Wednesday, 13 February 2013

apa itu barometer?

Barometer adalah instrumen yang digunakan untuk mengukur tekanan atmosfer.
Tekanan atmosfer, yang merupakan berat udara di atmosfer, bisa digunakan untuk memprediksi pola cuaca.
Pola cuaca umumnya disertai dengan perubahan tekanan atmosfer dari tinggi ke rendah atau sebaliknya. Fenomena inilah yang digunakan sebagai dasar prakiraan cuaca.
Ada dua jenis utama barometer. Pertama, jenis klasik yang menggunakan air raksa, dan kedua, barometer aneroid atau barometer digital.
Berikut adalah cara kerja kedua barometer tersebut.
Barometer Air Raksa
Barometer air raksa terbuat dari tabung kaca lurus yang disegel pada salah satu ujungnya.
Ujung tabung yang terbuka diletakkan tegak dalam semacam piring (dikenal pula sebagai reservoir) yang diisi dengan air raksa.
Barometer air raksa mengukur tekanan atmosfer dengan menyeimbangkan berat merkuri dengan berat udara di sekitarnya.
Bagian kosong di tabung bagian atas menciptakan efek vakum.
Level air raksa dalam tabung akan naik saat berat merkuri lebih kecil dibandingkan dengan tekanan atmosfer di sekitarnya.
Sebaliknya, ketika air raksa memiliki berat lebih besar dari tekanan atmosfer, level air raksa dalam tabung akan turun.
Barometer Aneroid
Barometer aneroid merupakan instrumen digital yang mengukur tekanan atmosfer dengan muatan listrik.
Barometer aneroid terdiri atas cakram atau kapsul yang terbuat dari lembaran tipis logam.
Logam tersebut memiliki dua strip logam kecil pada kedua sisi interiornya. Strip logam ini dihubungkan dengan arus listrik.
Saat tekanan udara naik atau turun, logam akan ikut memuai atau menciut.
Ketika logam memuai atau menciut, jarak antara dua strip logam dan waktu kontak dengan arus listrik juga akan bervariasi.
Barometer lantas mengukur panjang muatan listrik dan mengkonversinya menjadi pembacaan tekanan udara

No comments:

Post a Comment

Total Pageviews