pertama-tama kita bayangkan ada 2 buah lempeng pelat yang memiliki ukuran luas permukaan yang sama yaitu sebesar A dan terpisah pada jarak yang cukup dekat yaitu sebesar y. Di antara kedua lempeng pelat tersebut terdapat suatu jenis fluida (dapat berupa gas atau cairan). Lempang bagian bawah dapat bergerak ke arah sumbuh X, maka profil kecepatan pada fluida untuk t < 0, t = 0 dan t > 0 dapat digambar seperti pada gambar berikut ini.
Gambar 1 distribusi kecepatan dalam lapisan fluida di antara 2 buah lempeng yang salah satu lempengnya bergerak
Perhatikan gambar 1. pada saat t < 0
detik, kita anggap kedua lempeng dalam posisi diam sempurna sehingga
tidak ada profil kecepatan yang timbul pada lapisan fluida. Pada saat t =
0 detik, pada saat ini lempeng bawah mendapat gaya sebesar F sehingga
lempeng bawah mulai mau bergerak dengan kecepatan konstan sebesar V m/s.
Pada saat t > 0 (t sedikit lebih besar dari 0 detik), maka mulai
timbul profil kecepatan pada lapisan fluida. Profil ini belum terbentuk
sempurna dan steady. Pada saat t >> o detik, pada saat ini profil
kecepatan sudah terbentuk sempurna dan steady. Pada saat terbentuk
sempurna, terlihat profil kecepatan di dalam lapisan fluida ternyata
linier. Besar gradien kecepatan akan proporsional dengan perbandingan F
terhadap A atau dapat ditulis :
perbandingan ini memiliki suatu kontanta yang disebut viskositas () sehingga dapat ditulis menjadi :
F/A adalah tegangan geser yang diberikan kepada fluida atau dapat ditulis : dan persamaan dapat ditulis ulang menjadi :
persamaan
di atas menyatakan besarnya tegangan geser proporsional terhadap
gradien kecepatan arah sumbuh Y. Persamaan ini dikenal sebagai hukum
Newton untuk viskositas. Semua jenis gas dan banyak jenis zat cair yang
memenuhi persamaan ini. Fluida yang mengikuti persamaan ini disebut
fluida Newtonian.
Ada fluida Newtonnian pasti ada fluida yang membangkang yang tidak mengikuti persamaan ini . Fluida yang tidak mengikuti persamaan ini disebut fluida non-Newtonian.
Fluida Newtonian dan Non-Newtonian.
ini adalah 2 blok fluida yang ada di alam
yaitu jenis blok fluida Newtonian yang memiliki viskositas yang konstan
dan memenuhi hukum Newton tentang viskositas dan blok fluida
non-newtonian yaitu jenis fluida yang memiliki viskositas yang tidak
konstan dan tidak memenuhi hukum Newton.
Contoh fluida Newtonian banyak sekali di
alam. Semua jenis gas di alam ini memenuhi Hukum Newton tentang
viskositas sehingga semua jenis gas termasuk fluida Newtonian. Zat cair
hampir semuanya termasuk fluida Newtonian, tetapi ada beberapa jenis zat
cair yang tidak memenuhi kriteria ini.
Contoh fluida Non-Newtonian adalah darah.
Pada saat darah mengalir keluar dari pembuluh darah, maka viskositasnya
akan semakin bertambah seiring dengan bertambahnya waktu hingga darah
membeku berubah fase menjadi zat padat. Fluida yang demikian tidak
termasuk jenis fluida Newtonian karena viskositasnya tidak konstan.
Contoh lain adalah tinner, Tinner atau zat pelarut cat ini mudah sekali
menguap. Pada waktu tinner kita alirkan pada sebuah bidang, maka
viskositasnya akan semakin berkurang.
fluida bukan hanya gas dan zat cair saja,
tetapi zat padat dalam bentuk ukuran yang kecil dan dapat mengalir juga
dapat dianggap sebagai fluida, contohnya seperti pasir dan lumpur. Namun
pasir dan lumpur tidak termasuk fluida newtonian, tetapi tergolong
fluida non-Newtonian.
fluida Non-Newtonian dapat digolongkan dalam 5 golongan besar yaitu :
1. Bingham fluid model
2. Ostwald-de Waele model
3. Eyring Model
4. Ellis Model
5. reiner-Philippoff Model
Bingham Fluid model
Persamaan tegangan geser fluida untuk Bingham Fluid model dapat dituliskan sebagai berikut :
dengan syarat : jika : Jenis material yang mengikuti persamaan ini disebut Bingham Plastik. Contoh fluida Bingham Plastik antara lain : , , dan
Ostwald De Waele Model
Persamaan tegangan geser fluida untuk Ostwald De Waele model adalah :
persamaan ini memiliki 2 parameter juga
dikenal sebagai hukum daya (power Law). Untuk n = 1, maka persamaan akan
direduksi menjadi persamaan hukum Newton untuk viskositas dengan m =
. contoh fluida yang mengikuti persamaan Ostwald De Waele antara lain :
campuran pulp kertas dengan air, campuran semen dengan air dan
sebagainya.
Eyring Model
Persamaan tegangan geser fluida untuk fluida Erying model adalah sebagai berikut :
fluida yang mengikuti persamaan Erying model disebut fluida Pseudoplastik.
Ellis Model
Persamaan tegangan geser fluida untuk fluida Ellis model adalah sebagai berikut :
model ini memiliki 3 parameter yang dapat diatur yaitu , dan . Contoh Fluida yang memenuhi kriterial Ellis Model antara lain : Carbon Methil Cellulose (CMC) yang dilarutkan ke dalam air.
Reiner-Philoppoff Model
Persamaan tegangan geser fluida untuk fluida Reiner-Philippoff model sebagai berikut :
Contoh fluida yang mengikuti persamaan
Reiner-Philippoff model adalah cairan belerang, 30,4% metanol dalan
hexana, Cholesterol butirat dan Polistirene dalam tetralin.
jenis-jenis fluida ini dapat digambarkan dalam bentuk grafik tegangan geser terhadap gradien kecepatan sebagai berikut :
Gambar 2 perbandingan kurva tegangan geser dengan gradien kecepatan untuk macam-macam jenis fluida
OK, demikian dulu sedikit cerita dari Hukum Newton tentang viskositas fluida, semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment