BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Rangkaian elektronika sensor adalah jenis dari rangkaian
tranduser yang penggunaannya sebagai pengubah besaran pada sinar / cahaya,
mekanis, panas, magnetis, atau kimia menjadi sebuah arus listrik dan tegangan.
Sensor pada umumnya sering dipakai untuk mendeteksi sesuatu disaat kita
melakukan pendalian ataupun pengukuran. Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi
adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor
yang diubah menjadi besaran listrik disebut Transduser. Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat
dengan ukuran sangat kecil dengan orde nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini
sangat memudahkan pemakaian dan menghemat energi.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dari masa ke masa berkembang cepat terutama dibidang otomasi
industri. Perkembangan ini tampak jelas di industri pemabrikan, dimana
sebelumnya banyak pekerjaan menggunakan tangan manusia, kemudian beralih
menggunakan mesin, berikutnya dengan electro-mechanic (semi otomatis) dan
sekarang sudah menggunakan robotic (full automatic) seperti penggunaan Flexible
Manufacturing Systems (FMS) dan Computerized Integrated Manufacture (CIM) dan
sebagainya. Sensor dan transduser merupakan peralatan atau komponen yang
mempunyai peranan penting dalam sebuah sistem pengaturan otomatis. Ketepatan
dan kesesuaian dalam memilih sebuah sensor
akan sangat menentukan kinerja dari sistem pengaturan secara otomatis.
Sebelum lebih jauh kita mempelajari sensor dan transduser ada sebuah alat lagi
yang selalu melengkapi dan mengiringi keberadaan sensor dan transduser dalam
sebuah sistem pengukuran, atau sistem manipulasi, maupun sistem pengontrolan
yaitu yang disebut alat ukur.
Pengubah sinyal analog ke sinyal digital atau yang lazim disebut Analogto Digital Converter (ADC) memegang peranan penting
dalam pemprosesansinyal. Tanpa ADC, tidak akan ada sistem telekomunikasi
atau sistem kontrol pada pengukuran. Hal ini disebabkan karena ketiadaan
ADC berarti tidak akan ada sinyal analog (seperti suara,
gambar, suhu, tekanan, intensitas cahaya atau gelombang radio) yang bisa diolah
oleh komputer atau mikroprosesor karena sinyal tidak terigitasi, sehingga
sinyal tersebut tidak dapat diproses, dikontrol apalagi ditransmisikan.
1.2
Tujuan
1.
Untuk mempelajari
prinsip kerja sensor dan pengoperasian Relay.
2
Untuk mengetahui
aplikasi dari sensor.
3
Untuk mengetahui
kontak-kontak Relay.
4
Untuk mengetahui
karakteristik dari LDR.
5
Untuk mengetahui
aplikasi LDR.
BAB II
LANDASAN TEORI
Transistor tidak dapat berfungsi
sebagai switch (saklar) tegangan AC atau tegangan tinggi. Selain itu, umumnya
tidak digunakan sebagai switching untuk arus besar (5 A). Dalam hal ini,
penggunaan relay sangatlah tepat. Relay berfungsi sebagai saklar yang bekerja
berdasarkan input yang dimilikinya.
Keuntungan
relay:
·
Dapat switch AC dan DC,
transistor hanya switch DC
·
Relay dapat switch
tegangan tinggi, transistor tidak dapat
·
Relay pilihan yang
tepat untuk switching arus yang besar
·
Relay dapat switch
banyak kontak dalam 1 waktu
Kekurangan relay:
·
Relay ukurannya jauh
lebih besar daripada transistor
·
Relay tidak dapat
switch dengan cepat
·
Relay butuh daya lebih
besar dibanding transistor
·
Relay membutuhkan arus
input yang besar
Transistor berdaya kecil juga
kadang kala membutuhkan relay sebagai saklar teganagn tinggi. Relay akan aktif
apabila ada input tegangan yang cukup pada basis transistor. Dibutuhkan dioda
proteksi untuk mencegah tegangan balik yang dapat merusak transistor.
Transistor bipolar biasanya digunakan sebagai saklar dan penguat pada rangkaian
elektronika digital. Transistor memiliki 3 terminal komponen semikonduktor pada
satu terminal adalah berfungsi sebagai pembuka (open) atau rangkaian.
