanah dengan memberikan gaya angkat untuk pesawat tersebut, gaya
angkat ini harus lebih besar dari gaya yang disebabkan oleh tarikan
gravitasi. Penjelasan tentang gaya angkat ini akan lebih jelas jika kita
menggunakan prinsip bernoulli dan hukum ketiga Newton.
Dalam prinsip bernoulli kita bisa
menemukan bahwa fluida yang mengalir lebih cepat akan menyebabkan
penurunan tekanan pada fluida tersebut. Pada model moncong pesawat
terbang, sengaja di desain agar ketika udara manabrak moncong tersebut
akan menyebabkan aliran udara yang melalui bagian atas pesawat lebih
cepat dari pada yang melewati bagian bawah sayap pesawat terbang.
Gambar: perbedaan kecepatan aliran pada sayap pesawat terbang
Seperti yang telah dinyatakan oleh
bernoulli, perbedaan kecepatan ini selanjutnya mengakibatkan tekanan
udara pada bagian bawah sayap akan lebih besar daripada tekanan dari
bagian atas sayap pesawat terbang. Perbedaan tekanan inilah yang
menghasilkan gaya angkat pada pesawat terbang.
No comments:
Post a Comment