Fotovoltaik
merupakan suatu teknologi konversi yang mengubah cahaya (foto)
menjadi listrik (volt) secara langsung (direct conversion).
Peristiwa ini dikenal sebagai efek fotolistrik (photovoltaic
effect). Efek sel photovoltaik terjadi akibat lepasnya
elektron yang disebabkan adanya cahaya yang mengenai logam.
Logam-logam yang tergolong golongan 1 pada sistem periodik
unsur-unsur seperti Lithium, Natrium, Kalium, dan Cessium sangat
mudah melepaskan elektron valensinya. Selain karena reaksi redoks,
elektron valensilogam-logam tersebut juga mudah lepas olehadanya
cahaya yang mengenai permukaan logam tersebut. Diantara logam-logam
diatas Cessium adalah logam yang paling mudah melepaskan elektronnya.
Tegangan
yang dihasilan oleh sensor fotovoltaik adalah sebanding dengan
frekuensi gelombang cahaya (sesuai konstanta Plank E = h.f). Semakin
ke arah warna cahaya biru, makin tinggi tegangan yang dihasilkan.
Tingginya intensitas listrik akan berpengaruh terhadap arus listrik.
Bila fotovoltaik diberi beban maka arus listrik dapat dihasilkan
adalah tergantung dari intensitas cahaya yang mengenai permukaan
semikonduktor.
Gambar Cara Kerja Fotovoltaik
Bila
sel surya dikenakan pada sinar matahari, maka timbul elektron dan
hole. Elektron-elektron dan hole-hole yang timbul di sekitar pn
junction bergerak berturut-turut ke arah lapisan n dan ke arah
lapisan p. Sehingga pada saat elektron-elektron dan hole-hole itu
melintasi pn junction, timbul beda potensial pada kedua ujung sel
surya. Jika pada kedua ujung sel surya diberi beban maka timbul arus
listrik yang mengalir melalui beban.
Komponen Pembangkit
Listrik Tenaga Surya
Dasar sistem
photovoltaic terdiri dari empat komponen utama:
- Panel surya (solar panel)
- Baterai (batteries)
- Regulator
- Beban (load)
Panel
bertanggung jawab untuk mengumpulkan daya matahari dan membangkitkan
listrik. Baterai menyimpan daya listrik untuk penggunaannya nanti.
Regulator menjamin panel dan baterai bekerja sama dalam model
optimal. Beban merujuk pada alat apapun yang memerlukan daya listrik,
dan merupakan jumlah konsumsi listrik dari semua peralatan listrik
yang dihubungkan dengan sistem. Keluaran panel surya dan baterai
merupakan arus searah (DC).
Jika
jangkauan tegangan operasional peralatan yang digunakan tidak cocok
dengan tegangan yang disediakan oleh baterai,
perlu digunakan converter untuk menyesuaikan tegangan. Jika peralatan
menggunakan tegangan DC yang berbeda dengan tegangan baterai,
maka perlu digunakan konverter DC/DC (DC/DC converter). Jika peralatan memerlukan tegangan AC,
maka perlu digunakan konverter DC/AC (DC/AC converter), yang juga dikenal sebagai inverter.
Gambar komponen sistem fotovoltaik
A.
Solar Panel
Panel surya (solar panel) terdiri dari sel surya yang mengumpulkan
radiasi surya dan mengubahnya menjadi daya listrik. Bagian sistem ini
kadang-kadang dinamakan modul surya pembangkit listrik daya
photovoltaic (photovoltaic generator). Sekumpulan panel surya dapat
dibuat dengan menyambung sekumpulan panel dalam serial dan/atau
paralel untuk menyediakan daya yang diperlukan untuk beban yang ada.
Arus listrik yang disediakan oleh panel surya bervariasi secara
proporsional terhadap radiasi surya. Ini akan bervariasi menurut
kondisi iklim, jam, dan waktu pada suatu tahun. Beberapa teknologi
dapat digunakan dalam pembuatan sel surya. Yang paling banyak
digunakan adalah kristal silicon, dan dapat berupa baik
monocrystalline atau polycristallin. Silicon amorphous bisa lebih
murah tetapi lebih tidak efisien untuk mengubah daya ke listrik.
B.