Transistor biasanya lebih banyak dibuat dari silikon ini yang dapat mengubah
dari jenis lebih banyak dibuat dari bahan silikon ini dapat mengubah dari jenis
N dan P. Tiga kaki yang berlainan membentuk transistor bipolar adalah emitor,
basis, dan kolektor. Mereka dapat dikombinasikan menjadi jenis N-P-N atau P-N-P
yang menjadi satu sebagai tiga kaki transistor.
Pada rangkaian elektronik, sinyal
inputnya adalah 1 atau 0. Sinyal ini selalu dipakai pada basis transistor, yang
mana kolektor dan emitor sebagai penghubung untuk pemutus (short) atau sebagai
pembuka rangkaian. Aturan/prosedur transistor sebagai berikut:
1. Pada
transistor NPN, memberikan tanggapan positif dari basis ke emitor, menyebabkan
hubungan kolektor ke emitter terhubung singkat yang menyebabkan transistor
aktif (on). Memberikan tegangan negatif atau 0 V dari basis ke emitor
menyebabkan hubungan kolektor dan emitor terbuka, yang disebut transistor mati
(off).
2. Pada
transistor PNP, memberikan tegangan negatif dari basis ke emitor ini akan
menyalakan transistor (on). Dan memberikan tegangan positif atau 0 V dan basis
ke emitor ini akan membuat transistor
mati (off).
Besarnya penguatan arus pada transistor adalah arus
kolektor dibagi dengan arus basis, ini dikenal dengan symbol hFE.
Hal ini karena penggunaan transistor umumnya sebagai rangkaian penguat.
Dalam
realisasi sistem tiga dan empat terminal ada dua komponen yang sering
digunakan, yaitu: Bipolar Junction Transistor (BJT), dan Field Effect
Transistor (FET), kedua tipe transistor ini memiliki sifat unik dan menawarkan kelebihan masing-masing. Dalam
pembuatan mikroprosesor banyak pertimbangan yang harus dilakukan untuk
menentukan transistor jenis apa yang akan digunakan, misalnya harga, kecepatan,
dan konsumsi energi.
BJT
dengan susunan sirkuit ECL dan Schottky menghasilkan mikroprosesor yang paling
cepat. Susunan lain seperti integrated injection logic (I2L)
menghasilkan mikroprosesor yang arus injeksinya mampu kita program sendiri
(sehingga terjadi trade-off antara kecepatan dan konsumsi energi). Sedangkan
MOSFET P-Channel dan N-Channel merupakan komponen yang paling murah (saat ini
paling banyak digunakan), sedangkan mikroprosesor CMOS memiliki kecepatan
tinggi dan hemat energi, namun mahal harganya. Sementara itu,teknologi silicon
on sapphire (SOS) sedang dikembangkan untuk mengurangi efek kapasitansi bahan
yang dialami CMOS konvensional, sehingga dapat diperoleh rangkaian CMOS yang
dapat bekerja lebih cepat dari sebelumnya.
Struktur Fisik dan Mode Operasi BJT
·
BJT terdiri atas
dua dioda junction yang dihubungkan berhadap-hadapan.
·
BJT terdiri atas 3
daerah: emitor, basis, dan kolektor. Daerahini terhubung ke luar melalui tiga
terminal yang masing-masing dinamai emitor (E), basis (B), dan kolektor (C).
·
Transistor terdiri
atas dua sambungan pn, emitter-base junction (EBJ), dan collector-base junction
(CBJ).
·
Tergantung dari
kondisi bias (forward atau reverse) dari setiap sambungan, didapat empat mode
operasi BJT.
Operasi Transistor NPN pada Kondisi Aktif
·
Mode operasi aktif
adalah mode yang digunakan transistor agar berfungsi sebagai penguat, sedangkan
aplikasi switching (misal pada sirkuit logika) menggunakan mode saturasi dan
cut off.
Pada daerah kerja ini, EBJ reverse, dan CBJ juga reverse.
Jika Vi lebih kecil dari 0.5 volt, EBJ akan menghasilkan arus yang dapat diabaikan,
dan dianggap reverse baised. Jika Vcc positif, CBJ juga akan reverse bias,
transistor akan berada pada daerah cutoff.
