Tuesday 11 June 2013

SENSOR DAN RELAY




BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Rangkaian elektronika sensor adalah jenis dari rangkaian tranduser yang penggunaannya sebagai pengubah besaran pada sinar / cahaya, mekanis, panas, magnetis, atau kimia menjadi sebuah arus listrik dan tegangan. Sensor pada umumnya sering dipakai untuk mendeteksi sesuatu disaat kita melakukan pendalian ataupun pengukuran. Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variabel keluaran dari sensor yang diubah menjadi besaran listrik disebut Transduser. Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan menghemat energi.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dari masa ke masa berkembang cepat terutama dibidang otomasi industri. Perkembangan ini tampak jelas di industri pemabrikan, dimana sebelumnya banyak pekerjaan menggunakan tangan manusia, kemudian beralih menggunakan mesin, berikutnya dengan electro-mechanic (semi otomatis) dan sekarang sudah menggunakan robotic (full automatic) seperti penggunaan Flexible Manufacturing Systems (FMS) dan Computerized Integrated Manufacture (CIM) dan sebagainya. Sensor dan transduser merupakan peralatan atau komponen yang mempunyai peranan penting dalam sebuah sistem pengaturan otomatis. Ketepatan dan kesesuaian dalam memilih sebuah sensor akan sangat menentukan kinerja dari sistem pengaturan secara otomatis. Sebelum lebih jauh kita mempelajari sensor dan transduser ada sebuah alat lagi yang selalu melengkapi dan mengiringi keberadaan sensor dan transduser dalam sebuah sistem pengukuran, atau sistem manipulasi, maupun sistem pengontrolan yaitu yang disebut alat ukur.
Pengubah sinyal analog ke sinyal digital atau yang lazim disebut Analogto Digital Converter (ADC) memegang peranan penting dalam pemprosesansinyal. Tanpa ADC, tidak akan ada sistem telekomunikasi atau sistem kontrol pada pengukuran. Hal ini disebabkan karena ketiadaan ADC berarti tidak akan ada sinyal analog (seperti suara, gambar, suhu, tekanan, intensitas cahaya atau gelombang radio) yang bisa diolah oleh komputer atau mikroprosesor karena sinyal tidak terigitasi, sehingga sinyal tersebut tidak dapat diproses, dikontrol apalagi ditransmisikan. 

1.2  Tujuan
1.      Untuk mempelajari prinsip kerja sensor dan pengoperasian Relay.
2        Untuk mengetahui aplikasi dari sensor.
3        Untuk mengetahui kontak-kontak Relay.
4        Untuk mengetahui karakteristik dari LDR.
5        Untuk mengetahui aplikasi LDR.