Regulator
Pengatur / Regulator (atau lebih formalnya pengatur penyimpanan daya
surya atau Solar power charge regulator) memastikan bahwa baterai
berkerja dalam kondisi yang seharusnya. Pengatur ini menghindari
penyimpanan (charge) atau pengeluaran (discharge) baterai yang
berlebihan, yang keduanya sangat merusak umur baterai. Untuk menjamin
charging dan discharging baterai yang baik, pengatur tersebut menjaga
informasi kondisi penyimpanan daya (State of Charge atau SoC)
baterai. SoC diukur berdasarkan pada tegangan sebenarnya dari
baterai. Dengan mengukur tegangan baterai dan diprogram dengan tipe
teknologi penyimpanan yang digunakan oleh baterai, pengatur bisa
mengetahui titik tepat di mana baterai akan mengalami charge atau
discharge yang berlebihan.
C.
Baterai
Baterai menyimpan daya yang dihasilkan oleh panel surya yang tidak
segera digunakan oleh beban. Daya yang disimpan dapat digunakan saat
periode radiasi matahari rendah. Komponen baterai kadang-kadang
dinamakan akumulator (accumulator). Baterai menyimpan listrik dalam
bentuk daya kimia. Baterai yang paling biasa digunakan dalam aplikasi
surya adalah baterai yang bebas pemeliharaan bertimbal asam
(maintenance-free lead-acid batteries), yang juga dinamakan baterai
recombinant atau VRLA (klep pengatur asam timbal atau valve regulated
lead acid).
D.
Konverter
Konverter DC/DC berfungsi untuk mendapatkan DC di tingkat tegangan
yang berbeda dengan apa yang disediakan oleh batere. Sebuah converter
DC/AC, yang juga dikenal sebagai inverter, mengubah arus DC dari
batere menjadi AC.
E.
Beban (Load)
Beban adalah peralatan yang mengkonsumsi daya yang dihasilkan oleh
sistem daya anda. Beban mungkin termasuk peralatan komputer, kipas angin, lampu, TV, dll.
Solar cells panel, terdiri dari
silikon, silikon mengubah intensitas sinar matahari menjadi energi listrik,
saat intensitas cahaya berkurang (berawan, hujan, mendung) energi listrik yang
dihasilkan juga akan berkurang.
Dengan menambah solar cells panel
(memperluas) berarti menambah konversi tenaga surya.Sel silikon di dalam solar
cells panel yang disinari matahari/ surya, membuat photon bergerak menuju
electron dan menghasilkan arus dan tegangan listrik. Sebuah sel silikon
menghasilkan kurang lebih tegangan 0.5 Volt. Jadi sebuah panel surya 12 Volt
terdiri dari kurang lebih 36 sel surya (untuk menghasilkan 17 Volt tegangan
maksimun).
Solar cells panel module memiliki
kapasitas output: Watt hour. Solar cell 50 WP 12 V, memberikan output daya
sebesar 50 Watt per hour dan tegangan adalah 12 Volt. Untuk perhitungan daya
yang dihasilkan per hari adalah 50 Watt x 5 jam (maximun peak intensitas
matahari).
Daya yang dihasilkan disimpan dalam baterai. Tergantung dari
kebutuhannya, didapatkan perhitungan berapa jumlah solar cells panel dan
baterai yang dibutuhkan.
Perhitungan Jumlah Solar Cells Panel :
Bila kita membutuhkan daya listrik
Alternating Current sebesar 2000W selama 10 jam per hari ( 20KWh/hari )
maka dibutuhkan 24 panel sel surya dgn kapasitas masing-masing 210WP dan 30 aki
@12V 100Ah. Ini berdasarkan perhitungan energi surya dari jam 7 pagi s/d jam 5
sore ( 10 jam ) dan asumsi konversi energi minimal 4 jam sehari.
Energi
surya
|
Jumlah
panel sel surya
|
Kapasitas
panel sel surya
|
Perhitungan
|
Hasil
|
4 jam
|
24 panel
|
210 Watt
|
4 x 24 x
210
|
20.160 Watt
hour
|
Dasar perhitungan jumlah aki adalah
2 x 3 x kebutuhan listriknya.
Adanya
faktor pengali 3 untuk mengantisipasi bila hujan/mendung terus-menerus selama 3
hari berturut-turut. Sedangkan faktor pengali 2 disebabkan battery tidak boleh lebih dari 50%
kehilangan kapasitasnya bila ingin battery-nya tahan lama, terutama untuk
battery kering seperti type gel dan AGM. Dengan kata lain diusahakan agar
DOD ( Depth of Discharge ) tidak melampaui 50% karena sangat mempengaruhi life
time dari battery itu sendiri.
Jumlah
Aki
|
Voltage
|
Ampere
|
Perhitungan
|
Hasil
|
100
|
12 Volt
|
100 Ampere
hour
|
100 x
12 x 100
|
120.000
Watt hour
|
Jenis jenis solar cells
panel:
1.
Polikristal
(Poly-crystalline)
Merupakan solar cells panel yang memiliki susunan
kristal acak. Type Polikristal memerlukan luas permukaan yang lebih besar
dibandingkan dengan jenis monokristal untuk menghasilkan daya listrik yang
sama, akan tetapi dapat menghasilkan listrik pada saat mendung.
2.
Monokristal
(Mono-crystalline)
Merupakan panel yang paling efisien, menghasilkan daya
listrik persatuan luas yang paling tinggi. Memiliki efisiensi sampai dengan
15%. Kelemahan dari panel jenis ini adalah tidak akan berfungsi baik ditempat
yang cahaya mataharinya kurang (teduh), efisiensinya akan turun drastis dalam
cuaca berawan.
3. Amorphous
Silikon amosphous (a-Si) digunakan sebagai bahan baku
solar cells panel untuk kalkulator pada waktu tertentu. Meskipun kinerjanya
rendah daripada solar cells c-Si (crystaline) tradisional, hal ini tidak
terlalu penting dalam kalkulator, yang menggunakan tenaga yang sangat minim.
Saat ini, perkembangan pada teknik
a-Si membuat mereka menjadi lebih efektif untuk area yang luas yang digunakan
solar cells panel. Efisiensi tinggi dapat dicapai dengan penyusunan beberapa
layar sel a-Si yang tipis di bagian atas satu sama lain, setiap rangkaian
diatur untuk bekerja dengan pada frekuensi cahaya tertentu. Pendekatan ini
tidak berlaku untuk sel c-Si, dimana sangat tebal sebagai hasil dari teknik
pembangunan dan buram, menghalangi cahaya pada lapisan di tiap susunan.
Keuntungan dasar dari a-Si dalam
skala produksi yang besar bukan pada efisiensi , tetapi pada biaya. Sel a-Si
menggunakan sekitar 1% silikon daripada sell c-Si, dan biaya untuk silikon
adalah faktor terbesar dalam biaya sel.
Jenis
|
Efisiensi Perubahan Daya
|
Daya Tahan
|
Biaya
|
Keterangan
|
Penggunaan
|
Mono
|
Sangat
Baik
|
Sangat
Baik
|
Baik
|
Kegunaan
Pemakaian Luas
|
Sehari-hari
|
Poly
|
Baik
|
Sangat Baik
|
Sangat
Baik
|
Cocok
untuk produksi massal di masa depan
|
Sehari-hari
|
Amorphous
|
Cukup Baik
|
Cukup Baik
|
Baik
|
Bekerja
baik dalam pencahayaan fluorescent
|
Sehari-hari
& Perangkat komersial (kalkulator)
|
Compound (GaAs)
|
Sangat
Baik
|
Sangat
Baik
|
Cukup Baik
|
Berat
& Rapuh
|
Pemakaian
di luar angkasa
|
Informasi Solar Cells Panel;Beberapa contoh implementasi panel
sel surya solar cells dan perangkat yang menggunakan energi yang
dihasilkan:Spesifikasi teknis panel surya (dapat berubah sesuai dengan produk):
Output
power
|
20
|
50
|
80
|
80
|
120
|
Cell type
|
Multi
|
Multi
|
Amorphous
|
Multi
|
Multi
|
Max Power
(W)
|
20
|
50
|
88
|
85
|
120
|
Min Power
(W)
|
76
|
76
|
114
|
||
Open
circuit voltage (Voc)
|
21.6
|
21.6
|
63.3
|
21.6
|
21.3
|
Short
circuit current (Isc)
|
1.3
|
2.98
|
2.08
|
5.15
|
7.81
|
Max Power
Voltage (Vpm)
|
17.2
|
17.6
|
47.6
|
17.3
|
17.1
|
Max Power
Current (Ipm)
|
1.17
|
2.85
|
1.68
|
4.63
|
7.02
|
Max System
Voltage (V)
|
600
|
600
|
540
|
||
Dimension
L x W x H(mm)
|
639 x 294
x 23
|
835 x 540
x 28
|
1129 x 934
x 46
|
1214 x 545
x 35
|
1499 x 662
x 46
|
Module
Efficiency
|
7.6
|
14.1
|
13.1
|
||
Weight
(kg)
|
2.4
|
5.5
|
17
|
9
|
14
|
No comments:
Post a Comment