Kondisi
saturasi terjadi bila kita mencoba memaksakan arus lebih tinggi daripada yang
mampu sirkuit kolektor dukung, sembari mempertahankan operasi mode active. Pada
sirkuit di bawah ditunjukkan bahwa arus maksimum yang kolektor “bisa ambil”
tanpa transistor meninggalkan mode active bisa dilihat dengan membuat VCB=0,
yang menghasilkan:
Ic =
dan IB
=
....................................................................................(2.1)
Jika kita meningkatakan IB diatas
, arus kolektor
akan meningkat dan tegangan kolektor akan jatuh di bawah tegangan base. Jika
ini terus berlangsung sampai CBJ forward biased dengan VCB = 0,4
sampai 0,6 V, maka tegangan kolektor akan berubah menjadi sekitar 0,5 V di
bawah tegangan base. Situasi ini dinamakan jenuh atau saturasi (saturation),
karena peningkatan arus kolektor sangat sedikit, dan penurunan tegangan di
kolektor yang sangat kecil. Ini berarti β sangat kecil dan dapat diabaikan.
Untuk lebih mudahnya, pada daerah saturasi, kita mengasumsikan VBE tetap berada
di sekitar 0,7 V. Karena tegangan base lebih tinggi 0,4 sampai 0,6 V, bisa
ditentukan bahwa VCE berada sekitar 0,3 sampai 0,1 V dan disebut VCEsat
, dari sini ICsat bisa ditentukan dengan mudah. Perbandingan ICsat
terhadap IB disebut forced
, yang nilainya
jauh lebih kecil daripada
. (Widodo Budiharto, 2008)
Relay
magnetik digunakan sebagai perangkat tambahan untuk beralih sirkuit kontrol dan
kumparan starter besar dan mengendalikan beban ringan, seperti motor kecil,
pemanas listrik, lampu pilot, dan perangkat sinyal terdengar. Relay magnetik
tidak memberikan perlindungan motorik yang berlebihan. Jenis relay biasanya
digunakan dalam sistem kontrol dua kawat (perangkat kontak pembuatan listrik
dengan dua kawat). Setiap kali diinginkan untuk menggunakan perangkat
percontohan kontak sesaat, seperti push-bottons, setiap kontak availablenormally
terbuka dapat ditransfer sebagai rangkaian memegang dalam tiga-kawat sistem.
Pengaturan kontak dan deskripsi dari struktur magnetik relay disajikan di unit
3.
Relay kontrol yang tersedia dalam
satu atau dua lemparan-pengaturan dengan berbagai kombinasi sirkuit kontak
normal terbuka dan biasanya tertutup. Karena berbagai gaya relay yang tersedia,
adalah mungkin untuk memilih relay yang benar untuk hampir aplikasi apapun. Relay digunakan lebih
sering untuk membuka dan menutup sirkuit kontrol daripada mengoperasikan
sirkuit listrik. Aplikasi yang umum termasuk kontrol motor starter dan koil
kontaktor, switching dari solenoida, dan kumparan kontaktor, switching dari
selenoids, dan kontrol relay lainnya. Relay adalah komponen switching yang kecil
tapi penting dari banyak sistem kontrol yang kompleks. Tegangan rendah sistem
relay digunakan secara ekstensif dalam switching sirkuit pencahayaan perumahan
dan komersial dan perlengkapan pencahayaan individu.
Sedangkan kontrol relay dari
berbagai manufaktur berbeda dalam penampilan dan konstruksi, mereka
dipertukarkan dalam sistem kabel kontrol jika spesifikasinya dicocokkan dengan
persyaratan sistem. Kontaktor
magnetik switch elektromagnetik yang dioperasikan yang menyediakan sarana yang
aman dan nyaman untuk menghubungkan dan mengganggu sirkuit cabang. Perbedaan
utama antara kontaktor dan motor starter adalah bahwa kontaktor tidak
mengandung relay overload. Kontaktor yang digunakan dalam kombinasi dengan
perangkat controil percontohan untuk beralih pencahayaan dan beban pemanasan
dan untuk mengendalikan motor ac mana perlindungan overload disediakan secara
terpisah. Ukuran kontaktor yang lebih besar digunakan untuk menjalankan
kekuasaan mengarah ke lokasi remote kontrol. Fleksibilitas ini adalah salah satu
adventages utama kontrol elektromagnetik atas kontrol manual. Percontohan
perangkat seperti tombol push, swithces float, switch tekanan, limit switch,
dan termostat disediakan untuk mengoperasikan kontaktor.
