Daya tembus dari foton gamma memiliki
banyak aplikasi dalam kehidupan manusia, dikarenakan ketika sinar gamma
menembus beberapa bahan, sinar gamma tidak akan membuatnya menjadi
radioaktif. Sejauh ini ada tiga radionuklida pemanacar gamma yang paling
sering digunakan yakni cobalt-60, cesium-137 dan technetium-99m.
Cesium -137 bermanfaat digunakan dalam
perawatan kanker, mengukur dan mengontrol aliran fluida pada beberapa
proses industri, menyelidiki subterranean strata pada oil wells, dan memastikan level pengisian yang tepat untuk paket makanan, obat – obatan dan produk yang lain.
Pada Cobalt-60 bermanfaat untuk: sterilisasi peralatan medis di rumah sakit, pasteurize beberapa makanan dan rempah, sebagai terapi kanker, mengukur ketebalan logam dalam stell mills.
Sedangkan Tc-99m adalah isotop radioaktif
yang paling banyak digunakan secara luas untuk studi diagnosa sebagai
radiofarmaka. (Technetium-99m memiliki waktu paru yang lebih singkat).
Radiofarmaka ini digunakan untuk mendiagnosa otak, tulang, hati dan juga
mampu menghasilkan pencitraan yang dapat digunakan untuk mendiagnosa
aliran darah pasien
Sebagian besar manusia terpapar gamma
secara alamiah yang terjadi pada beberapa radionuklida tertentu seperti
potassium-40 yang dapat ditemukan pada tanah dan air, dan juga daging
serta makanan yang memiliki kadar potassium tinggi seperti pisang.
Radium juga merupakan sumber dari paparan radiasi gamma. Namun,
bagaimanapun juga, peningkatan penggunaan terhadap instrumentasi
kedokteran nuklir (seperti untuk diagnosa tulang, thyroid, dan lung scans) juga turut memberikan andil terhadap proporsi peningkatan paparan pada banyak orang.
Kebanyakan paparan yang terjadi pada
sinar gamma merupakan jenis paparan eksternal. Sinar gamma ( dan juga
sinar X ) sebagaimana diketahui sebelumnya- mudah untuk melintasi jarak
yang besar di dalam udara dan mampu menembus jaringan tubuh hingga
beberapa sentimeter. Sebagian besar dari sinar gamma tersebut memiliki
energi yang cukup untuk menembus tubuh manusia, dan memapar semua organ
yang ada di dalam tubuh tersebut.
Sehingga dalam kasus sinar gamma, baik
paparan eksternal dan internal menjadi perhatian utama dalam proteksi
dan keselamatan radiasi. Ini dikarenakan sinar gamma mampu melintas
dengan jarak yang lebih jauh ketimbang partikel alfa dan beta serta
memiliki cukup energi untuk melintasi keseluruhan tubuh, sehingga
berpotensial untuk memapar semua organ tubuh.
Sejumlah besar dari radiasi gamma secara
besar – besaran mampu melewati tubuh tanpa berinteraksi dengan jaringan.
Ini dikarenakan pada tingkat atomik, tubuh sebagian besar terdiri dari
ruangan kosong sedangkan sinar gamma memiliki ukuran yang lebih kecil
dari ruang – ruang tersebut. Berbeda dengan partikel alfa dan beta yang
ketika berada di dalam tubuh akan melepaskan semua energi yang mereka
miliki dengan menubruk jaringan dan menyebabkan kerusakan pada jaringan
tersebut.
Sinar gamma bisa mengionisasi jaringan secara langsung atau menyebabkan yang disebut dengan “secondary ionizations.”
yakni ionisasi yang disebabkan ketika energi dari sinar gamma
ditransfer ke partikel atomik seperti elektron ( identik dengan partikel
beta) yang kemudian partikel berenergi tersebut akan berinteraksi
dengan jaringan untuk membentuk ion, inilah yang disebut secondary ionizations.
No comments:
Post a Comment