Seperti elektron, positron memiliki spin ½ dan massa yang sangat rendah (sekitar 1/1836 massa proton).
Satu-satunya perbedaan dengan elektron adalah positron bermuatan positif, alih-alih seperti elektron yang bermuatan negatif.
Sebagai antimateri, jika positron mengalami kontak dengan materi konvensional, maka akan terjadi ledakan dalam bentuk pancaran energi murni yang membombardir segala sesuatu di sekitarnya dengan sinar gamma.
Seperti elektron, positron merespon medan elektromagnetik dan dapat diisolasi menggunakan teknik confinement.
Positron mampu berkolaborasi dengan antiproton dan antineutron untuk menghasilkan antiatom dan antimolekul, meskipun hanya bentuk sederhananya yang pernah diamati.
Positron terdapat dalam kepadatan rendah sepanjang media kosmik. Keberadaan positron pertama kali dipostulatkan oleh fisikawan terkenal, Paul Dirac, pada tahun 1930.
Dua tahun kemudian, pada tahun 1932, positron berhasil ditemukan menggunakan eksperimen akselerator partikel.
Saat ini, positron terutama digunakan dalam tomografi emisi positron, di mana sejumlah kecil radioisotop dengan waktu paruh pendek disuntikkan ke pasien.
Setelah masa tunggu singkat, radioisotop akan terkumpul dalam jaringan tubuh yang dituju dan mulai terurai dengan melepaskan positron.
Positron ini lantas bergerak beberapa milimeter dalam tubuh sebelum bertabrakan dengan elektron dan melepaskan sinar gamma yang kemudian dideteksi oleh scanner.
Prosedur ini digunakan untuk berbagai tujuan diagnostik, untuk mempelajari otak, atau untuk melacak persebaran obat ke seluruh tubuh.
Aplikasi masa depan positron yang diusulkan meliputi perang antimateri dan produksi energi.
Namun, kedua aplikasi tersebut dirasa belum memiliki kegunaan praktis.
Jika digunakan dalam perang, emisi radioaktif positron sulit dikenadlikan sehingga sangat mungkin membuat pihak yang tidak bersalah menjadi korban.
Kecuali peralatan yang sangat efisien untuk memanen positron dari luar angkasa berhasil dikembangkan, positron hampir mustahil digunakan sebagai energi karena dibutuhkan energi hampir sama banyak untuk membuat positron dengan energi yang dihasilkannya