Tugas berat kontak busur-chutes
disediakan tersebut kontaktor. Para chutes mengandung kumparan tembaga yang
berat, yang disebut koil ledakan. Dipasang di atas kontak dalam seri dengan
beban untuk memberikan penekanan busur yang lebih baik. Koil ini ledakan
magnetik membantu untuk memadamkan busur listrik pada pembukaan contacs bawah
beban bolak-saat ini dan arus searah. Busur-quenching Tips perangkat yang
sangat cepat, kontak tetap dingin dan dengan demikian lebih lama. Kontaktor dan motor
starter contacs yang sering istirahat arus berat akan dikenakan efek pembakaran
destruktif jika busur tidak cepat dipadamkan. Busur terbentuk ketika terbuka
contacs dapat lengtehened dan dengan demikian dipadamkan oleh tindakan motorik
jika berada dalam medan magnet. Medan magnet ini disediakan oleh kumparan
ledakan nagnetic. Karena kumparan magnet biasanya secara seri dengan garis,
kekuatan lapangan dan tindakan pemadaman yang sebanding dengan ukuran busur.
Sketsa dari magnet ledakan dengan
konduktor lurus (ab) yang terletak di lapangan dan dalam seri dengan magnet. Itu
dapat mewakili baik polaritas dc atau ac seketika. Dengan ac saat ini, kumparan
ledakan medan magnet dan konduktor (arc) medan magnet akan mundur secara
bersamaan. Kiri aturan Flemming, aksi motor akan cenderung memaksa konduktor
dalam derection atas. Penerapan aturan tangan kanan untuk konduktor tunggal
menunjukkan bahwa medan magnet di sekitar konduktor membantu bidang utama di
bawah konduktor dan menentang di atas, sehingga menghasilkan gaya ke atas pada
konduktor. Ac
mekanis diadakan kontaktor dan relay adalah perangkat elektromekanis yang
menyediakan sarana yang aman dan nyaman dari switching sirkuit di mana operasi
yang tenang dan kontinuitas koneksi sirkuit adalah persyaratan instalasi.
Sebagai contoh, rangkaian kontinuitas selama gangguan listrik sering penting
dalam peralatan proccesing otomatis mana squence operasi harus melanjutkan dari
titik gangguan setelah kekuasaan kembali daripada kembali ke awal squence
tersebut. Operasi yang tenang dari kontaktor dan relay diperlukan dalam sistem
kontrol banyak digunakan di rumah sakit, sekolah, dan gedung perkantoran.
Kontaktor mekanis diadakan dan relay umumnya digunakan di lokasi mana
charasteristic hum sedikit bolak-saat perangkat magnet menyenangkan.
Selain itu, relay mekanis diadakan sering digunakan dalam rangkaian kontrol mesin perkakas. Relay ini dapat terkunci dan bergeser melalui operasi limit switch, relay waktu, interlocks starter, relay kontrol lainnya, atau pushbuttons. Umumnya, relay mekanis diadakan tersedia dalam 10-dan 15-ampere ukuran, kontraktor mechacinally diadakan tersedia dalam ukuran mulai dari 30 ampere hingga 300 ampere. (Walter N. Alerich, 1975)
Selain itu, relay mekanis diadakan sering digunakan dalam rangkaian kontrol mesin perkakas. Relay ini dapat terkunci dan bergeser melalui operasi limit switch, relay waktu, interlocks starter, relay kontrol lainnya, atau pushbuttons. Umumnya, relay mekanis diadakan tersedia dalam 10-dan 15-ampere ukuran, kontraktor mechacinally diadakan tersedia dalam ukuran mulai dari 30 ampere hingga 300 ampere. (Walter N. Alerich, 1975)
Selain
aplikasi di radio, transistor yang digunakan dalam rangkaian komputer.