BAB II

LANDASAN TEORI

            Transistor tidak dapat berfungsi sebagai switch (saklar) tegangan AC atau tegangan tinggi. Selain itu, umumnya tidak digunakan sebagai switching untuk arus besar (5 A). Dalam hal ini, penggunaan relay sangatlah tepat. Relay berfungsi sebagai saklar yang bekerja berdasarkan input yang dimilikinya.
Keuntungan relay:
·         Dapat switch AC dan DC, transistor hanya switch DC
·         Relay dapat switch tegangan tinggi, transistor tidak dapat
·         Relay pilihan yang tepat untuk switching arus yang besar
·         Relay dapat switch banyak kontak dalam 1 waktu
Kekurangan relay:
·         Relay ukurannya jauh lebih besar daripada transistor
·         Relay tidak dapat switch dengan cepat
·         Relay butuh daya lebih besar dibanding transistor
·         Relay membutuhkan arus input yang besar
Transistor berdaya kecil juga kadang kala membutuhkan relay sebagai saklar teganagn tinggi. Relay akan aktif apabila ada input tegangan yang cukup pada basis transistor. Dibutuhkan dioda proteksi untuk mencegah tegangan balik yang dapat merusak transistor. Transistor bipolar biasanya digunakan sebagai saklar dan penguat pada rangkaian elektronika digital. Transistor memiliki 3 terminal komponen semikonduktor pada satu terminal adalah berfungsi sebagai pembuka (open) atau rangkaian. Transistor biasanya lebih banyak dibuat dari silikon ini yang dapat mengubah dari jenis lebih banyak dibuat dari bahan silikon ini dapat mengubah dari jenis N dan P. Tiga kaki yang berlainan membentuk transistor bipolar adalah emitor, basis, dan kolektor. Mereka dapat dikombinasikan menjadi jenis N-P-N atau P-N-P yang menjadi satu sebagai tiga kaki transistor.
Pada rangkaian elektronik, sinyal inputnya adalah 1 atau 0. Sinyal ini selalu dipakai pada basis transistor, yang mana kolektor dan emitor sebagai penghubung untuk pemutus (short) atau sebagai pembuka rangkaian. Aturan/prosedur transistor sebagai berikut:
1.      Pada transistor NPN, memberikan tanggapan positif dari basis ke emitor, menyebabkan hubungan kolektor ke emitter terhubung singkat yang menyebabkan transistor aktif (on). Memberikan tegangan negatif atau 0 V dari basis ke emitor menyebabkan hubungan kolektor dan emitor terbuka, yang disebut transistor mati (off).
2.      Pada transistor PNP, memberikan tegangan negatif dari basis ke emitor ini akan menyalakan transistor (on). Dan memberikan tegangan positif atau 0 V dan basis ke emitor ini akan membuat transistor mati (off).
Besarnya penguatan arus pada transistor adalah arus kolektor dibagi dengan arus basis, ini dikenal dengan symbol hFE. Hal ini karena penggunaan transistor umumnya sebagai rangkaian penguat.
            Dalam realisasi sistem tiga dan empat terminal ada dua komponen yang sering digunakan, yaitu: Bipolar Junction Transistor (BJT), dan Field Effect Transistor (FET), kedua tipe transistor ini memiliki sifat unik  dan menawarkan kelebihan masing-masing. Dalam pembuatan mikroprosesor banyak pertimbangan yang harus dilakukan untuk menentukan transistor jenis apa yang akan digunakan, misalnya harga, kecepatan, dan konsumsi energi.
            BJT dengan susunan sirkuit ECL dan Schottky menghasilkan mikroprosesor yang paling cepat. Susunan lain seperti integrated injection logic (I2L) menghasilkan mikroprosesor yang arus injeksinya mampu kita program sendiri (sehingga terjadi trade-off antara kecepatan dan konsumsi energi). Sedangkan MOSFET P-Channel dan N-Channel merupakan komponen yang paling murah (saat ini paling banyak digunakan), sedangkan mikroprosesor CMOS memiliki kecepatan tinggi dan hemat energi, namun mahal harganya. Sementara itu,teknologi silicon on sapphire (SOS) sedang dikembangkan untuk mengurangi efek kapasitansi bahan yang dialami CMOS konvensional, sehingga dapat diperoleh rangkaian CMOS yang dapat bekerja lebih cepat dari sebelumnya.
Struktur Fisik dan Mode Operasi BJT
·         BJT terdiri atas dua dioda junction yang dihubungkan berhadap-hadapan.