Transistor NPN, biasanya silikon, secara luas digunakan dalam frekuensi tinggi
sirkuit switching. Dalam transistor pembawa mayoritas elektron bebas. Ini
memiliki mobilitas yang lebih besar daripada lubang, pembawa mayoritas dalam
transistor PNP, dan karenanya merespon lebih cepat terhadap pulsa frekuensi
tinggi, Sebuah transistor NPN, bias di emitor-common (CE) mode. Perhatikan
bahwa C kolektor di transistor NPN adalah positif (polaritas kolektor selalu
ditandai dengan huruf tengah jenisnya, 'P' dalam kasus ini).
Sebuah keluarga khas umum-emitor
karakteristik output, Ic (arus kolektor) terhadap VCE (kolektor-emitor pd),
menunjukkan bahwa, unlessVCE lebih besar dari sekitar 0,2 V, arus kolektor
sangat sedikit saat ini. Di atas ini pd, arus kolektor segera naik ke nilai
praktis independen dari VCE, seperti yang ditunjukkan oleh bagian or'saturation
datar 'dari karakteristik.Transoistor ini menguatkan arus basis, IB. Arus basis
hanya jika basis-emmiter pd, VBE, lebih besar dari sekitar 0,5 V. Basis saat
kemudian dapat bervariasi atas berbagai macam, basis-emitor pd tersisa praktis
konstan pada sekitar 0,5 V.
Mengingat rangkaian common-emitor sederhana, di mana C kolektor dari transistor NPN bergabung ke kutub positif dari dc pasokan Vcc melalui resistensi R. Jika arus Ic saat ini, tegangan keluaran Vo di C diberikan oleh
Vo = Vcc - ICR....................................................................................................(2.2)
Mengingat rangkaian common-emitor sederhana, di mana C kolektor dari transistor NPN bergabung ke kutub positif dari dc pasokan Vcc melalui resistensi R. Jika arus Ic saat ini, tegangan keluaran Vo di C diberikan oleh
Perhatikan bahwa Vo = VCE, tegangan
antara kolektor dan emitor. Jika
perubahan Ic, Vo atau VCE mengikuti variasi yang diberikan oleh Vo = Vcc - Ic
R. Ketika IB arus basis sangat rendah atau praktis nol, maka Ic praktis nol.
Kemudian berikut, dari Vo = Vcc-ICR, bahwa Vo = Vcc, dan dalam keadaan ini
transistor dikatakan cutoff. Jika IB kini meningkat, maka peningkatan Ic dan
karenanya ICR penurunan potensial di R juga meningkat. Ketika Ic R pendekatan
Vcc besarnya, Vo mendekati nol. Di bawah p.d. VCE dari sekitar 0,2 V ada
peningkatan lebih lanjut Ic terjadi. Oleh karena itu transistor jenuh pada arus
basis tinggi. Dengan
demikian kita melihat bahwa transistor dapat memiliki salah satu dari dua
negara: (1) Cutoff (Ic praktis nol dan Vo = Vcc), (2) Saturasi (Ic tinggi dan
Vo = 0 praktis).
Dalam sirkuit komputer, seperti yang
terlihat kemudian, transistor dapat dibuat untuk beralih dari satu negara ke
yang lain. Ini
memiliki dua resistor rA dan rB terhubung ke basis transistor NPN, dan beban R.
Misalkan tegangan input yang diterapkan pada terminal A B. Jika kedua A dan B dan
B diatur ke nol volt, arus basis tidak ada arus . Transistor maka cutoff.
Mengabaikan setiap arus kolektor kecil, Vo sama dengan Vcc. Misalkan, namun yang
salah satu atau kedua terminal masukan A dan B ditetapkan untuk tegangan sama
dengan Vcc, sehingga arus basis berat saat ini. Seperti dijelaskan sebelumnya,
ICR kemudian mendekati Vcc besarnya, dan ketika transistor jenuh, Vo = 0
praktis. Output
demikian memiliki dua negara yang berbeda, yaitu Vo = Vcc (cutoff) atau Vo = 0
(saturasi), tergantung pada keadaan input. Jika kedua inputsat A dan B berada
pada 0 volt, maka Vo = Vcc, jika salah satu masukan, atau keduanya berada pada
volt Vcc, maka output Vo adalah sama dengan nol. Hasil yang sama mengikuti jika
ada lebih dari dua input.
Karena transistor dapat
dioperasikan sebagai saklar dengan hanya dua negara, yang kedua dapat digunakan
untuk mewakili dua digit, katakanlah '1 ', '0'. Ini adalah dasar dari kode
biner, dimana semua nomor yang diwakili oleh 1 dan 0. Misalkan tingkat tegangan
Vcc diwakili oleh 1 dan tingkat tegangan dari nol diwakili oleh 0. Kemudian,
sejak Vo = Vcc di cutoff dan Vo = 0 pada saturasi. Sebuah tabel kebenaran
adalah cara yang nyaman untuk menunjukkan output yang diperoleh untuk masukan
yang diberikan.
Misalnya, setiap input A dan B
hanya dapat memiliki salah satu dari dua nilai poissible '0 ', yang sesuai
dengan nol base saat ini,, dan 1 yang sesuai dengan hogh arus basis. Mengingat
bahwa, dalam output, 0 berarti Vo = 0 dan 1 berarti Vo = Vcc. Kita
melihat bahwa output adalah
'0 ', baik
masukan A atau masukan
B atau keduanya adalah
'1', dan bahwa uotput
adalah '1 'jika
input tidak A NOR
masukan B adalah
'1'. Rangkaian ini
maka dikenal sebagai
gerbang NOR. (M. Nelkon. 1981)
BAB III
METODOLOGI
PERCOBAAN
3.1 Peralatan dan Komponen
3.1.1 Peralatan dan Fungsi
1. Multimeter
Fungsi : sebagai alat yang akan digunakan
untuk menguji baik buruknya suatu komponen.
2. PSA Adjust
Fungsi : sebagai sumber tegangan DC.
3. PCB
Fungsi : sebagai tempat untuk merangkai
komponen sementara.
4. Jumper
Fungsi : sebagai penghubung komponen ke
komponen.
5. Kabel
Penghubung
Fungsi : untuk mengubungkan komponen yang
satu dengan komponen yang lainnya.
6. Penjepit
Buaya
Fungsi : untuki menghubungkan peralatan
dengan peralatan.
3.1.2 Komponen dan Fungsi
1. Relay 6V
Fungsi : sebagai switching.
2. LED
Fungsi : sebagai indikator adanya arus yang
lewat atau masuk pada rangkaian.
3. LDR
Fungsi : sebagai sensor cahaya.
4. Resistor(1K,100Ω,10K,100K)
Fungsi : sebagai hambatan arus dan tegangan.
6. IC 741
Fungsi : sebagai penguat tegangan.
7. Trimpot
Fungsi : sebagai pengatur karakteristik
LDR.
3.2 Prosedur Percobaan
1
Dirakit rangkaian seperti gambar dibawah ini :
2. Dihubungkan kutub (+) PSA Adjust yang tegangannya 9 Volt
ke resistor 10 kΩ
yang terhubung
langsung dengan relay
langsung dengan relay
3. Dihubungkan ground PSA Adjust yang tegangannya
9 Volt ke LDR yang berhubungan langsung
dengan emiter
dengan emiter
4. Dihubungkan kutub (+) PSA yang tegangannya 9 V ke kaki relay
normally close
5. Dihubungkan kedua PSA Adjust yang tegangannya 9 V ke kaki (-) LED
6. Dihubungkan
kedua PSA Adjust dan PSA Simetris ke
sumber arus PLN
7. Dihidupkan
kedua PSA Adjust dan PSA Simetris
8.
Dibuat sensor LDR dalam
keadaan disinari cahaya dan diamati perubahan yang terjadi pada relay
(normally open) dan LED
(normally open) dan LED
9. Dibuat sensor LDR dalam
keadaan tidak disinari cahaya dan diamati perubahan tegangan yang
terjadi pada relay (normally open) dan LED
terjadi pada relay (normally open) dan LED
10. Dicatat semua hasil
pengamatan
BAB IV
ANALISA DATA
4.2 Data Percobaan
Keadaan LDR
|
Relay
|
LED
|
Disinari cahaya
|
Terbuka
|
Mati
|
Tidak ada cahaya
|
Tertutup
|
Hidup
|
Medan, 01 April 2013
Asisten
Praktikan
(Juliana Sitorus) (RINTO P)
4.3 Analisa Data
1. Prinsip
kerja relay beserta gambarnya
· Normaly On : Kondisi awal kontaktor terturup (On) dan akan terbuka
(Off) jika relay diaktifkan dengan cara memberi arus yang sesuai pada kumparan
(coil) relay. Istilah lain kondisi ini adalah Normaly Close (NC).