·         BJT terdiri atas 3 daerah: emitor, basis, dan kolektor. Daerahini terhubung ke luar melalui tiga terminal yang masing-masing dinamai emitor (E), basis (B), dan kolektor (C).
·         Transistor terdiri atas dua sambungan pn, emitter-base junction (EBJ), dan collector-base junction (CBJ).
·         Tergantung dari kondisi bias (forward atau reverse) dari setiap sambungan, didapat empat mode operasi BJT.
Operasi Transistor NPN pada Kondisi Aktif
·         Mode operasi aktif adalah mode yang digunakan transistor agar berfungsi sebagai penguat, sedangkan aplikasi switching (misal pada sirkuit logika) menggunakan mode saturasi dan cut off.
Pada daerah kerja ini, EBJ reverse, dan CBJ juga reverse. Jika Vi lebih kecil dari 0.5 volt, EBJ akan menghasilkan arus yang dapat diabaikan, dan dianggap reverse baised. Jika Vcc positif, CBJ juga akan reverse bias, transistor akan berada pada daerah cutoff.
            Kondisi saturasi terjadi bila kita mencoba memaksakan arus lebih tinggi daripada yang mampu sirkuit kolektor dukung, sembari mempertahankan operasi mode active. Pada sirkuit di bawah ditunjukkan bahwa arus maksimum yang kolektor “bisa ambil” tanpa transistor meninggalkan mode active bisa dilihat dengan membuat VCB=0, yang menghasilkan:
Ic =   dan  IB = ....................................................................................(2.1)
Jika kita meningkatakan IB diatas , arus kolektor akan meningkat dan tegangan kolektor akan jatuh di bawah tegangan base. Jika ini terus berlangsung sampai CBJ forward biased dengan VCB = 0,4 sampai 0,6 V, maka tegangan kolektor akan berubah menjadi sekitar 0,5 V di bawah tegangan base. Situasi ini dinamakan jenuh atau saturasi (saturation), karena peningkatan arus kolektor sangat sedikit, dan penurunan tegangan di kolektor yang sangat kecil. Ini berarti β sangat kecil dan dapat diabaikan. Untuk lebih mudahnya, pada daerah saturasi, kita mengasumsikan VBE tetap berada di sekitar 0,7 V. Karena tegangan base lebih tinggi 0,4 sampai 0,6 V, bisa ditentukan bahwa VCE berada sekitar 0,3 sampai 0,1 V dan disebut VCEsat , dari sini ICsat bisa ditentukan dengan mudah. Perbandingan ICsat terhadap IB disebut forced , yang nilainya jauh lebih kecil daripada .                                                                                                                         (Widodo Budiharto, 2008)
            Relay magnetik digunakan sebagai perangkat tambahan untuk beralih sirkuit kontrol dan kumparan starter besar dan mengendalikan beban ringan, seperti motor kecil, pemanas listrik, lampu pilot, dan perangkat sinyal terdengar. Relay magnetik tidak memberikan perlindungan motorik yang berlebihan. Jenis relay biasanya digunakan dalam sistem kontrol dua kawat (perangkat kontak pembuatan listrik dengan dua kawat). Setiap kali diinginkan untuk menggunakan perangkat percontohan kontak sesaat, seperti push-bottons, setiap kontak availablenormally terbuka dapat ditransfer sebagai rangkaian memegang dalam tiga-kawat sistem. Pengaturan kontak dan deskripsi dari struktur magnetik relay disajikan di unit 3.
Relay kontrol yang tersedia dalam satu atau dua lemparan-pengaturan dengan berbagai kombinasi sirkuit kontak normal terbuka dan biasanya tertutup. Karena berbagai gaya relay yang tersedia, adalah mungkin untuk memilih relay yang benar untuk hampir aplikasi apapun. Relay digunakan lebih sering untuk membuka dan menutup sirkuit kontrol daripada mengoperasikan sirkuit listrik. Aplikasi yang umum termasuk kontrol motor starter dan koil kontaktor, switching dari solenoida, dan kumparan kontaktor, switching dari selenoids, dan kontrol relay lainnya. Relay adalah komponen switching yang kecil tapi penting dari banyak sistem kontrol yang kompleks. Tegangan rendah sistem relay digunakan secara ekstensif dalam switching sirkuit pencahayaan perumahan dan komersial dan perlengkapan pencahayaan individu.