·
Normaly Off : Kondisi
awal kontaktor terbuka (Off) dan akan tertutup jika relay diaktifkan dengan
cara memberi arus yang sesuai pada kumparan (coil) relay. Istilah lain kondisi
ini adalah Normaly Open (NO).
2. Prinsip
kerja LDR pada suatu rangkaian
- Pada sisi bagian atas LDR terdapat suatu garis / jalur melengkung yang
menyerupai bentuk kurva. Jalur tersebut terbuat dari bahan cadmium sulphida
yang sangat sensitiv terhadap pengaruh dari cahaya. Jalur cadmium sulphida yang
terdapat pada LDR dapat dilihat pada gambar.
Pada gambar jalur cadmium sulphida dibuat
melengkung menyerupai kurva agar jalur tersebut dapat dibuat panjang dalam
ruang (area) yang sempit. Cadmium sulphida (CdS) merupakan bahan semi-konduktor
yang memiliki gap energi antara elektron konduksi dan elektron valensi. Ketika
cahaya mengenai cadmium sulphida, maka energi proton dari cahaya akan diserap
sehingga terjadi perpindahan dari band valensi ke band konduksi. Akibat
perpindahan elektron tersebut mengakibatkan hambatan dari cadmium sulphida
berkurang dengan hubungan kebalikan dari intensitas cahaya yang mengenai LDR.
- Saat cahaya redup LDR menjadi konduktor yang buruk,
atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap
atau cahaya redup. Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak elektron yang
lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan ada lebih banyak
elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya terang LDR menjadi
konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang kecil
pada saat cahaya terang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Prinsip kerja sensor adalah mengkonversi dari suatu isyarat input ke
suatu isyarat output. Cara pengoperasian relay adalah dengan menghubungkan
kabel positif merah dan kabel negatif hitam PSA ke Relay.
2. Kontak-kontak relay terdiri dari kontak normally open dan normally
close. Kontak normally open akan membuka ketika tidak ada arus yang mengalir
pada kumparan, tetapi tertutup secepatnya setelah kumparan menghantarkan arus
atau diberi tenaga. Kontak normally close akan tertutup apabila kumparan tidak
diberi daya dan membuka ketika kumparan diberi daya.
3. Aplikasi dari sensor terdapat pada detektor seperti detektor inframerah
pasif, detektor berkas sinar infra merah dan detektor ultrasonik dan saklar
kedekatan untuk mengatasi penyusup.
4. Karakteristik LDR adalah makin besar intensitas cahaya yang diterima,
maka nilai hambatan LDR makin kecil sedangkan makin kecil kecil intensitas
cahaya yang diterima, maka nilai hambatan LDR makin besar
5.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan dapat merangkai komponen pada protoboard
2. Sebaiknya praktikan mengetahui prosedur percobaan
3. Sebaiknya praktikan dapat mengetahui nama-nama dari komponen yang akan
dirangkai
4. Sebaiknya praktikan tidak memegang komponen pada protoboard saat
dihubungkan ke arus PLN
DAFTAR PUSTAKA
Alerich, Walter N. 1975. ELECTRIC MOTOR CONTROL. New York
: Delmar Publisher.
Halaman : 29-32.
Budiharto, Widodo. 2008. ELEKTRONIKA DIGITAL DAN
MIKROPROSESOR. Yogyakarta : ANDI.
Halaman : 47-52.
Nelkon, M. 1981. ELECTRONICS AND RADIO PRINCIPLES. London
: Heinemann Education Books.
Halaman : 128-131.
Medan, 01 April 2013
Asisten
Praktikan
(Juliana
Sitorus) (SIPANGARIBUAN)
No comments:
Post a Comment