Sedangkan kontrol relay dari berbagai manufaktur berbeda dalam penampilan dan konstruksi, mereka dipertukarkan dalam sistem kabel kontrol jika spesifikasinya dicocokkan dengan persyaratan sistem. Kontaktor magnetik switch elektromagnetik yang dioperasikan yang menyediakan sarana yang aman dan nyaman untuk menghubungkan dan mengganggu sirkuit cabang. Perbedaan utama antara kontaktor dan motor starter adalah bahwa kontaktor tidak mengandung relay overload. Kontaktor yang digunakan dalam kombinasi dengan perangkat controil percontohan untuk beralih pencahayaan dan beban pemanasan dan untuk mengendalikan motor ac mana perlindungan overload disediakan secara terpisah. Ukuran kontaktor yang lebih besar digunakan untuk menjalankan kekuasaan mengarah ke lokasi remote kontrol. Fleksibilitas ini adalah salah satu adventages utama kontrol elektromagnetik atas kontrol manual. Percontohan perangkat seperti tombol push, swithces float, switch tekanan, limit switch, dan termostat disediakan untuk mengoperasikan kontaktor.
Tugas berat kontak busur-chutes disediakan tersebut kontaktor. Para chutes mengandung kumparan tembaga yang berat, yang disebut koil ledakan. Dipasang di atas kontak dalam seri dengan beban untuk memberikan penekanan busur yang lebih baik. Koil ini ledakan magnetik membantu untuk memadamkan busur listrik pada pembukaan contacs bawah beban bolak-saat ini dan arus searah. Busur-quenching Tips perangkat yang sangat cepat, kontak tetap dingin dan dengan demikian lebih lama. Kontaktor dan motor starter contacs yang sering istirahat arus berat akan dikenakan efek pembakaran destruktif jika busur tidak cepat dipadamkan. Busur terbentuk ketika terbuka contacs dapat lengtehened dan dengan demikian dipadamkan oleh tindakan motorik jika berada dalam medan magnet. Medan magnet ini disediakan oleh kumparan ledakan nagnetic. Karena kumparan magnet biasanya secara seri dengan garis, kekuatan lapangan dan tindakan pemadaman yang sebanding dengan ukuran busur.
Sketsa dari magnet ledakan dengan konduktor lurus (ab) yang terletak di lapangan dan dalam seri dengan magnet. Itu dapat mewakili baik polaritas dc atau ac seketika. Dengan ac saat ini, kumparan ledakan medan magnet dan konduktor (arc) medan magnet akan mundur secara bersamaan. Kiri aturan Flemming, aksi motor akan cenderung memaksa konduktor dalam derection atas. Penerapan aturan tangan kanan untuk konduktor tunggal menunjukkan bahwa medan magnet di sekitar konduktor membantu bidang utama di bawah konduktor dan menentang di atas, sehingga menghasilkan gaya ke atas pada konduktor. Ac mekanis diadakan kontaktor dan relay adalah perangkat elektromekanis yang menyediakan sarana yang aman dan nyaman dari switching sirkuit di mana operasi yang tenang dan kontinuitas koneksi sirkuit adalah persyaratan instalasi. Sebagai contoh, rangkaian kontinuitas selama gangguan listrik sering penting dalam peralatan proccesing otomatis mana squence operasi harus melanjutkan dari titik gangguan setelah kekuasaan kembali daripada kembali ke awal squence tersebut. Operasi yang tenang dari kontaktor dan relay diperlukan dalam sistem kontrol banyak digunakan di rumah sakit, sekolah, dan gedung perkantoran. Kontaktor mekanis diadakan dan relay umumnya digunakan di lokasi mana charasteristic hum sedikit bolak-saat perangkat magnet menyenangkan.
            Selain itu, relay mekanis diadakan sering digunakan dalam rangkaian kontrol mesin perkakas. Relay ini dapat terkunci dan bergeser melalui operasi limit switch, relay waktu, interlocks starter, relay kontrol lainnya, atau pushbuttons. Umumnya, relay mekanis diadakan tersedia dalam 10-dan 15-ampere ukuran, kontraktor mechacinally diadakan tersedia dalam ukuran mulai dari 30 ampere hingga 300 ampere.                                                                                       (Walter N. Alerich, 1975)
            Selain aplikasi di radio, transistor yang digunakan dalam rangkaian komputer. Transistor NPN, biasanya silikon, secara luas digunakan dalam frekuensi tinggi sirkuit switching. Dalam transistor pembawa mayoritas elektron bebas. Ini memiliki mobilitas yang lebih besar daripada lubang, pembawa mayoritas dalam transistor PNP, dan karenanya merespon lebih cepat terhadap pulsa frekuensi tinggi, Sebuah transistor NPN, bias di emitor-common (CE) mode. Perhatikan bahwa C kolektor di transistor NPN adalah positif (polaritas kolektor selalu ditandai dengan huruf tengah jenisnya, 'P' dalam kasus ini).
Sebuah keluarga khas umum-emitor karakteristik output, Ic (arus kolektor) terhadap VCE (kolektor-emitor pd), menunjukkan bahwa, unlessVCE lebih besar dari sekitar 0,2 V, arus kolektor sangat sedikit saat ini. Di atas ini pd, arus kolektor segera naik ke nilai praktis independen dari VCE, seperti yang ditunjukkan oleh bagian or'saturation datar 'dari karakteristik.Transoistor ini menguatkan arus basis, IB. Arus basis hanya jika basis-emmiter pd, VBE, lebih besar dari sekitar 0,5 V. Basis saat kemudian dapat bervariasi atas berbagai macam, basis-emitor pd tersisa praktis konstan pada sekitar 0,5 V.
Mengingat rangkaian common-emitor sederhana, di mana C kolektor dari transistor NPN bergabung ke kutub positif dari dc pasokan Vcc melalui resistensi R. Jika arus Ic saat ini, tegangan keluaran Vo di C diberikan oleh
Vo = Vcc - ICR....................................................................................................(2.2)
Perhatikan bahwa Vo = VCE, tegangan antara kolektor dan emitor. Jika perubahan Ic, Vo atau VCE mengikuti variasi yang diberikan oleh Vo = Vcc - Ic R. Ketika IB arus basis sangat rendah atau praktis nol, maka Ic praktis nol. Kemudian berikut, dari Vo = Vcc-ICR, bahwa Vo = Vcc, dan dalam keadaan ini transistor dikatakan cutoff. Jika IB kini meningkat, maka peningkatan Ic dan karenanya ICR penurunan potensial di R juga meningkat. Ketika Ic R pendekatan Vcc besarnya, Vo mendekati nol. Di bawah p.d. VCE dari sekitar 0,2 V ada peningkatan lebih lanjut Ic terjadi. Oleh karena itu transistor jenuh pada arus basis tinggi. Dengan demikian kita melihat bahwa transistor dapat memiliki salah satu dari dua negara: (1) Cutoff (Ic praktis nol dan Vo = Vcc), (2) Saturasi (Ic tinggi dan Vo = 0 praktis).
Dalam sirkuit komputer, seperti yang terlihat kemudian, transistor dapat dibuat untuk beralih dari satu negara ke yang lain. Ini memiliki dua resistor rA dan rB terhubung ke basis transistor NPN, dan beban R. Misalkan tegangan input yang diterapkan pada terminal A B. Jika kedua A dan B dan B diatur ke nol volt, arus basis tidak ada arus . Transistor maka cutoff. Mengabaikan setiap arus kolektor kecil, Vo sama dengan Vcc. Misalkan, namun yang salah satu atau kedua terminal masukan A dan B ditetapkan untuk tegangan sama dengan Vcc, sehingga arus basis berat saat ini. Seperti dijelaskan sebelumnya, ICR kemudian mendekati Vcc besarnya, dan ketika transistor jenuh, Vo = 0 praktis. Output demikian memiliki dua negara yang berbeda, yaitu Vo = Vcc (cutoff) atau Vo = 0 (saturasi), tergantung pada keadaan input. Jika kedua inputsat A dan B berada pada 0 volt, maka Vo = Vcc, jika salah satu masukan, atau keduanya berada pada volt Vcc, maka output Vo adalah sama dengan nol. Hasil yang sama mengikuti jika ada lebih dari dua input.
Karena transistor dapat dioperasikan sebagai saklar dengan hanya dua negara, yang kedua dapat digunakan untuk mewakili dua digit, katakanlah '1 ', '0'. Ini adalah dasar dari kode biner, dimana semua nomor yang diwakili oleh 1 dan 0. Misalkan tingkat tegangan Vcc diwakili oleh 1 dan tingkat tegangan dari nol diwakili oleh 0. Kemudian, sejak Vo = Vcc di cutoff dan Vo = 0 pada saturasi. Sebuah tabel kebenaran adalah cara yang nyaman untuk menunjukkan output yang diperoleh untuk masukan yang diberikan.
Misalnya, setiap input A dan B hanya dapat memiliki salah satu dari dua nilai poissible '0 ', yang sesuai dengan nol base saat ini,, dan 1 yang sesuai dengan hogh arus basis. Mengingat bahwa, dalam output, 0 berarti Vo = 0 dan 1 berarti Vo = Vcc. Kita melihat bahwa output adalah '0 ', baik masukan A atau masukan B atau keduanya adalah '1', dan bahwa uotput adalah '1 'jika input tidak A NOR masukan B adalah '1'. Rangkaian ini maka dikenal sebagai gerbang NOR.                                                        (M. Nelkon. 1981)





BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Peralatan dan Komponen
3.1.1 Peralatan dan Fungsi
1.    Multimeter
    Fungsi : sebagai alat yang akan digunakan untuk menguji baik buruknya suatu komponen.
2.    PSA Adjust
    Fungsi : sebagai sumber tegangan DC.
3.    PCB
    Fungsi : sebagai tempat untuk merangkai komponen sementara.
4.    Jumper
    Fungsi : sebagai penghubung komponen ke komponen.
5. Kabel Penghubung
    Fungsi : untuk mengubungkan komponen yang satu dengan komponen yang lainnya.
6. Penjepit Buaya
    Fungsi : untuki menghubungkan peralatan dengan peralatan.

3.1.2 Komponen dan Fungsi
1. Relay 6V
    Fungsi : sebagai switching.
2. LED
    Fungsi : sebagai indikator adanya arus yang lewat atau masuk pada rangkaian.
3. LDR
    Fungsi : sebagai sensor cahaya.
4. Resistor(1K,100Ω,10K,100K)
    Fungsi : sebagai hambatan arus dan tegangan.
6. IC 741
    Fungsi : sebagai penguat tegangan.
7. Trimpot
    Fungsi : sebagai pengatur karakteristik LDR.



3.2 Prosedur Percobaan
1 Dirakit rangkaian seperti gambar dibawah ini :


2.  Dihubungkan  kutub (+) PSA Adjust yang tegangannya 9 Volt ke resistor 10 kΩ yang terhubung
     
langsung dengan relay
3.  Dihubungkan ground PSA Adjust yang tegangannya 9 Volt ke LDR yang berhubungan langsung
    
dengan emiter
4.  Dihubungkan kutub (+) PSA yang tegangannya 9 V ke kaki relay normally close
5.  Dihubungkan kedua PSA Adjust yang tegangannya 9 V ke kaki (-) LED
6.  Dihubungkan kedua  PSA Adjust dan PSA Simetris ke sumber arus PLN
7.  Dihidupkan kedua PSA Adjust dan PSA Simetris
8.  Dibuat sensor LDR dalam keadaan disinari cahaya dan diamati perubahan yang terjadi pada relay
    
(normally open) dan LED
9. Dibuat sensor LDR dalam keadaan tidak disinari cahaya dan diamati perubahan tegangan yang
   
  terjadi pada relay (normally open) dan LED
10. Dicatat semua hasil pengamatan









BAB IV

ANALISA DATA



4.2 Data Percobaan

Keadaan LDR
Relay
LED
Disinari cahaya
Terbuka
Mati
Tidak ada cahaya
Tertutup
Hidup
























Medan, 01 April 2013
Asisten                                                                                                            Praktikan



       (Juliana Sitorus)                                                                                                 (RINTO P)




4.3 Analisa Data
1. Prinsip kerja relay beserta gambarnya
·  Normaly On : Kondisi awal kontaktor terturup (On) dan akan terbuka (Off) jika relay diaktifkan dengan cara memberi arus yang sesuai pada kumparan (coil) relay. Istilah lain kondisi ini adalah Normaly Close (NC).
·  Normaly Off : Kondisi awal kontaktor terbuka (Off) dan akan tertutup jika relay diaktifkan dengan cara memberi arus yang sesuai pada kumparan (coil) relay. Istilah lain kondisi ini adalah Normaly Open (NO).
 
 
 



2. Prinsip kerja LDR pada suatu rangkaian
- Pada sisi bagian atas LDR terdapat suatu garis / jalur melengkung yang menyerupai bentuk kurva. Jalur tersebut terbuat dari bahan cadmium sulphida yang sangat sensitiv terhadap pengaruh dari cahaya. Jalur cadmium sulphida yang terdapat pada LDR dapat dilihat pada gambar.

Pada gambar jalur cadmium sulphida dibuat melengkung menyerupai kurva agar jalur tersebut dapat dibuat panjang dalam ruang (area) yang sempit. Cadmium sulphida (CdS) merupakan bahan semi-konduktor yang memiliki gap energi antara elektron konduksi dan elektron valensi. Ketika cahaya mengenai cadmium sulphida, maka energi proton dari cahaya akan diserap sehingga terjadi perpindahan dari band valensi ke band konduksi. Akibat perpindahan elektron tersebut mengakibatkan hambatan dari cadmium sulphida berkurang dengan hubungan kebalikan dari intensitas cahaya yang mengenai LDR.
- Saat cahaya redup LDR menjadi konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat gelap atau cahaya redup. Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak elektron yang lepas dari atom bahan semikonduktor tersebut. Sehingga akan ada lebih banyak elektron untuk mengangkut muatan elektrik. Artinya pada saat cahaya terang LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang kecil pada saat cahaya terang.













BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan
1. Prinsip kerja sensor adalah mengkonversi dari suatu isyarat input ke suatu isyarat output. Cara pengoperasian relay adalah dengan menghubungkan kabel positif merah dan kabel negatif hitam PSA ke Relay.
2. Kontak-kontak relay terdiri dari kontak normally open dan normally close. Kontak normally open akan membuka ketika tidak ada arus yang mengalir pada kumparan, tetapi tertutup secepatnya setelah kumparan menghantarkan arus atau diberi tenaga. Kontak normally close akan tertutup apabila kumparan tidak diberi daya dan membuka ketika kumparan diberi daya.
3. Aplikasi dari sensor terdapat pada detektor seperti detektor inframerah pasif, detektor berkas sinar infra merah dan detektor ultrasonik dan saklar kedekatan untuk mengatasi penyusup.
4. Karakteristik LDR adalah makin besar intensitas cahaya yang diterima, maka nilai hambatan LDR makin kecil sedangkan makin kecil kecil intensitas cahaya yang diterima, maka nilai hambatan LDR makin besar

5.2 Saran
1. Sebaiknya praktikan dapat merangkai komponen pada protoboard
2. Sebaiknya praktikan mengetahui prosedur percobaan
3. Sebaiknya praktikan dapat mengetahui nama-nama dari komponen yang akan dirangkai
4. Sebaiknya praktikan tidak memegang komponen pada protoboard saat dihubungkan ke arus PLN














DAFTAR PUSTAKA

Alerich, Walter N. 1975. ELECTRIC MOTOR CONTROL. New York : Delmar Publisher.
Halaman : 29-32.
Budiharto, Widodo. 2008. ELEKTRONIKA DIGITAL DAN MIKROPROSESOR. Yogyakarta : ANDI.
Halaman :  47-52.
Nelkon, M. 1981. ELECTRONICS AND RADIO PRINCIPLES. London : Heinemann Education Books.
Halaman : 128-131.



















Medan, 01 April 2013
            Asisten                                                                                                            Praktikan




    (Juliana Sitorus)                                                                                          (SIPANGARIBUAN)

No comments:

Post a Comment

Total Pageviews